Senin, 05 Mei 2014

Ketegangan Ukraina, Short-Covering Bantu Emas Bangkit

     Emas ditutup naik untuk pertama kalinya dalam 5 sesi perdagangan pada hari Jumat, seiring meningkatnya ketegangan geopolitik dan aksi short-covering membantu emas pulih dari aksi jual pasca data nonfarm payrolls AS yang positif. Emas saat ini sedang menuju kenaikan harian terbesar dalam 2 bulan. Emas menghentikan menambah penurunan setelah adanya kecemasan bahwa kekerasan akan meningkat pasca berita adanya satu orang korban tertembah dalam pertikaian antara pemberontak pro-Rusia dan Ukraina di kota pelabuhan Odessa. Trader mengatakan kemampuan emas untuk bertahan di atas support kunci teknikal pada $1,275 per ons menjadi pondasi rebound penurunan tajam sebelumnya menyusul data yang menunjukkan tingkat pertumbuhan pekerjaan AS meningkat di bulan April dengan laju paling cepat dalam lebih dari 2 tahun. Sementara itu harga emas mencetak kenaikan 1.4%, setelah sempat menyentuh level tinggi sesi pada $1,304.40.

     Pekan lalu, emas sempat anjlok ke level terendah dalam 3 bulan di bawah level $1,270 per ons seiring investor menjadi lebih bearish dalam ekspektasi membaiknya perekonomian AS dan minimnya aksi beli safe haven. "Menuju akhir pekan yang panjang dengan pasar emas di London ditutup pada hari Senin, ada aksi short-covering dan aksi beli fisik yang cukup marak pasca aksi jual akibat data tenaga kerja," ucap Thomas Capalbo, trader emas pada brokerage Newedge. Bursa emas London akan ditutup pada hari Senin memperingati hari Buruh.

Selasa, 04 Maret 2014

Presiden Putin Redam Ketegangan di Eropa Timur

     Berita mengejutkan datang dari Eropa Timur beberapa saat lalu. Tentara Rusia yang beberapa hari terakhir berlatih di wilayah tengah dan barat negara tersebut sudah diperintahkan untuk kembali ke pangkalannya.

     Kabar tentang penarikan pasukan dari pusat komando strategis Rusia disambut baik oleh pelaku pasar finansial. Kontrak saham berjangka Amerika Serikat langsung naik, dan di sisi lain harga emas dan minyak langsung anjlok. Aksi hindar risiko yang terjadi kemarin langsung sirna pasca berita media tentang meredanya risiko konflik militer di wilayah Rusia dan Ukraina.

      BBC melaporkan bahwa Presiden Vladimir Putin merasa puas dengan keberhasilan latihan militer dan sudah memerintahkan tentaranya untuk kembali. Sejak pertama kali diadakan pada hari Rabu lalu, latihan militer Rusia memicu ketegangan politik dengan pihak barat, terutama Amerika Serikat. Pasalnya aktivitas militer Rusia digelar dekat perbatasan Ukraina, negara yang sedang mengalami transisi politik. Masyarakat internasional khawatir kalau Rusia mengambil langkah invasi ke negara yang tengah vakum kekuasaan tersebut.

     Seperti diketahui Ukraina sedang menghadapi bencana ekonomi di tengah krisis kepemimpinan yang berlangsung hampir 3 bulan belakangan. Kurs mata uang negara pecahan Soviet ini bahkan merosot ke level terendah dalam empat tahun terakhir pekan lalu karena investor khawatir dengan perang ideologi ekonomi antara warga dan birokrat.

     Pangkal konflik Ukraina dimulai pada bulan Desember lalu saat pemerintah Rusia memberikan bantuan tunai senilai $3 miliar dari total jumlah hibah yang direncanakan mencapai $15 miliar kepada pihak Kiev. Sikap pemerintah yang menerima sodoran uang dari pihak Moskow dianggap tidak sesuai dengan ideologi ekonomi nasional oleh sebagian warga sehingga memicu gelombang demonstrasi di ibukota.

       Aksi demonstrasi antar elemen masyarakat sudah berlangsung nyaris empat bulan terakhir. Opini publik terpecah menyangkut kedekatan ekonomi politik Ukraina dengan pihak Rusia. Pihak yang gencar melakukan demonstrasi di ibukota Kiev adalah warga masyarakat yang ingin supaya negaranya lebih berkiblat ke zona Euro, dan bukan merapat ke Rusia. Merespon sikap agresif demonstran, perdana menteri Mykola Azarov awal bulan ini memutuskan untuk mundur demi mencegah perang saudara. Presiden Viktor Yanukovych, sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas proyek pinjaman dana ke Rusia, langsung bereaksi dengan membuka pintu perundingan dengan pihak oposisi guna membahas konflik politik. Sayangnya semua proses negosiasi masih menemui jalan buntu. Bukannya membaik, kondisi kini justru semakin pelik. Presiden Yanukovych melarikan diri ke Rusia pasca mengundurkan diri dari posisinya. Alhasil situasi di Kiev kian tidak terkendali karena kekerasan meluas ke berbagai penjuru kota. 

      Sejak vakum kekuasaan, ketegangan antara Rusia dan negara barat terus meningkat. Sebagai negara sekutu Ukraina, Rusia merasa berkepentingan menjaga stabilitas politik di wilayahnya dan melindungi keselamatan warganya. Atas dasar itulah presiden Vladimir Putin pekan lalu memobilisasi pasukan bersenjata guna bersiaga di wilayah perbatasan kedua negara. Namun sampai sekarang Putin sendiri belum mengatakan apa alasannya untuk memperkuat komando militer di dekat perbatasan.   

[Harga emas saat ini terpantau pada posisi $1338.29 dan cenderung melemah. Minyak bertengger di level $103.97 per barel.]

Senin, 24 Februari 2014

Euro Bertahan Di Level Rendah Atas Spekulasi Tambahan Stimulus ECB

     Euro masih bergerak di level rendah terhadap sebagian besar mata uang dari kemarin atas taruhan bahwa Bank Sentral Eropa mungkin akan menambah stimulus moneter pada pekan depan.

      Mata uang 18-negara mempertahankan penurunan tertajamnya dalam lebih dari sepekan terhadap pound sebelum ECB mempublikasikan proyeksi inflasi untuk tahun 2016 pada tanggal 6 Maret. Anggota dewan eksekutif Peter Praet mengatakan bahwa para pembuat kebijakan siap dengan alat-alat untuk pertahankan stabilitas harga. Indeks dollar AS menuju penurunan bulanan terbesar sejak bulan September seiring Citigroup Inc.’s U.S. Economic Surprise Index, yang menunjukkan jika data melampaui atau sedikit turun dari perkiraan ekonom, turun ke level terendah dalam tujuh bulan.

     “Ada harapan yang besar bahwa ECB mungkin akan bertindak pada pekan depan,” kata Yujiro Goto, analis mata uang senior di Nomura International Plc di London. “Itu membatasi penguatan pada euro.”

    Euro hanya sedikit berubah di kisaran 0.8246 per poundsetrling dari kemarin, ketika mereka turun sebanyak 0.3%, penurunan terdalam sejak 14 Februari. Mata uang bersama tidak banyak berubah di kisaran $1.3735 dari kemarin, ketika euro turun sebanyak 0.1%. Euro di perdagangkan di kisaran 140.79 per yen.

Rabu, 19 Februari 2014

Dollar Menguat Atas Taruhan Akan Berlanjutnya Tapering Fed

    Dollar pertahankan penguatannya pada pekan ini terhadap sebagian besar mata uang utama setelah Federal Reserve sinyalkan bahwa mereka akan melanjutkan pemangkasan stimulus walaupun data menunjukkan pemulihan mungkin melemah di negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

     Indeks dollar kemarin naik ke level tertinggi dalam tiga pekan setelah minutes pertemuan Fed bulan Januari sinyalkan pengurangan yang berkelanjutan pada pembelian obligasi. Data pada hari ini mungkin akan menunjukkan klaim tunjangan pengangguran di AS turun dan indeeks dari indikator utama naik, sementara inflasi melambat. Dollar Australia pertahankan penurunan selama tiga hari sebelum di rilisnya laporan swasta pada hari ini yang mungkin menunjukkan pelemahan di sektor manufaktur di China, yang merupakan mitra dagang terbesar Australia.

     “Walaupun kita dapatkan data ekonomi AS yang melemah, the Fed tidak akan mempermudah untuk penghentian tapering dan itu yang dinilai oleh pasar,” kata Noriaki Murao, analis mata uang di Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd.. “Dollar dapatkan dukungan.”

      Dollar hanya sedikit berubah dari kemarin di kisaran 102.10 pada pukul 08.21 wib, naik 0.5% pada pekan ini. Greenback bertahan di kisaran $1.3735 per euro setelah naik sebesar 0.2% kemarin, kenaikan pertama dalam lima hari. Mata uang tunggal membeli di 140.47 yen setelah melemah sekitar 0.2% menjadi 140.51 . Aussie di perdagangkan di kisaran 0.9009 per dollar AS dari kisaran 0.9000 kemarin, ketika turun Aussie 0.3%.

     Beberapa  pembuat kebijakan Fed mengatakan bahwa “tidak adanya perubahanya yang berarti pada outlook ekonomi, seharusnya ada praduga yang mendukung “berlanjutnya pemangkasan pembelian obligasi oleh bank sentral yang sebesar $10 milyar per pertemuan, menurut minutes dari pertemuan Federal Open Market Committee tanggal 28-29 Januari yang di publikasikan kemarin.

Selasa, 18 Februari 2014

Emas Akan Bearish Di Tahun 2014

     Dua analis top tentang emas masih pertahankan perkiraan bearish mereka untuk tahun 2014 walaupun setelah logam mulia membukukan permulaan awal tahun yang terbaik sejak tahun 1983.

     Emas berjangka naik sebesar 9.7% di tahun 2014 sampai 14 Februari, rebound dari penurunan tahunan terbesar tahunan dalam tiga dekade terakhir, dan saat ini mencapai level tertinggi dalam tiga bulan. Kepemilikan investasi di bursa yang memperdagangkan emas naik sebanyak 3.2 metrik ton pada pekan lalu, kenaikan terbesar sejak Desember 2012, setelah merosot sebanyak 869.1 ton pada tahun lalu ketika harga emas tergelincir sebesar 28%.

     “Saya hanya melihat pergerakan koreksi,” kata Robin Bhar, kepala analis logam mulia di Societe Generale SA di London dan dia adalah analis terakurat yang di ikuti oleh Bloomberg dalam dua tahun terakhir. “Kami masih ingin menjadikan emas bearish,” kata Bhar, yang memperkirakan rata-rata pergerakan di empat kuartal di kisaran $1,050.

     Emas dapatkan dorongan pada tahun ini dari laporan yang menunjukkan ekonomi AS tidak tumbuh secepat perkiraan dan rendahnya harga emas telah memacu permintaan di Asia, dengan penjualan koin naik di Amerika dan Australia. Analis emas terbaik mengatakan bahwa rebound pada emas tidak akan berlangsung lama karena harga yang tinggi akan menahan pembelian dan Federal Reserve akan melanjutkan pelambatan stimulus seiring menguatnya ekonomi.

     Emas akan bergerak di kisaran $1,165/onz di kuartal ke empat, turun 12% dari $1,318.60 pada harga 14 Februari, menurut estimasi dari sembilan analis yang di susun oleh Bloomberg.

Emas Anjlok Seiring Diperkirakan Tapering Fed Akan Berlanjut

     Emas melemah dari level tertinggi dalam lebih dari tiga bulan atas ekspektasi bahwa Federal Reserve akan melanjutkan pelambatan stimulus di AS dan penguatan logam mulia mungkin akan meredam pembelian fisik.

     Emas untuk hari ini telah turun sebanyak 0.5 persen menjadi $1,321.73/onz dan bergerak di kisaran $1,322.62 pada pukul 10.50 wib. Harga emas sebelumnya menyentuh level $1,332.45, level tertinggi sejak 31 Oktober.

     Emas naik sebanyak 9.7% pada tahun ini, reli dari penurunan terburuk mereka sejak 1981, seiring laporan menunjukkan bahwa ekonomi AS tidak akan tumbuh secepat perkiraan dan rendahnya harga telah memicu permintaan fisik. Dua analis paling akurat yang di ikuti oleh Bloomberg masih mempertahankan pandangan bearish mereka setelah harga rebound. Ketua Fed Janet Yellen pada tanggal 11 Februari mengatakan bahwa walaupun pasar kerja pulih namun itu masih jauh dari sempurna, stimulus akan di pangkas dengan “langkah-langkah yang terukur.”

       “Penguatan emas tidak akan bertahan,” kata Dominic Schinder, kepala analis komoditas di UBS AG’s di Singapura, mengutip dari prospek untuk di lanjutkannya tapering, kuatnya dollar dan terkendalinya indlasi. Konsumen di China mungkin akan “sedikit mengurangi pembelian emas,” di tengah tinggi nya harga, tambahnya.

        Robin Bhar, kepala analis logam mulia di Societe Generale SA dan merupakan analis paling akurat yang di ikuti oleh Bloomberg dalam dua tahun terakhir, mengatakan bahwa emas tetap bearish, di perkirakan pergerakan rata-rata empat kuartal di kisaran $1,050. Sementara itu Justin Smirk, analis senior di Westpac Bangkin Corp di Sydney, dan dia adalah analis terakurat kedua, memperkirakan penurunan akan terjadi di tahun ini sampai kuartal ke empat dengan rata-rata di kisaran $1,020, menurut pernyatannya yang di publikasikan pada hari ini.

Senin, 17 Februari 2014

Jumlah Kredit Baru China Capai Ke Rekor Tertinggi Pada Januari

     Jumlah kredit baru di China melonjak ke rekor terbaru pada bulan Januari,  yang mana itu akan membantu perekonomian dalam mempertahankan momentum di saat di sorotnya tantangan untuk pemerintah yang mencoba membatasi resiko dari gejolak keuangan dari kredit macet dan default.

       Total pembiayaan, dari nilai kredit secara luas, sebesar 2.58 triliun yuan ($425 milyar), kata People’s Bank of China pada pernyataannya tanggal 15 Februari. Jumlah pinjaman pada mata uang lokal baru sebesar 1.32 triliun yuan, ini merupakan level tertinggi sejak 2010. Pinjaman kredit, yang berada di bawah pengawasan karena beresiko default, berada sekitar setengah dari level tahun sebelumnya.

     Data tersebut menambahkan optimisme dari angka perdagangan yang lebih baik dari perkiraan, ini menunjukkan bahwa China dapat membatasi setiap skala perlambatan dari ekspansi GDP pada tahun lalu yang mencapai level 7.7%. Pada saat yang sama, angka tersebut berlawanan dengan seruan bank sentral pada pertengahan bulan Januari untuk para pemberi pinjaman agar mereka mengendalikan lonjakan pinjaman dan menyoroti menurunnya ekonomi dari pertumbuhan kredit.

    “Angka ini menunjukkan bahwa penetapan dari sikap bank sentral  akan menjadi bertahap, di seimbangkan pelaksanaannya, bukannya agresif,” kata Louis Kuiss, kepala ekonom China di Royal Bank of Scotland Plc di Hong Kong. “Pemerintah ingin perlambat laju pertumbuhan kredit dan segala sesuatu yang mengandung resiko keuangan namun mereka juga ingin memastikan bahwa jumlah kredit yang cukup agar dapat terus mendukung pertumbuhan ekonomi.”