Rabu, 12 Oktober 2011

Terus Melemah atau Rebound ?

     Apa artinya jika pertumbuhan ekonomi negatif dalam dua kuartal atau lebih sepanjang satu tahun? Apa artinya jika tingkat pengangguran tetap tinggi, investasi menurun dan perusahaan tidak lagi menghasilkan laba ? Artinya adalah RESESI.

    Amerika Serikat di ambang resesi karena pertumbuhan ekonomi menurun dan tingkat pengangguran meningkat. Kebijakan terbaru bertajuk 'Fed Twist', yaitu perpindahan obligasi jangka pendek ke jangka panjang selama 10-30 tahun, terbukti mengecewakan investor dan dianggap tidak memberikan solusi. Sementara itu, Eropa masih terus berjuang lepas dari masalah hutang yang makin memburuk. Saat pelaku pasar memperkirakan Yunani mengalami default, Italia dan Spanyol diragukan kemampuan fiskalnya. Akibatnya? Harga-harga rontok dan berguguran seperti daun kering yang jatuh dari pohon.

     Bagaimana dengan emas? Emas kehilangan pesonanya setelah anjlok sangat tajam dari level tertinggi $1.920. Penurunan kali ini merupakan yang terbesar sejak Maret 2008. Investor melikuidasi posisi pada emas, yang telah naik cukup besar tahun ini, guna menutupi kerugian di pasar lain seperti saham dan mata uang.

Berapa lama berlangsung?
      Sampai berapa lama hal ini akan berlangsung? Apakah emas akan terus melemah ke level yang tidak diduga sebelumnya? Atau justru mencetak rebound lagi?
Pertanyaan ini agak sulit dijawab karena bergantung pada sentimen investor, yang sampai saat ini masih negatif. Namun kita perlu memahami bahwa harga-harga berguguran karena ada kepanikan di pasar. Akan tiba waktunya bagi pasar untuk kembali tenang. Saat pihak otoritas AS dan Eropa menyampaikan statement positif, maka harga bisa berbalik stabil. Emas akan dilirik lagi sebagai aset yang sanggup memberi imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan produk lain. Sebenarnya agak mengejutkan melihat emas mengalami penurunan  yang sangat tajam, mengingat perannya sebagai safe haven. Namun setelah investor melikuidasi posisi untuk menutupi kerugian di pasar lain, mau tidak mau emas juga ikut terseret.

Terus melemah atau Rebound?
     Pada krisis tahun 2008, saat harga-harga bertumbangan dan kepanikan luar biasa melanda pasar, seberapa jauh emas mengalami pelemahan? Jawabannya adalah 18%. Dua bulan berikutnya, emas melonjak 23%. Sekarang logam mulia ini sudah melemah 20% dari titik tertinggi $1.920 ke $1.532. Rasio penurunan terkini sebenarnya sudah melampaui krisi 2008. Dilihat dari segi harga, emas sudah berada di level yang murah, mengingat sebelumnya tidak pernah terjadi lagi penurunan sebesar saat ini.
Masih ada peluang bagi emas untuk kembali rebound dari titik rendahnya. Kenaikan imbal hasil emas dalam 11 tahun terakhir tidak akan diabaikan begitu saja oleh investor. Sekali lagi, penurunan terjadi karena kepanikan pasar semata. saat pasar kembali normal, emas akan kembali berkilau.

       Namun kita tetap perlu waspada karena nasib emas berada ditangan investor. Jika investor tidak melihat ada titik terang soal kondisi ekonomi di AS dan masalah hutang Eropa, tekanan jual akan terus menghantui emas dan pasar investasi lain. Investor tidak peduli apakah sebuah aset berharga atau tidak, yang terpenting adalah mereka memiliki cash untuk mencari aman dari keterpurukan ekonomi dunia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar