Senin, 31 Oktober 2011

Emas Beranjak Turun Terkait Dollar Dan ketidakpastian Eropa

     Harga spot emas bergerak turun hari Selasa, tertekan oleh menguatnya dollar AS setelah Jepang melakukan intervensi di pasar keuangan disesi sebelumnya, sementara ketidakpastian rencana hutang Eropa yang juga memberatkan sentiment pasar.
     Spot emas bergerak turun 0.1% menjadi $1,711 per ons, setelah mencapai kenaikan bulanan 5.5% di bulan Oktober.
     Kontrak emas AS turun 0.7% menjadi $1,713.90. Indeks dollar melanjutkan penguatan dari sesi sebelumnya saat Jepang melakukan intervensi di pasar keuangan untuk mengendalikan penguatan Yen. Aktivitas perdagangan di emas, minyak mentah dan kontrak biji-bijian AS melambat untuk bergerak di hari Senin seiring kebangkrutan MF Global Holdings. Eforia terhadap rencana penyelesaian krisis hutang yang mulai mereda, dengan yield obligasi Italia dan Spanyol meningkat menjelang pertemuan G20 minggu ini.

Minggu, 30 Oktober 2011

Intervensi, Jalan Pintas Menjinakkan Yen

     Kurs valuta yen terhadap dollar konsisten menguat dalam 3 bulan terakhir. Sejak akhir Juli silam, USD/JPY terperosok dalam di tengah dinamika krisis antar kawasan. Ancaman dari nilai tukar valuta domestik memaksa bank sentral turun ke pasar untuk kali ke-3 sepanjang tahun ini. 
     Pagi ini yen merapat ke rekor terkuat sejak Perang Dunia II. USD/JPY sempat terpaku pada level 75.31 sebelum akhirnya diintervensi oleh otoritas keuangan Jepang. Sejak kurs mata uang 'Samurai' makin jauh dari level 77.00 per dollar, pemerhati ekonomi dalam negeri kian waspada. Level 76.00 kemudian dipandang sebagai batas toleransi bagi bank sentral untuk masuk ke pasar dan membeli dollar.
      Yen sudah memecah rekor tertinggi sepanjang masa di level 75.82 pada 21 Oktober silam. Namun Bank of Japan masih berhati-hati menentukan kebijakan valuta nasional pada saat itu. Ada dua hal yang patut dicermati dari pergerakan USD/JPY dalam satu tahun terakhir. Pertama adalah penyebab utama dari kinerja nilai tukar, yang cenderung memiliki kontribusi terbesar dalam performa kurs USD/JPY. Menurut beberapa analis valas, keikutsertaan Amerika Serikat (AS) dalam bailout Eropa (melalui IMF) menjadi alasan utama pelemahan USD. Koreksi dollar seharusnya cenderung lebih moderat jika AS lebih memilih untuk mencetak uang dan meminjamkannya pada pihak Eropa.
     Penguatan yen secara berlebihan sangat berdampak buruk terhadap kinerja sektor eksportir. Untuk negara industri seperti Jepang, apresiasi valuta seperti ini tidak boleh dibiarkan karena rentan menggerus daya saing pengusaha. Namun faktanya selama krisis Eropa berlangsung, pemerintah tidak bisa berbuat banyak di pasar. Intervensi yang dilakukan Bank of Japan hari ini sesungguhnya sudah dinantikan pekan lalu. Mengingat kerugian besar menanti Jepang bila apresiasi terus dibiarkan.
      Hingga pertengahan hari ini, bank sentral sudah menggelontorkan sekitar 5 triliun yen untuk membendung penguatan JPY. Intervensi terjadi saat USD/JPY berada di 75.55, sehingga kemudian kurs bisa pulih ke 78.98 sekitar pukul 08.15 WIB pagi ini. Campur tangan pemerintah di pasar valas memang bisa menstabilisasi pergerakan nilai tukar. Namun motor penggerak sesungguhnya adalah faktor fundamental, terutama krisis hutang wilayah Eropa. Mengingat apresiasi yen belakangan ini lebih disebabkan oleh aksi risk aversion, yang dilatarbelakangi kecemasan default negara benua biru. Jangan heran jika nantinya intervensi BoJ terkesan percuma saat resolusi Eropa tidak diimplementasikan dengan baik. Yen rawan melonjak jika kondisi ekonomi antar kawasan belum pulih benar.

Rabu, 26 Oktober 2011

Emas di Level Tinggi Dalam 1 Bulan

       Emas menyentuh level tinggi 1 bulan pada hari Rabu setelah melakukan rally terpanjang dalam lebih dari 2 bulan seiring investor kembali mencari safe-haven pada emas menyusul pelemahan euro dan ketidapakstian hasil pertemuan Uni Eropa.
     Emas melambung dan Wall Street Flat seiring ekspektasi atas solusi komprehensif yang dihasilkan dari pertemuan Uni Eropa mulai pudar seiring perbedaan pendapat mengenai bagaimana cara menambah dana bantuan dan seberapa besar kerugian yang harus diderita pemegang obligasi Yunani. "Investor telah baralih ke aset yang aman dengan euro terkena aksi jual. Juga melemahnya bursa saham AS akibat laporan earnings yang buruk juga membantu emas," ucap Phillip Streible, strategis pasar senior MF Global. "Jika emas dapat ditutup naik hari ini, menurutku emas dapat menguji resisten pada MA50 hari pada level $1,740 per ons," ucapnya.

Selasa, 25 Oktober 2011

Buruknya Data AS Picu Rally Emas

     Emas rally dengan tajam pada hari Selasa, setelah data menunjukkan sentimen konsumen AS ada pada level terendah dalam 2.5 tahun bulan ini, mengurangi daya tarik dollar dan meningkatkan daya tarik safe-haven emas. Sebelumnya, juru bicara Uni Eropa mengatakan pertemuan menteri keuangan hari Rabu telah dibatalkan, sementara petinggi zona Eropa mengatakan KTT kemungkinan tidak akan menghasilkan respon yang solid.
     Pemimpin Uni Eropa akan bertemu pada hari Rabu untuk mendiskusikan rencana mengurangi jumlah hutang Yunani, rekapitalisasi perbankan Eropa, dan penambahan jumlah dana bantuan EFSF sebagai sebagai jaminan untuk obligasi. "Resiko krisis hutang zona Eropa masih sangat tinggi, dan adanya asumsi KTT akan menghasilkan sesuatu akan mendorong pasar dan emas naik," ucap Dan Smith analis Standard Chartered. "Dalam korelasi mingguan, emas masih sebagai komoditas normal, dan akan terus seperti itu kedepannya," ucapnya. 

Jumat, 21 Oktober 2011

Emas Terus Pantau Situasi Eropa

     Harga emas stabil di sesi London, namun ketidakpastian akan solusi krisis utang zona-euro dapat batasi kenaikan. Emas kemarin terpukul oleh penguatan dollar yang dipicu perbedaan pendapat antara pemimpin Eropa untuk menambah kapasitas dana bailout. Investor masih nantikan hasil pertemuan Eropa pada 23 Oktober mendatang untuk berikan isyarat arah perdagangan lebih lanjut.
     "Pasar terus waspadai perkembangan Eropa," ujar Li Ning, analis Shanghai CIFCO Futures. "Permintaan fisik masih dapat menopang performa emas." Analis teknikal Reuters, Wang Tao prediksi emas dapat raih $1650.
     Kejatuhan harga emas kemarin dekat level psikologis $1600 berhasil picu aksi pembelian fisik. "Ada aksi beli walaupun jumlahnya tidak signifikan," tutur dealer Singapura yang diwawancarai Reuters. "Mungkin pasar harapkan harga yang lebih rendah. Permintaan fisik di Asia, terutama India dan China, telah memasuki musim puncak tradisional tahun ini.”

Kamis, 20 Oktober 2011

Waspadai Koreksi Emas

      Logam mulia diperdagangkan mix dengan emas yang memangkas pelemahan sebelumnya. Logam mulia yang telah turun sekitar 3% pekan ini tadi malam kembali tertekan terkait tindakan investor yang memilih untuk keluar dari pasar di tengah pesimisme mengenai resolusi bagi krisis hutang zona eropa.
     Emas berpotensi untuk menembus level suport di $1,580/ons," menurut analisa teknikal Barclays Capital. Logam mulia dapat mencoba level $1,530-$1,550/ons. Perak juga akan mencoba area di bawal level support di kisaran $29.40-$30.20/ons. Spot emas di $1,622.00/ons, turun $2.30 dan perak di $30.60/ons, turun 19 sen dari level penutupan. Spot platinum di $1,497/ons, naik $6 dan palladium di $584/ons, naik $4 dari level penutupan.

Rabu, 12 Oktober 2011

Terus Melemah atau Rebound ?

     Apa artinya jika pertumbuhan ekonomi negatif dalam dua kuartal atau lebih sepanjang satu tahun? Apa artinya jika tingkat pengangguran tetap tinggi, investasi menurun dan perusahaan tidak lagi menghasilkan laba ? Artinya adalah RESESI.

    Amerika Serikat di ambang resesi karena pertumbuhan ekonomi menurun dan tingkat pengangguran meningkat. Kebijakan terbaru bertajuk 'Fed Twist', yaitu perpindahan obligasi jangka pendek ke jangka panjang selama 10-30 tahun, terbukti mengecewakan investor dan dianggap tidak memberikan solusi. Sementara itu, Eropa masih terus berjuang lepas dari masalah hutang yang makin memburuk. Saat pelaku pasar memperkirakan Yunani mengalami default, Italia dan Spanyol diragukan kemampuan fiskalnya. Akibatnya? Harga-harga rontok dan berguguran seperti daun kering yang jatuh dari pohon.

     Bagaimana dengan emas? Emas kehilangan pesonanya setelah anjlok sangat tajam dari level tertinggi $1.920. Penurunan kali ini merupakan yang terbesar sejak Maret 2008. Investor melikuidasi posisi pada emas, yang telah naik cukup besar tahun ini, guna menutupi kerugian di pasar lain seperti saham dan mata uang.

Berapa lama berlangsung?
      Sampai berapa lama hal ini akan berlangsung? Apakah emas akan terus melemah ke level yang tidak diduga sebelumnya? Atau justru mencetak rebound lagi?
Pertanyaan ini agak sulit dijawab karena bergantung pada sentimen investor, yang sampai saat ini masih negatif. Namun kita perlu memahami bahwa harga-harga berguguran karena ada kepanikan di pasar. Akan tiba waktunya bagi pasar untuk kembali tenang. Saat pihak otoritas AS dan Eropa menyampaikan statement positif, maka harga bisa berbalik stabil. Emas akan dilirik lagi sebagai aset yang sanggup memberi imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan produk lain. Sebenarnya agak mengejutkan melihat emas mengalami penurunan  yang sangat tajam, mengingat perannya sebagai safe haven. Namun setelah investor melikuidasi posisi untuk menutupi kerugian di pasar lain, mau tidak mau emas juga ikut terseret.

Terus melemah atau Rebound?
     Pada krisis tahun 2008, saat harga-harga bertumbangan dan kepanikan luar biasa melanda pasar, seberapa jauh emas mengalami pelemahan? Jawabannya adalah 18%. Dua bulan berikutnya, emas melonjak 23%. Sekarang logam mulia ini sudah melemah 20% dari titik tertinggi $1.920 ke $1.532. Rasio penurunan terkini sebenarnya sudah melampaui krisi 2008. Dilihat dari segi harga, emas sudah berada di level yang murah, mengingat sebelumnya tidak pernah terjadi lagi penurunan sebesar saat ini.
Masih ada peluang bagi emas untuk kembali rebound dari titik rendahnya. Kenaikan imbal hasil emas dalam 11 tahun terakhir tidak akan diabaikan begitu saja oleh investor. Sekali lagi, penurunan terjadi karena kepanikan pasar semata. saat pasar kembali normal, emas akan kembali berkilau.

       Namun kita tetap perlu waspada karena nasib emas berada ditangan investor. Jika investor tidak melihat ada titik terang soal kondisi ekonomi di AS dan masalah hutang Eropa, tekanan jual akan terus menghantui emas dan pasar investasi lain. Investor tidak peduli apakah sebuah aset berharga atau tidak, yang terpenting adalah mereka memiliki cash untuk mencari aman dari keterpurukan ekonomi dunia.