Minggu, 29 September 2013

Analisa Emas, 30/09/13

    Harga emas bergerak menguat pagi ini karena debat batas atas utang AS yang belum menemui kata sepakat membuat sebagian pelaku pasar mencari aset aman seperti emas.

     Harga emas pagi ini menguat mendekati level $1352 per troy ons lalu kembali tertekan ke area 1337. Pasar terlihat ragu untuk menaikan harga emas sehingga pada batang harga 4 jam terbentuk doji dengan ekor atas yang cukup panjang. Support terdekat terletak di kisaran 1332. Bila harga emas masih bertahan di atas support ini, harga masih bisa kembali lagi ke area 1352 lalu ke 1362.

       Sementara pergerakan turun di bawah 1332 bisa membuka peluang pelemahan kembali ke area 1316.

     Hari ini isu debt ceiling AS masih akan menjadi penggerak pasar utama karena pemerintah AS terancam berhenti beroperasi jika sebelum tanggal 1 Oktober waktu setempat, kesepakatan antara Partai Demokrat dan Republik tidak tercapai. Bila terjadi deadlock, harga emas berpotensi untuk menguat lagi seiring dengan pencarian aset aman oleh sebagian pelaku pasar.

Masalah Anggaran AS Terus Menghantui Dollar

     Dollar AS anjlok di seluruh bursa pada hari Jumat, terpukul oleh berlanjutnya perdebatan anggaran AS dan ketidakjelasan tentang kapan Fed akan mulai mengurangi program stimulusnya. Pemerintah AS tengah menghadapi resiko shutdown pada 1 Oktober mendatang seiring Kongres kesulitan untuk menyepakati anggaran belanja darurat. Kongres AS juga didesak untuk segera menaikan plafon hutang pada otoritas pinjaman federal. Selain kebuntuan anggaran, beberapa investor juga terlihat mulai mengantisipasi potensi penundaan tapering stimulus Fed sampai awal 2014 untuk lebih memastikan pemulihan AS. 

     "Seiring kian sempitnya tenggat waktu yang dimiliki Kongres, para investor mulai meningkatkan penjualan Dollar mereka karena ditutupnya pemerintahan akan merusak kualitas aset AS dan menghambat pertumbuhan ekonomi AS," kata Kathy Lien, direktur manajer pada BK Asset Management di New York.

Kamis, 26 September 2013

Klaim Penganguran Angkat Wall Street

     Bursa saham AS ditutup sedikit menguat pada perdagangan yang bergelombang hari Kamis, dengan bursa utama berhasil menghindari penurunan enam sesi beruntun setelah investor melihat data ekonomi terakhir dan menggali lebih dalam perkembangan di Washington. Jumlah warga AS yang mengisi aplikasi tunjangan pengangguran turun pada pekan lalu, sedikit diatas level terendah enam tahun terakhir. Bursa saham awalnya menguat lebih tinggi setelah Senior Republik, Jeff Sessions, mengatakan tidak akan ada penutupan dan gagal bayar dari pemerintah.

   Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan jumlah aplikasi baru untuk mendapatkan tunjangan pengangguran turun sebanyak 5.000 menjadi 305.000 sepanjang pekan yang berakhir pada 21 September lalu, dan berada sedikit diatas level terendah dalam enam tahun terakhir. Sementara ekonom sebelumnya memprediksi jumlah klaim pengangguran sebesar 319.000 klaim.
 
      Indeks Dow Jones ditutup menguat 55.04 poin atau 0.36% menjadi 15328.30, S&P 500 naik 5.90 poin atau 0.35% menjadi 1692.6, dan Nasdaq menambah 26.33 poin atau 0.70% menjadi 3787.43.

Kisruh Anggaran AS Batasi Penguatan Dollar

    Dollar AS berhasil rebound pada hari Kamis pasca data klaim awal pengangguran yang lebih kuat dari ekspektasi mendukung wacana tapering program stimulus Federal Reserve AS. Kejatuhan Euro akibat ketidakpastian politik di Italia juga turut menopang Greenback. Namun penguatan Dollar AS diperkirakan masih akan terbatas seiring para anggota partai Demokrat dan Republik di Kongres melanjutkan negosiasi anggaran untuk mencegah kejatuhan pemerintah pada 1 Oktober mendatang. Kongres juga harus segera menaikkan plafon hutang federal untuk menghindari default surat hutang pada pertengahan Oktober. 

   "Ekspektasi pasar adalah tapering tetap akan terjadi, mengingat sejumlah penguatan yang telah diperlihatkan perekonomian AS. Meskipun waktu pelaksanaan tapering masih menjadi pertanyaan, arahnya sudah jelas," kata Lane Newman, direktur forex pada ING Capital Markets di New York. "Sementara dalam gambaran yang lebih luas, fokus pelaku pasar tengah bergeser kembali ke perdebatan anggaran AS, yang berdampak negatif untuk saham dan investasi."

Rabu, 25 September 2013

Analisa Emas, Kamis 26/09/2013

    Harga emas melonjak naik semalam dari level 1316 ke level 1338 karena memanasnya perdebatan batas atas utang AS. Pagi ini harga masih berkutat dalam kisaran 1328-1339 dimana kedua level ini masing-masing menyediakan level support dan resisten hingga siang ini.

    Penguatan lanjutan membutuhkan konfirmasi penembusan level resisten 1339 dengan potensi target 1352. Sementara penembusan ke bawah level support 1328, membuka peluang pelemahan kembali ke area 1316 dan selanjutnya ke 1305.

    Hari ini selain isu batas atas utang, market mover lainnya adalah data GDP Inggris dan AS serta data klaim tunjangan pengangguran dan pending home sales AS. Data-data GDP yang akan dirilis adalah data GDP kuartal ke-2 yang direvisi. Bila hasil revisinya menjauh dari data sebelumnya, pasar baru akan bergerak. Sementara data tenaga kerja-klaim tunjangan pengangguran AS masih akan menjadi sorotan pasar. Data yang di bawah angka 300 ribu akan dianggap sangat bagus  bagi pasar dan dollar kemungkinan besar akan menguat.

Emas Menguat Ditengah Pembahasan Anggaran AS

    Emas ditutup menguat pada hari Rabu, melonjak hampir $20 ditengah ketidakpastian pembicaraan anggaran dan platfon utang AS memikat investor kembali ke logam mulia. Anggota parlemen AS sedang mencari persetujuan hingga akhir bulan ini, ketika anggaran pemerintah telah habis, untuk tetap menjaga kantor-kantor pemerintah AS tetap berjalan, namun masih belum mendapat titik temu. Sementara itu, dollar melemah terhadap mata uang utama, melemahnya dollar sering meningkatkan harga komoditas yang berdenominasi dollar.

     “Perdebatan mengenai platfon utang AS memiliki potensi permintaan safe haven seperti emas, namun mungkin pasar telah terbiasa dengan diskusi yang terjadi setiap waktu di akhir tahun, yang bukan menjadi faktor besar lagi. Disisi lain, kita masih memperkirakan The Fed akan mulai mengurangi stimulus moneter pada bulan Desember, pengurangan stimulus tentunya tidak dibatalkan tapi hanya ditunda dan masih menjadi fokus saat ini” kata Christin Tuxen, analis di Danske Bank
 
    Spot emas pada perdagangan kemarin ditutup mengguat sekitar 1% menjadi $1.336 per ons, sementara emas berjangka saat ini diperdagangkan pada kisaran $1.333.45 per troy ons.

Kamis, 12 September 2013

Emas Sentuh Level Rendah 4-Pekan Seiring Investor Bertaruh Pada Tapering Fed

     Harga emas turun hampir 3 persen pada hari Kamis menjelang pertemuan Federal Reserve pada pekan depan yang secara luas diperkirakan akan mengumumkan pemangkasan stimulus moneter.

     The Fed diperkirakan akan mengatakan pada pertemuan selama dua hari yang dimulai pada tanggal 17 september untuk mulai mengurangi program pembelian obligasi sebesar $ 85 milyar/bulan, kemungkinan memicu tekanan jual baru pada emas.

   Harga emas spot turun hampir 3 persen untuk menyentuh level terlemah sejak 15 Agustus di $1,327.40/onz, dan terakhir bergerak di kisaran $1,331, turun sebanyak 2.6 persen. Emas berada pada jalur penurunan mingguan terbesar sejak bulan Juni.

     “Kita punya pertemuan Fed pada pekan depan, dan perkiraan pada saat ini adalah bahwa mereka akan umumkan, dan benar-benar akan memulai, pengurangan stimulus,” kata Robin Bhar, seorang analis di Societe Generale.

    “Data yang masuk sudah cukup kuat. Data kerja pada Jumat lalu (tidak sesuai estimasi), namun data masih menunjukkan turunnya tingkat pengangguran. (Ini berarti) emas kurang disukai.”
Tekanan jual meningkat setelah emas menembus kebawah MA-100 di $1,355/onz dan level kunci support lainnya, kata para trader.

     Harga emas telah turun sekitar 19 persen sejak Fed sinyalkan bahwa mereka akan mulai kurangi stimulus pada akhir tahun ini. 

Selasa, 03 September 2013

Non-Farm Payrolls Mendekat, Dollar Menguat

    Dollar pada perdagangan kemarin kembali menguat dengan indeks dollar terhadap mata uang utama ditutup menguat pada level 82.38, dan menjadi penguatan dalam lima sesi beruntun. Ketegangan di Suriah menjadi faktor awal penguatan dollar, karena munculnya kekhawatiran akan kemungkinan AS melancarkan aksi militer ke Suriah meningkatkan daya tarik mata uang safe haven seperti dollar, yen, dan franc.

     Disusul dengan data manufaktur untuk bulan Agustus yang kemarin dirilis sebesar 55.7 yang menunjukkan sektor manufaktur AS berekspansi pada laju tercepat dalam dua tahun terakhir. Data tersebut memunculkan optimisme Federal Reserve akan mengurangi stimulus moneter pada bulan September. Perhatian investor kini tertuju pada data non-farm payrolls yang akan dirilis Kamis besok. Banyak kalangan investor meyakini jika data NFP tersebut dirilis positif maka Federal Reserve akan mengurangi stimulus moneternya pada bulan September. Sebelum data tersebut dirilis, hari ini AS akan merili data trade balance.
 
     Sementara itu EURUSD saat ini diperdagangkan pada kisaran 1.3166, GBPUSD ditransaksikan pada kisaran 1.5558, USDJPY dan AUDUSD berpindah tangan pada kisaran 99.60, dan 0.9057.