Minggu, 30 Juni 2013

Emas Catat Kinerja Terburuk dalam 1 kuartal

     Emas akhirnya memangkas penurunan dan membukukan kenaikan untuk pertama kali dalam lima hari terakhir, setelah mengalami perdagangan yang naik-turun pada hari Jumat. Namun kenaikan harga emas tersebut tidak cukup membantu emas terlepas dari rekor penurunan terburuk dalam satu kuartal.  Sampai hari Jumat, harga emas telah anjlok 24% pada kuartal kedua tahun ini, menjadi penurunan terburuk dalam satu kuartal  yang belum pernah terjadi sejak 1968. Penurunan terburuk sebelum ini terjadi pada kuartal pertama tahun 1982, dimana emas mengalami penurunan sebesar 18%.

      Spekulasi tentang pengurangan stimulus yang akan dilakukan Federal Reserve menjadi penyebab utama anjloknya nilai emas pada kuartal ini. Menurunnya permintaan emas fisik di Asia khususnya India dan China, ditambah dengan menurunnya aset kemilikinan dari SPDR Gold Trust semakin memperburuk kinerja emas pada kuartal ini. Goldman Sachs dan HSBC juga memangkas outlook harga emas untuk akhir tahun ini dan akhir tahun 2014.
 
      Spot emas pada perdagangan hari Jumat ditutup menguat 2% menjadi $1.226 per troy ons, menjadi harga terendah sejak bulan Agustus 2010. Sementara itu emas berjangka untuk bulan Agustus ditutup menguat 1.91% menjadi $1232.57 per ons.

Minyak Melemah Untuk Pertama Kali Dalam 5 Hari

      Minyak melemah untuk pertama kali dalam lima hari terakhir setelah penguatan dollar terhadap mata uang utama, setelah tingkat kepercayaan konsumen naik lebih tinggi dari perkiraan sebesar 83.1 menjadi 84.1.
       
      Selain itu Gubernur Federal Reserve, Jeremy Stein, juga memberikan pernyataan yang memberikan sinyal Federal Reserve akan mulai mengurangi program pembelian obligasi pada bulan September. Dollar menguat merespon pernyataan tersebut, indeks dollar terhadap enam mata uang utama naik 0.5% menjadi 83.344, menjadi level tertinggi sejak 3 Juni.
 
        Minyak untuk pengiriman Agustus turun 49 sen atau 0.5% menjadi $96.56 per barel pada perdagangan New York. Sebelumnya ditutup melemah, minyak sempat menguat, diperdagangkan pada level $97.82 per barel.

Kamis, 27 Juni 2013

Revisi GDP Inggris Mengecewakan Sterling

     Poundsterling anjlok ke posisi terendah 3-minggu versus Dollar AS pasca revisi data GDP Inggris menunjukkan penyusutan yang lebih tajam dari level puncak tahun 2008 ke resesi terdalam. Pendapatan riil rumah tangga mencetak penurunan terbesar sejak tahun 1987 dengan merosot 1,7% dari periode 3 bulan sebelumnya, menurut laporan Office for National Statistics di London. Sementara GDP tumbuh 0,3% pada kuartal pertama tahun ini, sesuai dengan proyeksi awal. 

     "Resesi pada tahun 2008-2009 ternyata lebih dalam daripada yang kita perkirakan sebelumnya, yang mengindikasikan lebih banyaknya rintangan yang harus dihadapi," kata Sam Hill, analis fixed-income pada Royal Bank of Canada di London. "Kami memperkirakan kebijakan moneter masih tetap akomodatif, yang akan menjaga tekanan pada Sterling."

Data Ekonomi AS Semakin Perburuk Kinerja Emas

     Setelah sempat menguat pada perdagangan Asia dan menyentuh level $1.224. 68, per ons, emas akhirnya kembali anjlok pada perdagangan New York. Data klaim pengangguran AS dirilis kemarin menunjukkan penurunan 9.000 orang menjadi 346.000 untuk minggu lalu, namun penurunan tersebut masih dibawah prediksi sebesar 10.000 orang. Hal ini mengindikasikan pertumbuhan tenaga kerja AS masih moderat. Data pending home sales  AS dirilis melonjak ke level tertinggi dalam enam tahun terakhir. Data pending home sales dirilis naik sebesar 6.7% sementara prediksi kenaikan sebesar 1.0%,

       Pernyataan bernada dovish dari anggota FMOC tidak membantu emas akibat data-data ekonomi AS yang dirilis  menguatkan dollar setelah sebelumnya sempat tergelincir. Emas sempat menyentuh level terendah $1.196.69 per ons kemarin, saat ini emas diperdagangkan pada level  $1.202.26 per ons.
 
      Emas telah turun lebih dari 26% dan menghadapai penurunan terburuk dalam satu kuartal yang belum pernah terjadi sejak 1968.

Education 5; Legalitas

    Legalitas hukum menjadi faktor terpenting dalam dunia investasi Indonesia. Perangkat ini sangat dibutuhkan untuk melindungi hak-hak investor, terutama yang berkaitan dengan aset investasi. Pencitraan legalitas terhadap bisnis forex dan indeks bisa saja terpuruk setelah berbagai laporan atas pencurian atau penyelewengan.

       Namun persepsi negatif tersebut memudar dengan sendirinya, mengingat pasar derivatif terbukti memiliki efisiensi tertinggi dibandingkan pasar investasi lain, mengacu pada aspek kemudahan, keuntungan, biaya, transparansi dan lain-lain. Seperti semua legalitas investasi, terdapat dua belah pihak yang bertransaksi, yakni seorang pembeli dan penjual. Broker adalah penerima amanat untuk melaksanakan transaksi atau bertindak sebagai mediasi transaksi investor, untuk diteruskan ke pedagang-pedagang bursa.

Pengawasan dan legalitas
    
     Sebelum melakukan trading, Anda dianjurkan memeriksa legalitas dari perusahaan penyedia layanan investasi. Pastikan memilih legalitas perusahaan dengan reputasi baik dan volume transaksi besar, karena besarnya volume merupakan cerminan kepercayaan investor terhadap perusahaan tersebut. Langkah selektif dapat melindungi Anda dari resiko kehilangan aset karena penyelewengan perusahaan pialang.

     Apabila perusahaan sekuritas (saham) memiliki izin dan registrasi dari Badan Pengawas Perdagangan Pasar Modal (BAPPEPAM), maka legalitas perusahaan berjangka pun demikian. Perdagangan Forex, Indeks dan Komoditi mempunyai payung hukum yang kuat pada tiga lembaga otoritas, yaitu:

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI)
      Lembaga ini memilik legalitas fungsi yang setara dengan BAPPEPAM pada pasar saham. BAPPEBTI bertugas membuat peraturan dan mengawasi penerapannya dalam aktifitas perdagangan berjangka.

Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI/ICDX)
    Serupa dengan bursa efek, BBJ dan BKDI adalah dua bursa di Indonesia yang menyediakan pasar transaksi untuk produk-produk komoditi dan berjangka seperti; Emas, Minyak Sawit, Olein, Cocoa dan yang lain, termasuk juga bentuk Sistem Perdagangan Alternatif (SPA), yang memayungi perdagangan Forex dan Indeks saham.

Kliring Berjangka Indonesia (KBI) dan Identrust Security International (ISI)
     KBI dan ISI adalah lembaga yang menjamin penyelesaian transaksi atas dana nasabah sekaligus berfungsi sebagai penjamin keamanan dana nasabah yang berada pada broker anggotanya.

   KBI adalah lembaga kliring untuk produk-produk BBJ, sementara ISI adalah lembaga kliring untuk produk-produk BKDI atau ICDX.

     Uraian di atas adalah garis besar wewenang ketiga lembaga bursa, yang dapat membantu Anda dalam menyeleksi broker untuk menjadi mitra transaksi Anda. Sebab, maraknya minat terhadap produk derivatif dan berjangka di Indonesia telah menggiring banyak perusahaan pialang asing masuk ke Indonesia. Namun hanya beberapa di antaranya saja yang memiliki legitimasi dan kemampuan yang bisa dipertanggungjawabkan.

     Selain itu, Anda juga sebaiknya waspada terhadap institusi atau pihak-pihak yang melakukan promosi besar-besaran guna menarik simpati investor baru di Indonesia dengan berbagai jargon penjualan yang mungkin pernah Kita dengar antara lain:

   “Quit your day time job and start making a fortune off of Forex trading" “30-40% returns a month” atau; “A forex robot that works in all conditions and all four seasons." dan lain sebagainya.

     Semua tagline tersebut sudah familiar bagi masyarakat bisnis Indonesia. Akan tetapi, tidak ada yang bisa menjamin janji-janji tersebut berjalan sesuai dengan harapan yang dipromosikan.

     Mengacu pada pepatah Inggris; “If it SOUNDS too good to be, it MOSTLY IS”.  Pada akhirnya pialang dengan reputasi terbaik yang akan menjadi pilihan investor bijak.

Education 4; Manajemen Resiko

Pengertian Manajemen Resiko
  • Dasar manajemen resiko
  • Pengertian resiko setiap transaksi
  • Pengertian mengenai resiko pasar
  • Risk to reward ratio dan Pareto principle
     Manajemen resiko di ibaratkan seperti seseorang yang bekerja atau berwirausaha di kawasan strategis, setiap harinya berhadapan dengan kondisi jalanan yang macet. Seseorang tersebut bisa saja yakin dapat sampai di kantor tepat waktu. Namun, tentu kondisi di jalanan tidak ada yang tahu, misalnya pohon tumbang akibat hujan sebelumnya, atau jalanan ditutup atau faktor lain yang dapat menyebabkan terhalangnya perjalanan.

     Kemampuan seseorang dalam mengelola ketidakpastian di jalanan adalah salah satu bentuk manajemen resiko.

      Sama halnya dengan dunia finansial. Resiko adalah ketidakpastian yang mungkin terjadi dari setiap situasi dan keputusan yang kita ambil. Hanya saja konsekuensi dari manajemen resiko adalah berkurang atau kita kehilangan sebagian  dana kita.

      Manajemen resiko membantu Anda untuk mengenali resiko apa saja yang mungkin dihadapi dan apa saja cara yang perlu dipersiapkan untuk menghadapinya.

Manajeman Resiko penting yang perlu diperhatikan
      Dalam trading, manajemen resiko sangat dibutuhkan, karena dalam aktivitas trading selalu ada resiko yang mengikuti. Dua risiko penting adalah:

1. Manajemen Resiko trading/bertransaksi

     Manajemen resiko trading adalah resiko yang Anda ambil ketika menentukan seberapa besar modal dan volume transaksi yang dilibatkan dalam setiap keputusan. Resiko jenis ini sepenuhnya dibawah kontrol Anda.
a. Resiko total equity

Manajemen resiko Profesional biasanya menganjurkan resiko total dibatasi maksimum hanya sampai 20-30%, jika Anda cukup konfiden, maka Anda bisa menyesuaikannya.

b. Resiko per kali masuk posisi

Setelah Anda menentukan batasan resiko equity, barulah manajemen resiko stoploss dapat ditentukan. Metode untuk menentukan stoploss beraneka ragam. Tapi sebaiknya manajemen resiko harus melihat dari total equity.

      Tabel 1 di bawah memberikan gambaran manajemen resiko, bahwa semakin banyak resiko yang Anda ambil, semakin sedikit transaksi yang dapat dieksekusi. Jika Anda ingin menggunakan 1% dari total equity dalam setiap transaksi, maka Anda memiliki 100 kali kesempatan transaksi. Jika Anda memilih 5% dari total ekuiti, Anda akan memiliki 20 kesempatan. Hal ini perlu di pertimbangkan manajemen resikonya agar Anda dapat menemukan rasio risk reward yang sesuai.

Tabel. 1 Perbandingan resiko per transaksi dan kesempatan



      Dalam tabel tersebut, dapat dilihat bahwa semakin besar presentase resiko, maka semakin mengecil jumlah kesempatan yang kita miliki. Banyak pihak, menyarankan manajemen resiko tidak boleh lebih besar dari 2% total ekuiti per transaksi, sehingga walaupun 25 kali kesalahan terjadi berurutan, Anda masih memiliki 50% ekuiti untuk dapat memulihkan kinerja trading.

2. Market risk

     Manajemen resiko ini adalah resiko yang sudah dimiliki oleh pasar dengan sendirinya, baik sebelum Anda terlibat didalam maupun sesudah itu. Anda sama sekali tidak dapat melakukan apa-apa terhadap jenis resiko ini, kecuali mengenal menganalisa dan mencari cara mengatasinya.

     Setiap instrumen trading memiliki keunikan tersendiri, 3 manajemen resiko terpenting yang harus Anda pertimbangkan adalah:

Perubahan harga dan volatilitas


Yang pertama dan yang paling dasar adalah perubahan harga pasar. Perubahan ini tentunya akan menciptakan manajemen resiko tersendiri bagi aktifitas trading Anda. Saham yang berkapital besar biasanya bergerak lebih stabil dibanding yang berkapital kecil. Forex dan index juga sama, beberapa index dan mata uang bergerak lebih stabil dibanding yang lain.

Volatilitas yang tinggi, terutama jika dibarengi dengan range pergerakan yang besar, dapat memaksa Anda untuk melonggarkan batasan resiko yang sudah Anda tentukan, misalnya manajemen resiko dengan cara menempatkan stop loss yang lebih jauh.

Resiko Melikuidasi Posisi

Untuk melikuidasi posisi saham, biasanya data Anda akan di input dalam daftar antrian. Jika pasar dalam keadaan turun, dan pembeli sulit ditemukan, Anda mungkin tidak dapat melikuidasi posisi hingga kerugian besar menimpa Anda. Resiko seperti ini juga harus dipertimbangkan dalam manajemen resiko, dan mencari cara untuk mengatasi kerugian yang mungkin timbul tersebut, Anda bisa saja, misalnya, melakukan shot sell (jika memungkinkan) atau melakukan hedging di pasar future atau pasar CFD.

Manajemen resiko likuiditas seperti ini bagi instrumen futures atau derivative lain sangat minim, terutama setelah adanya aktifitas online trading, yang memungkinkan pelaksanaan transaksi secara elektronik.

Risiko leverage dan margin

Resiko leverage dapat diartikan sebagai manajemen resiko yang muncul akibat penggunaan skala modal yang lebih besar dibanding modal yang disetorkan. Misalnya Anda dapat membeli atau menjual suatu instrumen seharga $ 100,000,- dengan hanya menyetorkan jaminan dana sebesar $1,000. Jaminan tersebut bukanlah jumlah maksimum kerugian jika pasar bergerak berlawanan dengan posisi Anda, namun sebagian dari modal total yang Anda setorkan juga turut menanggung resiko tersebut. Hal ini terjadi karena leverage mengandung dana pinjaman dan kita harus membayarnya kepada broker jika transaksi berjalan buruk.

Resiko Overnight 

Untuk manajemen resiko instrumen berjangka, Anda menyimpan posisi overnight. Berita tertentu dapat menyebabkan market untuk bergerak di arah yang diinginkan atau sebaliknya. Terkadang, anda tidak dapat menyimpan order likuidasi ketika market tutup. Sehingga nenyimpan posisi overnight merupakan manajemen resiko yang perlu dipertimbangkan.

Contohnya: untuk Lehman Brothers (LEH). Sehari sebelum pengumuman kebangkrutan, saham LEH menutup pada harga $4.00. Pada hari kebangkrutan, LEH membuka pada harga $0.24. Penurunan ini adalah sebesar 94% dalam sehari. Posisi jual akan menghasilkan keuntungan luar biasa pada hari itu, sebaliknya posisi beli akan menggerus keseluruhan modal.

Asumsi manajemen resiko yang perlu diperhatikan

     Dalam menyusun manajemen resiko, ada tiga hal yang perlu Anda pertimbangkan sebagai bahan dasar pengelolaan resiko Anda, yang pertama adalah rasio risk to reward, kedua adalah rasio win loss dan yang ketiga adalah prinsip Pareto.

1. Risk to Reward Ratio

     Adalah manajemen resiko rasio yang digunakan untuk membandingkan potensi keuntungan dengan resiko dalam setiap pengambilan keputusan transaksi. Risk reward ratio dalam hal ini berbeda dengan yang umumnya dipahami, dalam dunia trading istilah tersebut digunakan sangat sederhana sebagai sebuah gambaran tentang manajemen resiko yang Anda akan ambil untuk mendapatkan sejumlah tertentu keuntungan.

     Misalnya jika Anda memiliki rasio risk reward 5:1, bukan berarti bahwa Anda secara nyata menerima keuntungan 5 kali lebih besar dibanding resiko. Sekali lagi bahwa hal ini adalah rasio bukan fakta.

      Untuk menyusun rasio risk reward bagi setiap orang akan berbeda-beda dan bersifat subjektif. Investor bermodal besar akan memiliki tingkat penerimaan terhadap resiko lebih besar dibanding pemodal kecil. Faktor personal lain manajemen resiko, seperti tujuan, karakter dan usia juga berpengaruh dalam menyusun rasio.

     Untuk menyesuaikan rasio tersebut ke dalam aktifitas transaksi manajemen resiko juga tidak terlalu rumit, ada banyak cara yang dapat dilakukan, misalnya dengan merubah komposisi modal, stop loss atau bahkan dengan merubah exit point.

Menyusun rasio anda sendiri

     Penyusunan manajemen resiko reward tidak perlu rumit, bahkan sangat sederhana . Anda hanya perlu menjawab dua pertanyaan di bawah ini;
  1. Berapa jumlah keuntungan yang Anda inginkan dari setiap transaksi? Berapa jumlah dana yang rela Anda tempatkan ke dalam resiko untuk mendapatkan keuntungan tersebut?
     
  2. Setelah Anda menjawabnya, bagilah jumlah keuntungan tersebut terhadap jumlah resiko yang Anda relakan, dan hasilnya Anda telah mendapatkan rasio risk reward Anda sendiri.
2. Win Loss Ratio

    Rasio ini bermaksud mengukur seberapa besar presentase manajemen resiko kemenangan berbanding kerugian yang dihasilkan oleh sistem trading Anda.

     Untuk mendapatkannya, Anda tentunya harus memiliki sistem manajemen resiko terlebih dahulu, susunlah sistem tersebut dan uji hasilnya baik dalam bentuk back testing ataupun forward testing dengan menggunakan demo account.

    Anda juga dapat melakukannya dengan test visual melalui grafik jika itu mudah dilakukan. Setelah itu, catatlah hasil berapa kali sistem tersebut menghasilkan keuntungan dan berapa kali menghasilkan kegagalan. Dengan demikian manajemen resiko Anda telah mendapatkan win loss ratio.

3. Pareto Principle

     “Vital few and trivial many”. Prinsip Pareto mengatakan bahwa 20% dari sesuatu itu selalu mendatangkan hasil 80%. Atau dengan kata lain, 80% hasil diperoleh dari 20% aktifitas, dan 20% dari hasil selalu diperoleh dari 80% aktifitas. Dalam artian trading, profit yang efektif itu datang hanya dari sebagian kecil (20%) aktifitas transaksi Anda.

     Anda tidak harus mengadopsi angka prinsip ini secara persis, yang terpenting yang harus kita pahami adalah bahwa kebanyakan dari aktifitas trading biasanya hanya menyumbang sebagian kecil bagi pertumbuhan modal kita.

     Sebagai contoh manajemen resiko, katakanlah sebuah metode memiliki probabilitas 60% kekalahan dan 40% kemenangan. Prinsip diatas dapat berjalan seperti ilustrasi dibawah;

    10 Transaksi EUR/USD; setiap transaksi memiliki SL 50 poin dan TP 100. 6 dari transaksi tersebut terkena stoploss dan menghasilkan kerugian, 4 lainnya menghasilkan keuntungan.
  • 6 Transaksi Loss x 50 poin (pips) x $10/poin =- $3,000
  • 4 Transaksi Profit x 100 poin x $10/poin = +$4,000
  • Net Profit/ Loss = +$1,000
     Artinya bahwa dengan mengelola manajemen resiko trading Anda, metode yang buruk sekalipun masih dapat Anda manfaatkan untuk menghasilkan keuntungan.

Review
  • Ketika trading, hal yang perlu Anda perhatikan dalam manajemen resiko adalah seberapa besar total kekayaan Anda yang siap Anda tempatkan ke dalam resiko. (Saran pada umumnya berkisar antara 20¬% dan 30%..
  • Hal lain yang perlu diperharikan ketika trading adalah manajemen resiko pergerakan harga, volatilitas, resiko margin dan juga resiko untuk posisi overnight
  • Rasio risk to reward akan memberikan perbandingan manajemen resiko yang diambil terhadap profit yang dihasilkan.


Education 3; Manajemen Modal

Bagian ini akan membahas:
  • Konsep dasar manajemen modal
  • Martingale
  • Anti Martingale
  • Averaging
  • Pyramiding
  • Fixed Fraction
     Manajemen Modal (money management) dalam artian finansial adalah sebuah proses penempatan modal di masa kini dan perencanaan modal di masa datang. Proses penempatan manajemen modal tersebut, lama-kelamaan mengalami evolusi dan terus menyesuaikan diri dengan wadahnya sehingga akhirnya memiliki banyak keragaman persepsi.

    Para penasehat manajemen modal keuangan biasanya akan berfikir keras untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berapa yang harus dialokasikan, apa saja resikonya dan berapa besar peluangnya?

    Hal yang sama juga berlaku dalam dunia trading. Manajemen Modal juga harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Sehingga dari sini, maka banyaklah istilah-istilah yang disandarkan kepada Manajemen Modal bermunculan, diantaranya adalah alokasi aset, pengukuran posisi, alokasi portofolio, manajemen posisi atau bahkan manajemen modal perdagangan (terj. bebas dari trade management).

    Keseluruhan istilah tersebut pada dasarnya memiliki perbedaan di ciri khas masing-masing, namun memiliki banyak persamaan. Sehingga manajemen modal tidak ada salahnya jika demi kepentingan praktis istilah-istilah tersebut disejajarkan.

Tipe-tipe Manajemen Modal

    Metode Manajemen Modal memiliki banyak variasi, namun umumnya metode yang ada paling tidak masuk dalam dua katagori, yakni “add winning” or “add loosing”.

    Menambah pada posisi untung, jika tidak menggunakan asumsi penggandaan naik (doubling up) maka pilihan jatuh pada Pyramiding. Dan jika manajemen modal menggunakan prinsip tersebut, maka pilihan jatuh pada metode Anti Martingale.

    Dan Menambah pada posisi rugi, akan masuk dalam dua katagori manajemen modal. Menggunakan prinsip penggandaan menurun (doubling down) maka jatuh pada katagori Martingale, dan jika tidak menggunakan prinsip tersebut, maka pilihan manajemen modal jatuh pada Averaging.

1. Martingale

    Martingale merupakan teori manajemen modal probabilitas yang memungkinkan kesamaan nilai sesuatu dimasa tertentu dengan masa sebelumnya dengan menggunakan prinsip penggandaan. Metode ini dipopulerkan pada abad ke 18, oleh Paul P. Levy dan pertama kali digunakan sebagai salah satu metode tebak-tebakan (betting) di Francis.

   Dalam dunia manajemen modal trading, Martingale dapat diartikan sebagai proses mendapatkan keuntungan sekaligus menutup kerugian dari transaksi sebelumnya dengan keuntungan pertama dari transaksi selanjutnya, melalui penggandaan modal.

    Sehingga, setiap kali nilai manajemen modal menurun, ukuran transaksi selanjutnya meningkat. Dengan kata lain, manajemen modal Martingale memilki karakter dasar; resiko meningkat sesuai dengan meningkatnya kerugian. Jika seorang trader mengalami kerugian dalam satu kali perdagangan, maka ukuran lot dalam perdagangan kedua harus meningkat, dalam hal ini menjadi 2 lot.

    Sebagai contoh manajemen modal, dalam satu hari, seorang trader merencanakan 5 kali transaksi EUR/USD, stoplloss dan target profit 50 poin,dan Equity awal =$50,000, Lot berganda. Dengan kondisi perdagangan ternyata 4 kali transaksi loss terjadi berurutan, dan hanya satu transaksi yang menghasilkan keuntungan.

Cara kerja manajemen modal Martingale akan menjadi seperti ini:
  • 1 lot transaksi loss x 50 points = -$500
  • 2 lot transaksi loss x 50 points = -$1,000
  • 4 lot transaksi loss x 50 points = -$2,000
  • 8 lot transaksi loss x 50 points = -$4,000
  • 16 lot transaksi profit x 50 points = +$8,000
  • Total lot = 31
  • Total Loss = -$7,500
  • Total Profit = +$8,000
  • Net Profit/ Loss = $500
  • Total Equity = $50,500
    Metode manajemen modal Martingale hanya membutuhkan sekali kemenangan dalam sekian (n) kali perdagangan, untuk menutupi seluruh kerugian akibat perdagangan sebelumnya dan sekaligus meraup keuntungan.

     Contoh manajemen modal diatas membahas bahwa pada transaksi kelima, anda memperoleh keuntungan sebesar $8,000 untuk 8 lot yang berarti profit bersih sebesar $500 setelah 4 kerugian berurut.

     Table 1 adalah contoh dimana anda membeli 1 lot EUR/USD pada harga 1.2960 dan menggandakan jumlah lot setipa penurunan 30 pip (2 lot pada level 1.2930, 4 lot pada 1.2900 dls). Sehingga manajemen modal jumlah lot menambah dan harga menurun pada waktu yang sama, Pada transaksi keenam, jumlah total lot akan 63 lot dengan harga rata2 1.2839. Seorang trader harus selalu berhati-hati dalam strategi tersebut karena market tren dapat menghabiskan equity sehingga perlu ada batasan jumlah transaksi.
Table 1 Martingale
     Daripada menutup kerugian perdagangan, manajemen modal Martingale yang populer sekarang lebih memilih likuidasi posisi pada saat harga perdagangan mencapai average tertentu plus keuntungan sekian poin. Disini, seorang trader tidak perlu melakukan likuidasi posisi walau dalam keadaan rugi, bahkan harus menggandakan lot setiap kali kerugian mencapai titik tertentu, sampai akhirnya seluruh kerugian tersebut tertutupi ketika harga mencapai titik average. Sistem Martingale seperti ini adalah yang paling populer dan telah diadopsi oleh banyak Automatic Trading Sytem (robot).

Ancaman akan muncul ketika harga bergerak satu arah, seperti uptrend dan downtrend.

2. Anti Martingale

    Dari namanya, metode manajemen modal ini sudah menjelaskan posisinya. Secara kontras dengan Martingale, Anti Martingale tidak akan menggandakan posisi ketika mengalami kerugian. Penambahan hanya terjadi jika posisi dalam keadaan untung. Jadi, resiko manajemen modal akan ditingkatkan sesuai dengan peningkatan keuntungan, tujuannya adalah agar keuntungan yang dicapai semakin tinggi.

    Keunggulan yang bisa kita ambil dari manajemen modal ini adalah potensi Anti Martingale dalam menciptakan keuntungan bola salju. Semakin jauh perjalanan semakin besar keuntungan. Namun penting untuk membatasi jumlah transaksi, karena satu trade dapat mengakibatkan kerugian besar

      Untuk contoh, simak tabel 2 dimana anda membatasi jumlah transaksi ke lima. Anda membeli EUR/USD pada harga 1.2900 and menggandakan lot setiap kenaikan 50 pip sampai kali kelima di level 1.3100 dengan jumlah lot 16. Setelah level ini, anda tidak akan menambah posisi, kemanapun arah market, sehingga anda akan ada 31 lot sebagai posisi terbuka.
Table 2 Anti Martingale
     Kelemahannya akan muncul ketika harga mengalami konsolidasi atau reversal. Jika tidak cepat dintisipasi, akumulasi keuntungan manajemen modal tersebut dengan cepat bisa surut

       Gambar 3 adalah contoh transaksi, dimana seorang trader membeli 1 lot EUR/USD pada harga 1.2900. Pada transaksi kelima di harga 1.3100, anggaplah harga turun ke 1.3050. Trader tersebut akan menghilangkan sebagian besar profit dan akan memiliki kerugian sebesar -$2,500. Asumsikan kerugian tersebut tidak terjaga dan EUR/USD terus menurun ke 1.2900 (level awal), anda akan memiliki loss sebesar $33,000 untuk 31 lot.
Gambar 3 Anti Martingale
3. Cost Averaging

     Definisi paling mudah bagi metode manajemen modal ini adalah “menambah pada posisi rugi”. Sekilas, metode manajemen modal ini memiliki kemiripan yang sangat dengan Martingale Averaging, karena keduanya menitik beratkan penambahan posisi pada saat transaksi sebelumnya mengalami kerugian.

    Namun agar lebih jelas, mari kita lihat contoh; Jika seorang trader bertransaksi EUR/USD  dan menggunakan metode Cost Averaging 20 poin, dalam 6 kali transaksi.
Table 4 Cost Averaging
 
      Pada tabel 4, dapat dilihat bahwa manajemen modal total lot yang dihasilkan hanya berjumlah 6, sesuai dengan jumlah transaksi. Averaging tidak menggunakan prinsip Doubling atau penggandaan posisi, sehingga penambahan keuntungan tidak secepat Martingale. Namun demikian, potensi kerugian yang ditimbulkan pun tentunya lebih kecil dibanding Martingale

    Faktor manajemen modal yang kedua adalah, Cost Averaging  tidak bertujuan untuk satu kali kemenangan, melainkan ke arah akumulasi posisi, yang umum digunakan dalam trading jangka menengah dan panjang.

      Metode manajemen modal tersebut sangat sering diaplikasikan ke pasar Forex, saham, dan reksa dana, tetapi tidak begitu terkenal untuk futures karena ada tanggal kadaluarsa.

4. Pyramiding

    Manajemen modal Pyramiding, adalah kebalikan secara total dari metode Cost Averaging. Yakni; “menambah pada posisi untung”.

     Manajemen modal seorang trader mengalokasikan dananya sebesar $10,000 untuk trading EUR/USD, dan membeli 2 lot diharga 1.2900, dan akan kembali membeli 2 lot jika harga Euro mencapai 1.3000, dan seterusnya, maka Devy hanya membutuhkan 5 kali transaksi dengan trend bergerak 400 poin untuk membuat return 200% seperti yang dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5 Pyramiding
     Logika dibalik Pyramiding adalah jika pasar bergerak sesuai dengan yang diharapkan, maka kemungkinan besar trend sedang terjadi. Dan tambahan posisi perlu dilakukan dengan harapan pasar akan meneruskan arah sesuai dengan trend, dan manajemen modal ini bisa sangat powerful dalam menciptakan keuntungan.

      Namun bagaimanapun, setiap metode manajemen modal memiliki kelemahan tersendiri. Pyramiding bisa juga mengecewakan jika harga bergerak tidak sesuai dengan perkiraan atau harapan sebelumnya.

5. Fixed Fractional Position Sizing

     Manajemen modal jenis ini beserta variasinya merupakan metode yang pernah terbanyak dan paling direkomendasikan oleh trader profesional dan mungkin kita disadari atau tidak telah menggunakan metode manajemen modal ini sejak lama.

     Secara sederhana, Manajemen modal Fixed Fractional method adalah penentuan ukuran posisi secara tetap (fixed) berdasarkan persentase manajemen modaltertentu dari jumlah jumlah modal.

     Sebagai contoh, seorang trader katakanlah seorang trader memiliki modal $10,000 dan menggunakan Fixed Fractional Method 5%, maka ia tidak akan mau menerima resiko lebih dari $500 ($10,000 x 0.05) dalam setiap transaksi yang dilakukannya.

     Dan jika ia adalah EUR/USD trader, maka manajemen modal ia akan menempatkan stop loss 50 poin lebih rendah dari harga beli, atau 50 poin lebih tinggi jika mengambil posisi jual, dengan ukuran stop tersebut berarti dia hanya akan menggunakan manajemen modal 1 lot dalam transaksinya.

    Dan jika, ia kemudian memutuskan untuk meningkatkan resikonya menjadi 10%, maka ia dapat menambah jumlah posisi menjadi 2 lot dalam transaksi tersebut.
$ 10,000 x 0.10 = $ 1,000 $ 1,000 =2 lots $ 500

      Jumlah kontrak yang dipilih untuk trading bisa meningkat dengan modal. Asumsikan risiko maksimum sebesar 10% per transaksi. Artinya untuk setiap $10,000, anda dapat be-resiko $1,000 per trade.

      Sebagai contoh manajemen modal, tabel 6 memperlihatkan bahwa untuk setiap peningkatan $10,000 modal, satu lot ekstra dapat ditambah untuk trading, karena setiap lot membutuhkan $1,000 sebagai margin. Jika modal meningkat ke $20,000, 2 lot dapat diperdagangkan. Jika modal turun balik ke $10,000, hanya 1 lot diperbolehkan seperti sebelumnya. Semakin tinggi modal, semakin tinggi lot

Manajemen modal, resiko sesuai dengan persentase yang sudah ditentukan sebelumnya
Tabel 6 Fixed Fraction
Review
  • Manajemen modal berkaitan dengan resiko untuk setiap transaksi
  • Ada dua jenis konsep manajemen modal yaitu berdasarkan transaksi terakhir dan berdasarkan ekuiti.
  • Jenis manajemen modal pada umunya menambah posisi pada saat untung atau rugi dengan jumlah lot tetap atau dengan penggandaan.
  • Melalui Fixed Fractional Anda dapat memilih persentase resiko yang ingin digunakan.
  • Semakin tinggi persentase resiko terhadap ekuiti, semakin sedikit transaksi rugi yang mampu Anda terima.

Education 2; Fundamental Forex

Faktor penggerak pasar

     Fundamental forex adalah metode analisa yang menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian - kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi pergerakan pasar mata uang

     Harga mata uang seperti halnya harga saham atau komoditi lain, bergerak naik dan turun berdasarkan aturan permintaan dan penawaran. Permintaan yang tinggi akan mendorong mata uang mengalami penguatan dan rendahnya permintaan dapat melemahkan harga mata uang.

     Faktor-faktor fundamental forex penting yang dapat mempengaruhi tinggi atau rendahnya permintaan terhadap mata uang dapat dikategorikan sebagai berikut:
  1. Suku bunga   
  2. Kinerja ekonomi   
  3. Event politik   
  4. Sentimen pasar   
  5. Intervensi pemerintah

1. Suku bunga (Interest rates)

     Sangat penting untuk memperhatikan tingkat suku bunga dari mata uang, karena fakta fundamental forex   penting yang menggerakkan pasar adalah suku bunga mata uang tersebut.

    Uang atau modal akan mengalir masuk ke negara yang menawarkan bunga atau yield yang lebih tinggi. Semakin tinggi suku bunga, maka semakin tinggi arus modal yang masuk, dan dengan sendirinya akan meningkatkan permintaan mata uang negara yang bersangkutan.

2. Kinerja Ekonomi

     Beberapa data ekonomi merupakan fundamental forex yang indikator pentingnya menunjukkan kesehatan ekonomi suatu negara. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang diperlihatkan oleh data atau indikator tersebut, fundamental forex akan mendorong laju inflasi yang kemudian dapat membuat bank sentral menaikkan tingkat suku bunga.

    Umumnya lembaga riset atau perbankan telah memiliki (dan mempublikasikan) perkiraan sebelum dirilisnya data ekonomi tersebut. Pasar juga biasanya akan bergerak sesuai dengan arah perkiraan fundamental forex tersebut untuk mengantisipasi lonjakan. Jika perkiraan baik, maka harga akan relatif menguat dan sebaliknya jika perkiraan buruk, maka harga akan relatif melemah. Lonjakan pergerakan harga umumnya terjadi jika di fundamental forex terdapat perbedaan yang berarti antara perkiraan pasar dan laporan aktualnya.

Berita fundamental forex penting yang dapat menggerakkan pasar adalah sebagai berikut:
Tabel 1: Laporan data ekonomi penting
3. Event politik

      Pemilihan Umum (Pemilu), partai pemenang, presiden dan struktur kabinet, suhu politik internasional dan perang adalah beberapa factor fundamental forex politik yang dapat mempengaruhi pasar.

      Dibandingkan   instrumen  lain, fundamental  forex  merupakan pasar yang paling responsif terhadap even politik,  bahkan  fundamental  forex  terkadang  lebih  besar  dibanding  efek  yang  ditimbulkan  oleh   faktor ekonomi.

Hal ini terjadi karena faktor keamanan suatu negara merupakan hal terpenting dlm investasi.  Ketidakstabilan yang  muncul  dapat  mendorong  investor menarik dana dari negara tersebut dan menanamkannya ke negara lain yang lebih memiliki kepastian. Investor  cenderung  menarik  dana  dengan cepat pada sinyal fundamental forex  apa saja  yang  mengindikasikan  ketidakpastian  kondisi, sebagai contoh Thai Baht pernah didevaluasi 10% akibat terjadinya kerusuhan di Thailand.

4. Sentimen Pasar

      Sentimen  fundamental  forex  yang terbentuk mengacu pada terpenuhi atau tidaknya harapan pasar yang terjadi  berulang  kali.  Pelaku  pasar  mengambil  posisi   berdasarkan  harapan  mereka  ke  depan  dengan bercermin   pada  apa  yang  terus  menerus  terjadi. Dalam kondisi dimana sentimen negatif terbentuk cukup kuat,  pasar  akan  terus  mendorong  pelemahan  mata  uang.  Bahkan  laporan fundamental forex dan berita ekonomi  yang  baik  bersamaan  dengan  keputusan  naiknya  suku  bunga-pun  belum  tentu  dapat   secara konsisten mengubah pergerakan harga.

5. Intervensi pemerintah

      Bank  sentral   dapat  melakukan  intervensi  di  pasar  mata  uang,  dengan  melakukan  pembelian   atau penjualan,  sepanjang  fundamental  forex  pergerakan  pasar  tidak  sesuai  dengan  kebijakan moneter yang dianut.  Intervensi  fundamental  forex  kadang  dilakukan  bersamaan  atau  bekerjasama  dengan negara lain untuk memperkuat efeknya terhadap mata uang.

      Untuk  merangkung  secara  sederhana  mengenai fundamental forex faktor penggerak pasar, suku bunga dan  tingkat  inflasi  adalah  hal pertama yang perlu diperhatikan,  karena  mempengaruhi  arus  uang.  Tingkat inflasi  mempengaruhi  suku  bunga dan produktifitas. Kedua adalah faktor kepercayaan, karena fundamental forex merupakan gambaran sentimen terhadap ekonomi. Ketiga adalah faktor kebijakan moneter yang dapat memicu intervensi.

      Yang  perlu diperhatikan juga adalah hasil perdagangan internasional, terutama dari Amerika Serikat yang berulang kali membentuk defisit terbesar.

Rabu, 26 Juni 2013

Education 1; Menempatkan Stop Loss

Penempatan Stoploss

Penentuan kapan harus keluar posisi disaat rugi atau untung memiliki manajemen sendiri. Stoploss order adalah tindakan atau perintah menutup posisi terbuka yang dipergunakan untuk merealisasikan target keuntungan atau membatasi jumlah kerugian seorang trader atau investor dalam setiap kali pengambilan keputusan trading.

Likuidasi stoploss posisi dalam trading secara umum terbagi dalam dua katagori:
  1. Stoploss order, yakni menutup posisi (close position) beli di bawah harga masuk (open position) atau menutup posisi jual di atas harga masuk yang dipergunakan untuk membatasi jumlah kerugian trading.
  2. Take Profit (target), adalah menutup posisi beli (close) di atas harga masuk (open) atau menutup posisi jual (close) di bawah harga masuk (open), yang dipergunakan untuk merealisasikan keuntungan.
Dalam manajemen trading, ada dua kategori utama cara menentukan stoploss:
1. Equity dan Margin Stop

Ekuiti stoploss merupakan stop yang termudah, seorang trader atau investor dapat menentukan stoploss level berdasarkan presentase atau jumlah tertentu dari ekuitinya setiap kali melakukan transaksi. Misalnya, seorang trader konservatif menetapkan 2% resiko dari total ekuitinya dalam setiap kali transaksi. Jika ekuitinya berjumlah $10,000, maka stoploss setiap transaksi adalah $200 atau 20 poin jika menggunakan 1 lot transaksi Euro. Persentase tersebut dapat disesuaikan dengan karakter sendiri, namun umumnya profesional menyarankan tidak melebihi 5% dari equity. Sehingga bahkan dalam 10 kali kesalahan trading sekalipun, equity masih bertahan 50%.

Margin Stoploss, menentukan persentase stoploss berdasarkan margin. Seorang trader dapat menggunakan 1 lot transaksi dan menentukan stoploss berdasarkan kemampuan modal margin 1 lot, misal $1,000 setiap 1 lot transaksi. Metode ini membutuhkan trader untuk memecah accountnya $10,000 menjadi 10 bagian transaksi.

Kedua model stoploss seperti ini, menyandarkan resiko pada faktor internal penggunanya bukan dari eksternal, seperti misalnya penyesuaian terhadap karakter dan fluktuasi pasar.


2. Technical Stoploss

Cara menutup posisi yang dihitung/ dianalisis berdasarkan kondisi pasar. Penentuan stoploss jenis ini adalah yang paling direkomendasikan oleh trader profesional. Technical stoploss dapat ditentukan berdasarkan kondisi indikator atau oscillator tertentu, atau dapat dilakukan hanya melalui pengamatan pada grafik.

Berdasarkan Indikator


Perpotongan MA atau oscillator yang telah mencapai level ekstrim adalah contoh bagaimana analisa teknikal cukup membantu dalam level menentukan stop.
Gambar 1 Contoh transaksi dan stop dengan MA, Euro Hourly  

Sebagai contoh, gambar 1 memperlihatkan peluang yang dapat dimanfaatkan ketika crossover moving average terjadi. Setelah Anda mengambil posisi pada crossover pertama yang mengindikasikan sell, Anda disarankan menggunakan stoplosspada perpotongan kedua yang diindikasikan dengan garis merah. Biasanya juga disarankan untuk menutup posisi atau berbalik arah posisi ketika terjadi perpotongan selanjutnya.

Sebelum menggunakan stop ini, Anda sebaiknya menguji secara visual terlebih dahulu MA periode berapa yang terbaik digunakan pada instrumen yang Anda pilih.
Berdasarkan titik signifikan harga

Grafik adalah kaya akan informasi. Anda dapat memilih stoploss tanpa menambah indikator yang lain. High terbaru mengindikasikan resistance dan low terbaru mengindikasikan support. Menempatkan entry point dan stoploss berdasarkan metode tersebut dapat digunakan seperti yang ilustrasi pada gambar 2.

Gambar 2 Entry point dan Stop berdasarkan high atau low yang terbaru pada Euro Hourly Chart  

Anda dapat menjual ketika harga breakout dan memasang stoploss pada level high sebelum breakout terjadi. Ketika sebuah breakout terjadi, hal ini bisa berarti perubahan tren, sehingga bisa berfungsi sebagai entry yang bagus, tetapi juga dapat berfungsi sebagai exit point, jika breakout terjadi pada arah sebaliknya. Metode tersebut dapat diaplikasi untuk memasuki posisi beli, dan memasang stoploss pada low terbaru.

Menempatkan Trailing Stop

Stoploss tidak harus statis, dapat juga berubah-ubah sesuai dengan kondisi pasar. Setelah menentukan level stop awal (initial stop), seorang trader dapat menyesuaikannya kembali. Stop ini sering disebut dengan trailing stop, yakni perubahan level stop yang digunakan dengan tujuan untuk mengunci keuntungan dan menjaganya agar tidak berubah menjadi kerugian. Seperti pernyataan “Limit your losses and let your profit runs”, yang sering disarankan oleh para profesional.

Trailing stop dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah kelipatan poin, ketika harga bergerak sesuai harapan Anda.

Sebagai contoh, seorang trader yang membeli EUR/USD pada harga 1.4200 dan menetapkan 200 poin sebagai trailing stop pada 1.4000 pada awal transaksi seperti yang terlihat pada gambar 3.

Ketika harga telah mencapai 1.4400, level stoploss dirubah menjadi 1.4200 (bergerak 200 poin ke atas) dan ketika harga bergerak ke 1.4600, stoploss berada di level 1.4400.

Demikian seterusnya, hingga ketika terjadi koreksi lebih dari 200 poin, transaksi sudah terlikuidasi.
Gambar 3: Trailing Stop of 200 points on a EUR/USD Hourly Chart

Penggunaan trailing stop mencegah keuntungan yang telah diperoleh trader berubah menjadi kerugian. Seseorang yang tidak menggunakan trailing stop akan berakhir pada kerugian 200 poin jika hanya mengandalkan stop awal saja.

Let your profit runs, bukan berarti tidak mengamankan keuntungan sama sekali. Ketika terjadi pergerakan satu arah yang minim atau bahkan tidak memiliki koreksi sama sekali, keuntungan trader terakumulasi terus tanpa sempat menyentuh level stop manapun. Namun jika terjadi pembalikan harga dengan cepat, disinilah letak trailing stop bekerja, mengawal keuntungan.

Review
  • Ketika trading, seseorang perlu memilih timeframe yang sesuai dengan karakteristik dan strategi trading.
  • Ada tiga jenis timeframe yang harus dipertimbangkan yaitu long term, medium term dan intraday.
  • Dua jenis stoploss penting adalah equity stop dan technical stop.
  • Menggunakan trailing stop memungkinkan Anda untuk menerapkan ungkapan: “Limit your losses and let your profits run” ke dalam aktifitas trading Anda.

Minyak Berhasil Pangkas Penurunan Akibat Data Suplai

     Harga minyak berhasil pulih setelah sempat turun akibat data yang menunjukkan kenaikan diluar dugaan pada suplai minyak AS. Suplai minyak mentah mingguan AS bertambah 18,000 barel menjadi 394.14 juta barel, menurut Energy Information Administration (EIA), sementara analis memperkirakan penurunan sebanyak 1.7 juta barel. Kenaikan suplai minyak di Cushing, Oklahoma, daerah tujuan pengiriman minyak mentah AS, juga turut menekan harga. Laporan tersebut kontras dengan data dari American Petroleum Institute pada hari Selasa, yang menunjukkan penurunan pada suplai minyak mentah. Suplai bensin di wilayah East Coast yang padat populasi juga naik tajam, menyentuh level tertinggi sejak Februari 2012.

     "Kita telah melihat data API kemarin, dan data saat ini mengacu pada lemahnya permintaan dan tingginya suplai. Dan itu buruk untuk harga minyak," ucap Michael Hewson, analis pada CMC Markets. Data GDP AS yang dirilis lebih rendah dari perkiraan mendorong harga minyak untuk naik tipis seiring berkurangnya kecemasan bahwa Federal Reserve akan menarik program pelonggaran moneternya dalam waktu dekat. Dukungan lain datang dari komentar presiden European Central Bank Mario Draghi pada hari Rabu yang mengatakan bahwa ECB masih akan menerapkan kebijakan moneter yang akomodatif untuk waktu yang cukup lama, sementara melihat adanya pemulihan yang bertahap pada zona euro hingga akhir tahun nanti. Deutsche Bank memangkas proyeksinya terhadap harga minyak pada semester kedua tahun 2013, dengan Brent diprediksi berada pada level rata-rata $106 per barel dan harga minyak mentah AS pada $96 per barel. "Prospek buruknya fundamental yang masih ada ditambah dengan outlook bullish pada dollar AS membuat kami untuk menurunkan proyeksi harga minyak," menurut Deutsche Bank.

Kenaikan Aussie Masih Bersifat Koreksi

     Pada grafik 4 jam, naiknya indikator MACD dapat menyediakan peluang kenaikan aussie untuk jangka pendek. Meski demikian, kenaikan masih bersifat koreksi dan mungkin dapat diredam oleh Moving Average (MA) 50-100 dan batas atas channel bearish. Sentimen masih bearish seiring aussie masih diperdagangkan di bawah MA 50-100-200 dan terperangkap di dalam channel bearish.

    Dari sisi fundamental, redanya kekhawatiran atas masalah likuiditas Cina telah berhasil memberikan sentimen positif. Meski demikian, investor mungkin akan bersikap waspada seiring merebaknya resiko politik Australia. Partai Buruh, partai penguasa pemerintah Australia, akan melakukan voting hari ini apakah Julia Guliard atau Kevin Rudd yang akan menjadi pemimpin partai. Pemimpin partai Buruh otomatis akan menjabat sebagai Perdana Menteri Australia yang saat ini dijabat oleh Gillard.

     Untuk jangka pendek, posisi short lebih sesuai dengan stop-loss 0.9500. 0.9325 dan 0.9400 (harga terendah 11 dan 10 Juni) merupakan resistance. 0.9235 dan 0.9195 (harga terendah 26 dan 25 Juni) akan menjadi support.

Resistance Level : 0.9325, 0.9400, 0.9460
Support Level      : 0.9235, 0.9195, 0.9110

Kinerja Terburuk Emas Dalam 1 Kuartal

      Emas kemarin menyentuh level terendah yang terakhir terjadi tiga tahun lalu, dan menuju rekor penurunan terburuk dalam satu kuartal, akibat kokohnya dollar, potensi membaiknya data ekonomi AS, menguatnya bursa saham global, dan minimnya permintaan fisik emas. Pada kuartal kedua ini emas telah anjlok sekitar 23%, kinerja terburuk emas dalam satu kuartal sejak 1968 menurut Reuters. Goldman Sachs dan HSBC juga memangkas outlook harga emas untuk akhir tahun ini dan akhir tahun 2014.

     Data ekonomi AS yang dirilis pada hari Selasa terus menekan emas hingga menyentuh level terendah $1.224.52 per ons.   Di India, konsumen emas terbesar, permintaan emas fisik turun akibat pemerintah India mengurangi import emas. Sementara itu menurunnya permintaan emas fisik di China, konsumen emas terbesar kedua, terjadi akibat kekhawatiran akan krisis likuiditas juga turut menekan harga emas. Selain itu kepemilikan aset dari SPDR Gold Trust, ETF berbasi emas terbesar, mengalami penurunan sebesar 16.2 metrik ton menjadi 969.5 metrik ton, menjadi level terendah sejak Februari 2009.
 
      Data GDP AS yang dirilis lebih rendah dari perkiraan sempat memperbaiki posisi emas. Saat ini emas diperdagangkan pada level $1.226.85. Perhatian hari ini akan tertuju pada klaim pengangguran AS, yang merupakan salah satu indikator pengurangan stimulus moneter Federal Reserve, jika data yang dirilis lebih rendah dari perkiraan kemungkinan akan kembali menekan harga emas. Selain itu data pending home sales jika lebih besar dari prediksi, dan pernyataan dari anggota FMOC jika menunjukkan pernyataan yang hawkish akan kembali menguatkan dollar dan menekan harga emas lebih jauh.

Emas Kian Ludes Oleh Kekhawatiran Stimulus

     Harga emas dunia kembali merosot di perdagangan hari Rabu (26/6) akibat membaiknya sejumlah data ekonomi Amerika Serikat (AS) di atas ekspektasi pada Selasa kemarin, kian menambah gambaran bahwa the Fed AS akan serius mengurangi volume stimulus moneter tahun ini.

      Sebelumnya harga emas memang sudah tertekan lantaran pasar nampak khawatir terhadap prospek ekonomi dua negara adi daya – Amerika dan China, sehinggga mendorong kalangan analis untuk memangkas proyeksi outlook logam tersebut. Dan penurunan hari ini merupakan akumulasi dari koreksi sebelumnya setelah pekan lalu pimpinan the Fed - Ben S. Bernanke, mengatakan bahwa bank sentral mungkin akan mulai mengurangi pembelian obligasi pada akhir tahun ini dan mengakhirinya pada pertengahan tahun 2014 jika ekonomi terus membaik sesuai proyeksi bank sentral.

     Kecemasan investor kian bertambah manakala data aktivitas manufaktur HSBC - China kembali melambat di bulan Juni, sehingga para investor banyak melepas posisinya karena khawatir hal tersebut dapat mempengaruhi sisi tingkat permintaan (demand). Dan sikap investor nampak kian pesimis setelah Goldman Sachs menurunkan outlook emas dengan menurunkan proyeksi lebih dari 9% menjadi rerata $1300/ troy ons untuk akhir tahun ini. Goldman juga memangkas taksirannya lebih dari 17% ke level $1050/troy ons untuk akhir tahun 2014.
 
      Hingga sesi siang (1505 WIB), si besi kuning ini masih tersungkur di area kisaran $1235/troy ons, jauh di bawah level kemarin yang sempat rally ke $1289.54/troy ons.

Selasa, 25 Juni 2013

Kecemasan China Memacu Volatilitas Aussie

       Dollar Australia terus bergerak di antara teritori positif dan negatif versus mata uang AS pada hari Selasa, dengan volatilitas melonjak mendekati level tertinggi 1½-tahun, seiring kekeringan uang tunai di China mengacaukan permintaan untuk aset ber-yield tinggi. Aussie terlihat kesulitan untuk mempertahankan rally 2 hari sebelumnya pasca bank sentral China mensinyalkan komitmen mereka untuk mengekang pertumbuhan kredit. Sementara Menteri Keuangan Australia, Wayne Swan, pada hari Selasa mengatakan bahwa nilai tukar Aussie masih menghambat beberapa industri, bahkan setelah melemah di bawah paritas terhadap Greenback.

      "Beberapa tekanan baru pada Aussie nampaknya mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap krisis likuiditas di China," kata Todd Elmer, analis mata uang Citigroup Inc. di Singapura. "Kemungkinan hal itu masih akan menjadi faktor negatif bagi Aussie."

Data Ekonomi AS Perkuat Rencana The Fed, Dollar Kokoh

     Dollar menguat terhadap mata uang utama pada hari Selasa menyusul data ekonomi AS yang dirilis positif. Positifnya data tersebut semakin mendukung rencana Federal Reserve yang akan mengurangi program pembelian obligasi pada akhir tahun ini, menjadikan dollar semakin kokoh, indeks dollar terhadap mata uang utama menguat 0.15% menjadi 82.438 kemarin.

     Data perumahan yang dirilis S&P/Case-Shiller kemarin menunjukkan harga rumah di AS naik 2.5%, menjadi kenaikan bulanan terbesar yang pernah terjadi. Indeks composite 20 kota menunjukkan harga rumah naik di 19 dari 20 kota, San Fransisco membukukan kenaikan terbesar sebesar 23.9%, sementara New York membukukan kenaikan terkecil sebesar 3.2%.  Dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama harga rumah naik 12.1%. Penjualan rumah baru juga mengalami peningkatan sebesar 2.1%, atau sebanyak 476.000 unit, menjadi tingkat tertinggi dalam lima tahun terakhir.  

       Data durable-goods order dan core durable-goods order juga mengalami peningkatan, masing-masing sebesar 3.6% dan 0.7%, lebih baik dari yang diperkirakan sebesar 3.0% dan 0.0%.  Selain itu tingkat kepercayaan konsumen juga melonjak melebihi perkiraan sebesar 75.2 menjadi 81.4,merupakan level tertinggi dalam 7 tahun terakhir.

Spekulasi Kebijakan the Fed Masih Bayangi Harga Emas

     Emas beranjak turun untuk ditutup dekat level $1,275 pada hari Selasa seiring data perumahan dan tingkat kepercayaan konsumen yang positif memicu penguatan dollar, dan ditengah spekulasi bahwa Federal Reserve akan segera mengurangi stimulus moneternya. Emas sempat naik pada awal sesi pasca komentar mengenai likuiditas dair bank sentral China meredakan kecemasan pada pasar keuangan, namun kecemasan mengenai kebijakan the Fed masih memperburuk sentimen emas dibanding aset lainnya.

     Emas masih menuju penurunan kuartalan terbesar dalam lebih dari 30 tahun setelah the Fed mensinyalkan rencana untuk mengurangi program pembelian obligasi senilai 85 milyar dollar tiap bulannya. "Emas nampaknya telah kehilangan sebagian dari reboundnya kemarin," ucap Ross Norman CEO Sharps Pixley. "Kita tidak melihat ada rebound tajam pasca aksi jual. Ketika ada data positif, pergerakannya terbatas. Kita jua mempunyai sejumlah perkiraan buruk terhadap harga emas yang dirilis hari ini," ucapnya.

Senin, 24 Juni 2013

Emas Tertekan Oleh Kecemasan Likuiditas China

     Emas ditutup turun pada hari Senin, memperpanjang penurunan sebesar 7% pada pekan lalu seiring kecemasan mengeringnya likuiditas di China dan penurunan pada bursa saham AS memicu aksi likuidasi emas untuk menutupi margin calls. Logam mulai lainnya termasuk perak dan platinum turun sebanyak 2% akibat kecemasan ekonomi global. Emas terhampar sekitar $10 di atas level rendah 3 tahun yang dicapai pekan lalu. Pada awal sesi indeks S&P 500 sempat turun sebanyak 2% dalam kecemasan rencana Federal Reserve AS untuk mengakhiri stimulus ekonomi, dan keringnya likuiditas di China yang dapat melukai perekonomian AS. Namun kemudian bursa saham berhasil memangkas penurunannya pada sesi perdagangan tengah hari seiring aksi bargain hunting oleh investor.

     "Permintaan fisik telah menyerap kelebihan suplai dari aksi jual namun aliran keluar dari ETP dapat mendapatkan momentum dari sini. Nampaknya pembelian fisik emas tidak akan kembali marak di bulan April," ucap Suki Cooper, strategis logam mulia pada Barclays Capital.

Petinggi Fed Coba Redam Performa Dollar AS

     Dollar mencatatkan pelemahan tipis di awal sesi Asia setelah petinggi Fed coba meredakan kekhawatiran pasar akan segera berakhirnya stimulus. Presiden Fed of Minneapolis, Narayana Kocherlakota, mengatakan persepsi pasar salah bahwa Fed kini menjadi lebih hawkish.  Presiden Fed of Dallas, Richard Fisher, utarakan Fed masih akan menjalankan kebijakan moneter longgar meskipun jika bank sentral memutuskan untuk mengurangi stimulus. Presiden Fed of New York, William C. Dudley, mengatakan kebijakan Fed saat ini tidak begitu akomodatif jika dibandingkan dengan kondisi perekonomian. Indeks Dollar AS kini diperdagangkan 82.39; menjauhi level tinggi 2 minggu yang diraih kemarin di 82.84. 

      Komentar dari petinggi Fed tersebut juga berhasil membantu penurunan biaya pinjaman (yield) obligasi pemerintah AS dari level tinggi 2 tahun. "Jika yield obligasi terus meningkat maka ini dapat menjadi penghambat bagi perekonomian karena akan turut menekan harga dan sektor tenaga kerja," ujar Fed's Kocherlakota. "Saya tidak nyaman dengan yield obligasi pemerintah AS saat ini. Investor seharusnya tidak bereaksi berlebihan atas rencana Fed untuk mengurangi jumlah pembelian obligasi," ungkap Fed's Fisher.

Kamis, 20 Juni 2013

Outlook Kebijakan Fed Menopang Dominasi Dollar AS

     Dollar AS rally menuju level tertinggi 2-minggu versus Yen dan berpotensi menguat lebih jauh setelah Federal Reserve mengisyaratkan akan mulai mengurangi stimulus pada tahun ini jika ekonomi AS terus membaik. Momentum Dollar juga bertambah pasca data aktivitas pabrik di area mid-Atlantic dan penjualan rumah yang lebih kuat dari ekspektasi mampu meredam tekanan negatif yang dihadirkan oleh kenaikan klaim pengangguran mingguan. Kontras dengan sikap Fed, Bank of Japan baru-baru ini justru meluncurkan langkah-langkah pelonggaran agresif guna memerangi deflasi dan berjanji akan bertindak lebih banyak jika diperlukan. 

      "Prospek pengurangan QE dan tingkat suku bunga yang lebih tinggi jelas akan sangat membantu Dollar, terutama di tengah lingkungan dimana beberapa bank sentral lainnya masih bergerak ke arah lain," kata Robert Lynch, analis mata uang senior HSBC di New York.

Sinyal Tapering Dari Fed Rontokkan Harga Emas

     Emas ditutup turun lebih dari 6% setelah harga anjlok ke level rendah dalam lebih dari 2-1/2 tahun pada hari Kamis, dengan investor melepas emas setelah Federal Reserve memberikan sinyal atas rencananya untuk mengakhiri era pelonggaran kebijakan. Gubernur Fed Ben Bernanke pada hari Rabu mengatakan perekonomian AS berekspansi dengan cukup kuat bagi bank sentral untuk memulai memperlambat laju stimulus pembelian obligasi tahun ini. Penurunan harga emas kian deras setelah emas menembus level rendah April lalu pada $1,321 per ons yang merupakan support kunci. Harga emas ditutup di bawah level $1,300 untuk pertama kalinya sejak September 2010.

     "Logam mulia, terutama emas dan perak, kehilangan statusnya sebagai aset yang aman untuk dimiliki," ucap Viktor Nossek, kepala bagian riset pada Boost ETP. "Data makroekonomi menunjukkan AS sedang pulih dan China sedang mencoba kembali pulih." Ia menambahkan “Aset beresiko mungkin lebih menarik saat ini karena mereka didukung oleh aliran pendapatan. Investor berspekulasi terhadap pandangan stabilisasi global dengan menjual emas.”

Rabu, 19 Juni 2013

Outlook Kebijakan Fed Bebani Minyak

     Minyak melanjutkan pelemahan di awal sesi Asia, terbebani oleh penguatan dollar AS pasca komentar hawkish Fed's Bernanke. Federal Reserve masih mempertahankan program pembelian obligasi pada pertemuan Juni; namun Ketua Fed, Ben S. Bernanke, isyaratakan bank sentral AS berencana untuk mengurangi jumlah pembelian obligasi menjelang penutupan tahun. "Jika kondisi ekonomi terus membaik maka program pembelian obligasi dapat dikurangi menjelang penutupan tahun 2013 dan dapat diakhiri pada tahun 2014," ujar Fed's Bernanke. Minyak Nymex kini diperdagangkan $97.66; menjauhi level tinggi harian $98.19  

    Sentimen juga memburuk setelah data menunjukan cadangan minyak AS kini mencapai level tertinggi dalam 82 tahun. Walaupun cadangan minyak hanya bertambah sebanyak 300.000 barel, lebih rendah dari publikasi sebelumnya 2,5 juta barel; meski demikian ini tetap membuat kenaikan cadangan minyak hingga 397,6 juta miliar untuk minggu yang berakhir pada 24 Mei silam. Kenaikan cadangan minyak ini dapat isyaratkan bahwa supplai minyak AS cukup untuk mengakomodasi permintaan dari konsumen energi terbesar di dunia tersebut.

Emas Khawatirkan Pengurangan Stimulus Fed

    Emas melanjutkan pelemahan di awal sesi Asia setelah komentar hawkish Fed's Bernanke membuat investor khawatir bank sentral AS akan mengurangi pemberian stimulus moneter dalam waktu dekat. Federal Reserve masih mempertahankan program pembelian obligasi pada pertemuan Juni; namun Ketua Fed, Ben S. Bernanke, isyaratakan bank sentral AS berencana untuk mengurangi jumlah pembelian obligasi menjelang penutupan tahun. "Jika kondisi ekonomi terus membaik maka program pembelian obligasi dapat dikurangi menjelang penutupan tahun 2013 dan dapat diakhiri pada tahun 2014," ujar Fed's Bernanke.  

   Investor cemas dengan dampak pengurangan stimulus Fed karena stimulus moneter bank sentral merupakan salah satu faktor penopang penguatan emas. Sentimen juga memburuk setelah data menunjukan kepemilikan emas SPDR Gold Trust, ETF berbasis emas terbesar dunia, turun di bawah 1.000 ton untuk pertama kalinya dalam 4 tahun terakhir. Di lain pihak, Serikat Industri Emas melaporkan bahwa produksi emas Rusia meningkat 8,3% untuk empat bulan pertama di 2013. XAU/USD kini diperdagangkan 1343; menjauhi level tinggi harian 1351

Rabu, 12 Juni 2013

Aussie Bentuk Hammer

     Pada grafik harian, mendatarnya indikator MACD, dan Stochastics isyaratkan aussie kini sedang berkonsolidasi pasca tajamnya pelemahan dalam sebulan terakhir. Pola candle stick “Hammer” yang terbentuk dapat menyediakan peluang kenaikan; namun kenaikan masih bersifat koreksi dan terbatas. Sentimen bearish masih cukup dominan seiring aussie masih diperdagangkan di dalam channel bearish dan di bawah Moving Average 50-100-200.  

     Dari sisi fundamental, membaiknya sentimen konsumen Australia telah berhasil memberikan sentimen positif di awal sesi Asia. Namun, kesulitan aussie untuk bertahan dekat level tinggi harian dapat mengisyaratkan investor tetap khawatir dengan outlook perekonomian Australia. Fokus berikutnya adalah data tenaga kerja Australia yang akan dirilis Kamis jam 08.30 WIB. Prediksi menunjukan kondisi sektor tenaga kerja masih lemah dan ini dapat menjadi sentimen negatif.

     Untuk jangka pendek, posisi short lebih sesuai dengan stop-loss 0.9550. 0.9495 dan 0.9525 (harga tertinggi 12 Juni dan terendah 29 Mei) merupakan resistance. 0.9400 dan 0.9325 (harga terendah 10 dan 11 Juni) akan menjadi support.

Resistance Level : 0.9495, 0.9525, 0.9575
Support Level      : 0.9400, 0.9325, 0.9275

Emas Berada di Teritori Positif

     Emas berada pada area positif pada perdagangan Rabu setelah sempat melemah pada awal perdagangan. Investor kembali memikirkan kemungkinan Federal Reserve akan memangkas program stimulus moneternya.  

       Emas  untuk pengiriman Agustus menguat 1.1% atau $15 menjadi $1.392 per ons, setelah pada awal perdagangan melemah ke level $1.372.20 per ons.

    Pada hari Selasa emas anjlok $9, anjloknya bersama komoditas lain dan ekuitas, setelah BoJ mempertahankan kebijakanmoneternya pada pertemuan Selasa. Basis moneter tetap dipatok pada angka 60-70 triliun Yen per tahun, sedangkan penilaian ekonomi domestik dinaikkan.
 
       Sementara itu perak untuk pengiriman Juli naik 15 sen menjadi $21,80 per ons, dan tembaga menambah 4 sen menjadi $3.23 per pon.