Senin, 05 Mei 2014

Ketegangan Ukraina, Short-Covering Bantu Emas Bangkit

     Emas ditutup naik untuk pertama kalinya dalam 5 sesi perdagangan pada hari Jumat, seiring meningkatnya ketegangan geopolitik dan aksi short-covering membantu emas pulih dari aksi jual pasca data nonfarm payrolls AS yang positif. Emas saat ini sedang menuju kenaikan harian terbesar dalam 2 bulan. Emas menghentikan menambah penurunan setelah adanya kecemasan bahwa kekerasan akan meningkat pasca berita adanya satu orang korban tertembah dalam pertikaian antara pemberontak pro-Rusia dan Ukraina di kota pelabuhan Odessa. Trader mengatakan kemampuan emas untuk bertahan di atas support kunci teknikal pada $1,275 per ons menjadi pondasi rebound penurunan tajam sebelumnya menyusul data yang menunjukkan tingkat pertumbuhan pekerjaan AS meningkat di bulan April dengan laju paling cepat dalam lebih dari 2 tahun. Sementara itu harga emas mencetak kenaikan 1.4%, setelah sempat menyentuh level tinggi sesi pada $1,304.40.

     Pekan lalu, emas sempat anjlok ke level terendah dalam 3 bulan di bawah level $1,270 per ons seiring investor menjadi lebih bearish dalam ekspektasi membaiknya perekonomian AS dan minimnya aksi beli safe haven. "Menuju akhir pekan yang panjang dengan pasar emas di London ditutup pada hari Senin, ada aksi short-covering dan aksi beli fisik yang cukup marak pasca aksi jual akibat data tenaga kerja," ucap Thomas Capalbo, trader emas pada brokerage Newedge. Bursa emas London akan ditutup pada hari Senin memperingati hari Buruh.

Selasa, 04 Maret 2014

Presiden Putin Redam Ketegangan di Eropa Timur

     Berita mengejutkan datang dari Eropa Timur beberapa saat lalu. Tentara Rusia yang beberapa hari terakhir berlatih di wilayah tengah dan barat negara tersebut sudah diperintahkan untuk kembali ke pangkalannya.

     Kabar tentang penarikan pasukan dari pusat komando strategis Rusia disambut baik oleh pelaku pasar finansial. Kontrak saham berjangka Amerika Serikat langsung naik, dan di sisi lain harga emas dan minyak langsung anjlok. Aksi hindar risiko yang terjadi kemarin langsung sirna pasca berita media tentang meredanya risiko konflik militer di wilayah Rusia dan Ukraina.

      BBC melaporkan bahwa Presiden Vladimir Putin merasa puas dengan keberhasilan latihan militer dan sudah memerintahkan tentaranya untuk kembali. Sejak pertama kali diadakan pada hari Rabu lalu, latihan militer Rusia memicu ketegangan politik dengan pihak barat, terutama Amerika Serikat. Pasalnya aktivitas militer Rusia digelar dekat perbatasan Ukraina, negara yang sedang mengalami transisi politik. Masyarakat internasional khawatir kalau Rusia mengambil langkah invasi ke negara yang tengah vakum kekuasaan tersebut.

     Seperti diketahui Ukraina sedang menghadapi bencana ekonomi di tengah krisis kepemimpinan yang berlangsung hampir 3 bulan belakangan. Kurs mata uang negara pecahan Soviet ini bahkan merosot ke level terendah dalam empat tahun terakhir pekan lalu karena investor khawatir dengan perang ideologi ekonomi antara warga dan birokrat.

     Pangkal konflik Ukraina dimulai pada bulan Desember lalu saat pemerintah Rusia memberikan bantuan tunai senilai $3 miliar dari total jumlah hibah yang direncanakan mencapai $15 miliar kepada pihak Kiev. Sikap pemerintah yang menerima sodoran uang dari pihak Moskow dianggap tidak sesuai dengan ideologi ekonomi nasional oleh sebagian warga sehingga memicu gelombang demonstrasi di ibukota.

       Aksi demonstrasi antar elemen masyarakat sudah berlangsung nyaris empat bulan terakhir. Opini publik terpecah menyangkut kedekatan ekonomi politik Ukraina dengan pihak Rusia. Pihak yang gencar melakukan demonstrasi di ibukota Kiev adalah warga masyarakat yang ingin supaya negaranya lebih berkiblat ke zona Euro, dan bukan merapat ke Rusia. Merespon sikap agresif demonstran, perdana menteri Mykola Azarov awal bulan ini memutuskan untuk mundur demi mencegah perang saudara. Presiden Viktor Yanukovych, sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas proyek pinjaman dana ke Rusia, langsung bereaksi dengan membuka pintu perundingan dengan pihak oposisi guna membahas konflik politik. Sayangnya semua proses negosiasi masih menemui jalan buntu. Bukannya membaik, kondisi kini justru semakin pelik. Presiden Yanukovych melarikan diri ke Rusia pasca mengundurkan diri dari posisinya. Alhasil situasi di Kiev kian tidak terkendali karena kekerasan meluas ke berbagai penjuru kota. 

      Sejak vakum kekuasaan, ketegangan antara Rusia dan negara barat terus meningkat. Sebagai negara sekutu Ukraina, Rusia merasa berkepentingan menjaga stabilitas politik di wilayahnya dan melindungi keselamatan warganya. Atas dasar itulah presiden Vladimir Putin pekan lalu memobilisasi pasukan bersenjata guna bersiaga di wilayah perbatasan kedua negara. Namun sampai sekarang Putin sendiri belum mengatakan apa alasannya untuk memperkuat komando militer di dekat perbatasan.   

[Harga emas saat ini terpantau pada posisi $1338.29 dan cenderung melemah. Minyak bertengger di level $103.97 per barel.]

Senin, 24 Februari 2014

Euro Bertahan Di Level Rendah Atas Spekulasi Tambahan Stimulus ECB

     Euro masih bergerak di level rendah terhadap sebagian besar mata uang dari kemarin atas taruhan bahwa Bank Sentral Eropa mungkin akan menambah stimulus moneter pada pekan depan.

      Mata uang 18-negara mempertahankan penurunan tertajamnya dalam lebih dari sepekan terhadap pound sebelum ECB mempublikasikan proyeksi inflasi untuk tahun 2016 pada tanggal 6 Maret. Anggota dewan eksekutif Peter Praet mengatakan bahwa para pembuat kebijakan siap dengan alat-alat untuk pertahankan stabilitas harga. Indeks dollar AS menuju penurunan bulanan terbesar sejak bulan September seiring Citigroup Inc.’s U.S. Economic Surprise Index, yang menunjukkan jika data melampaui atau sedikit turun dari perkiraan ekonom, turun ke level terendah dalam tujuh bulan.

     “Ada harapan yang besar bahwa ECB mungkin akan bertindak pada pekan depan,” kata Yujiro Goto, analis mata uang senior di Nomura International Plc di London. “Itu membatasi penguatan pada euro.”

    Euro hanya sedikit berubah di kisaran 0.8246 per poundsetrling dari kemarin, ketika mereka turun sebanyak 0.3%, penurunan terdalam sejak 14 Februari. Mata uang bersama tidak banyak berubah di kisaran $1.3735 dari kemarin, ketika euro turun sebanyak 0.1%. Euro di perdagangkan di kisaran 140.79 per yen.

Rabu, 19 Februari 2014

Dollar Menguat Atas Taruhan Akan Berlanjutnya Tapering Fed

    Dollar pertahankan penguatannya pada pekan ini terhadap sebagian besar mata uang utama setelah Federal Reserve sinyalkan bahwa mereka akan melanjutkan pemangkasan stimulus walaupun data menunjukkan pemulihan mungkin melemah di negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

     Indeks dollar kemarin naik ke level tertinggi dalam tiga pekan setelah minutes pertemuan Fed bulan Januari sinyalkan pengurangan yang berkelanjutan pada pembelian obligasi. Data pada hari ini mungkin akan menunjukkan klaim tunjangan pengangguran di AS turun dan indeeks dari indikator utama naik, sementara inflasi melambat. Dollar Australia pertahankan penurunan selama tiga hari sebelum di rilisnya laporan swasta pada hari ini yang mungkin menunjukkan pelemahan di sektor manufaktur di China, yang merupakan mitra dagang terbesar Australia.

     “Walaupun kita dapatkan data ekonomi AS yang melemah, the Fed tidak akan mempermudah untuk penghentian tapering dan itu yang dinilai oleh pasar,” kata Noriaki Murao, analis mata uang di Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd.. “Dollar dapatkan dukungan.”

      Dollar hanya sedikit berubah dari kemarin di kisaran 102.10 pada pukul 08.21 wib, naik 0.5% pada pekan ini. Greenback bertahan di kisaran $1.3735 per euro setelah naik sebesar 0.2% kemarin, kenaikan pertama dalam lima hari. Mata uang tunggal membeli di 140.47 yen setelah melemah sekitar 0.2% menjadi 140.51 . Aussie di perdagangkan di kisaran 0.9009 per dollar AS dari kisaran 0.9000 kemarin, ketika turun Aussie 0.3%.

     Beberapa  pembuat kebijakan Fed mengatakan bahwa “tidak adanya perubahanya yang berarti pada outlook ekonomi, seharusnya ada praduga yang mendukung “berlanjutnya pemangkasan pembelian obligasi oleh bank sentral yang sebesar $10 milyar per pertemuan, menurut minutes dari pertemuan Federal Open Market Committee tanggal 28-29 Januari yang di publikasikan kemarin.

Selasa, 18 Februari 2014

Emas Akan Bearish Di Tahun 2014

     Dua analis top tentang emas masih pertahankan perkiraan bearish mereka untuk tahun 2014 walaupun setelah logam mulia membukukan permulaan awal tahun yang terbaik sejak tahun 1983.

     Emas berjangka naik sebesar 9.7% di tahun 2014 sampai 14 Februari, rebound dari penurunan tahunan terbesar tahunan dalam tiga dekade terakhir, dan saat ini mencapai level tertinggi dalam tiga bulan. Kepemilikan investasi di bursa yang memperdagangkan emas naik sebanyak 3.2 metrik ton pada pekan lalu, kenaikan terbesar sejak Desember 2012, setelah merosot sebanyak 869.1 ton pada tahun lalu ketika harga emas tergelincir sebesar 28%.

     “Saya hanya melihat pergerakan koreksi,” kata Robin Bhar, kepala analis logam mulia di Societe Generale SA di London dan dia adalah analis terakurat yang di ikuti oleh Bloomberg dalam dua tahun terakhir. “Kami masih ingin menjadikan emas bearish,” kata Bhar, yang memperkirakan rata-rata pergerakan di empat kuartal di kisaran $1,050.

     Emas dapatkan dorongan pada tahun ini dari laporan yang menunjukkan ekonomi AS tidak tumbuh secepat perkiraan dan rendahnya harga emas telah memacu permintaan di Asia, dengan penjualan koin naik di Amerika dan Australia. Analis emas terbaik mengatakan bahwa rebound pada emas tidak akan berlangsung lama karena harga yang tinggi akan menahan pembelian dan Federal Reserve akan melanjutkan pelambatan stimulus seiring menguatnya ekonomi.

     Emas akan bergerak di kisaran $1,165/onz di kuartal ke empat, turun 12% dari $1,318.60 pada harga 14 Februari, menurut estimasi dari sembilan analis yang di susun oleh Bloomberg.

Emas Anjlok Seiring Diperkirakan Tapering Fed Akan Berlanjut

     Emas melemah dari level tertinggi dalam lebih dari tiga bulan atas ekspektasi bahwa Federal Reserve akan melanjutkan pelambatan stimulus di AS dan penguatan logam mulia mungkin akan meredam pembelian fisik.

     Emas untuk hari ini telah turun sebanyak 0.5 persen menjadi $1,321.73/onz dan bergerak di kisaran $1,322.62 pada pukul 10.50 wib. Harga emas sebelumnya menyentuh level $1,332.45, level tertinggi sejak 31 Oktober.

     Emas naik sebanyak 9.7% pada tahun ini, reli dari penurunan terburuk mereka sejak 1981, seiring laporan menunjukkan bahwa ekonomi AS tidak akan tumbuh secepat perkiraan dan rendahnya harga telah memicu permintaan fisik. Dua analis paling akurat yang di ikuti oleh Bloomberg masih mempertahankan pandangan bearish mereka setelah harga rebound. Ketua Fed Janet Yellen pada tanggal 11 Februari mengatakan bahwa walaupun pasar kerja pulih namun itu masih jauh dari sempurna, stimulus akan di pangkas dengan “langkah-langkah yang terukur.”

       “Penguatan emas tidak akan bertahan,” kata Dominic Schinder, kepala analis komoditas di UBS AG’s di Singapura, mengutip dari prospek untuk di lanjutkannya tapering, kuatnya dollar dan terkendalinya indlasi. Konsumen di China mungkin akan “sedikit mengurangi pembelian emas,” di tengah tinggi nya harga, tambahnya.

        Robin Bhar, kepala analis logam mulia di Societe Generale SA dan merupakan analis paling akurat yang di ikuti oleh Bloomberg dalam dua tahun terakhir, mengatakan bahwa emas tetap bearish, di perkirakan pergerakan rata-rata empat kuartal di kisaran $1,050. Sementara itu Justin Smirk, analis senior di Westpac Bangkin Corp di Sydney, dan dia adalah analis terakurat kedua, memperkirakan penurunan akan terjadi di tahun ini sampai kuartal ke empat dengan rata-rata di kisaran $1,020, menurut pernyatannya yang di publikasikan pada hari ini.

Senin, 17 Februari 2014

Jumlah Kredit Baru China Capai Ke Rekor Tertinggi Pada Januari

     Jumlah kredit baru di China melonjak ke rekor terbaru pada bulan Januari,  yang mana itu akan membantu perekonomian dalam mempertahankan momentum di saat di sorotnya tantangan untuk pemerintah yang mencoba membatasi resiko dari gejolak keuangan dari kredit macet dan default.

       Total pembiayaan, dari nilai kredit secara luas, sebesar 2.58 triliun yuan ($425 milyar), kata People’s Bank of China pada pernyataannya tanggal 15 Februari. Jumlah pinjaman pada mata uang lokal baru sebesar 1.32 triliun yuan, ini merupakan level tertinggi sejak 2010. Pinjaman kredit, yang berada di bawah pengawasan karena beresiko default, berada sekitar setengah dari level tahun sebelumnya.

     Data tersebut menambahkan optimisme dari angka perdagangan yang lebih baik dari perkiraan, ini menunjukkan bahwa China dapat membatasi setiap skala perlambatan dari ekspansi GDP pada tahun lalu yang mencapai level 7.7%. Pada saat yang sama, angka tersebut berlawanan dengan seruan bank sentral pada pertengahan bulan Januari untuk para pemberi pinjaman agar mereka mengendalikan lonjakan pinjaman dan menyoroti menurunnya ekonomi dari pertumbuhan kredit.

    “Angka ini menunjukkan bahwa penetapan dari sikap bank sentral  akan menjadi bertahap, di seimbangkan pelaksanaannya, bukannya agresif,” kata Louis Kuiss, kepala ekonom China di Royal Bank of Scotland Plc di Hong Kong. “Pemerintah ingin perlambat laju pertumbuhan kredit dan segala sesuatu yang mengandung resiko keuangan namun mereka juga ingin memastikan bahwa jumlah kredit yang cukup agar dapat terus mendukung pertumbuhan ekonomi.”

Emas Melonjak Di Tengah Berlangsungnya Krisis Kredit China

     “Berlangsungnya krisis kredit” di China memberikan dampak yang tak terduga dan dramatis pada harga emas seiring investor terus meningkatkan persediaan logam mulia sebagai bentuk perlindungan finansial terhadap koreksi tajam di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia.

     Ini adalah alasan utama mengapa harga emas secara tak terduga melonjak untuk menembus ke atas $1.300/onz untuk pertama kalinya sejak bulan November terhadap perkiraan akan lebih lemahnya permintaan yang di buat oleh banyak para pakar industri pada awal tahun ini, menurut Adrian Ash, kepala analis di BullionVault.com.

     Emas yang di perdagangkan di Shanghai Gold Exchange juga telah mencapai level tertinggi dalam tiga bulan.

       Rebound adalah bagian dari alasan untuk naiknya harga emas, kata Ash, dia juga menambahkan bahwa “emas dan perak yang telah turun tajam pada tahun lalu juga membantu kenaikan harga emas. Ekonomi dunia akan berjuang untuk memberikan semua berita baik yang mana itu terlihat gagal. Namun krisis kredit China terlihat menjadi pusat perhatian investor pada saat ini.”

     Ketidakpastian yang meningkat atas kemampuan China untuk pertahankan tingkat pertumbuhannya dengan cepat seperti yang telah terlihat dalam sedekade terakhir di tengah kecemasan tingkat tinggi pada tingkat utang di antara pemerintah daerah. Kecemasan ini juga membantu untuk penurunan tajam pada nilai aset pasar berkembang sejak awal tahun ini.  

      Ash berpendapat bahwa keluarnya arus modal terjadi pada tingkat yang cepat dari dana yang sebesar $1.8 triliun yang telah membanjiri kedalam “produk yang mengatur kekayaan” non-bank yang tidak di atur pemerintah, yang menawarkan imbal hasil yang sangat tinggi, naik hingga 17 kali lipat dari jumlah deposito uang tunai. Di khawatirkan dengan banyaknya dana ini sekarang yang di perdagangan pada kerugian, sedang menyiapkan krisis baru perekonomian China.

      “Para trader emas tidak pernah tahu sebelumnya pada apa yang akan terjadi pada harga emas jika China terkena krisis,” kata Ash.”karena kita belum pernah melihat sebelumnya permintaan China menyelami kedalam pasar dunia begitu dalam. Pembelian perhiasan, bersama dengan meningkatnya biaya pertambangan di seluruh dunia, pada akhirnya membantu menempatkan emas di harga rendah pada tahun 2013. Namun di saat permintaan konsumen tidak akan mendorong harga lebih tinggi, kepergian arus modal oleh sektor rumah tangga dan manajer keuangan China pasti bisa.”

      “Reli emas di tahun 2014 telah stabil daripada sebelumnya, jauh lebih tenang dari rebound pada tahun lalu,” katanya. “Namun kenaikan emas untuk pekan ketujuh dari delapan pekan, adalah sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumya dalam dua tahun terakhir, emas saat ini naik untuk perdagangan sesi ke enam berjalan. Itu adalah pergerakan yang sangat langka, pergerakan seperti itu terlihat ketika emas naik menembus ke atas $1.900 selama krisis euro, penurunan peringkat utang AS dan kerusuhan di Inggris pada bulan Agustus 2011.

Minggu, 16 Februari 2014

Emas Menguat 4.4% Pada Pekan Ini.

     Emas berjangka naik pada hari Jumat untuk sesi kedelapan beruntun dan mencetak kenaikan sebesar 4.4% untuk pekan ini, di picu oleh kombinasi dari kenaikan permintaan fisik dan kegelisahan ekonomi.

      Permintaan emas fisik dari arus masuk ke bursa terbesar yang memperdagangkan emas naik pada pekan ini, dengan kepemilikan investasi naik sekitar 1.2% pada hari Kamis dari level Jumat lalu. Sementara itu, perak mengungguli kinerja emas pada pekan ini untuk reli sebesar 7.5%.

     Harga emas berjangka untuk pengantaran bulan April menguat $18.50, atau 1.4% untuk settle di $1,318.60/onz di divisi Comex New York Mercantile Exchange.

       Emas pada pekan ini menguat sebesar 4.4% dan settle di level tertinggi sejak 31 Oktober, menurut data FactSet.

      Harga emas juga telah bertahan di atas level kunci teknikal. Emas “berada di atas level psikologis di $1,300, yang mana itu adalah tanda bullish untuk emas,” kata Naeem Aslam, kepala analis pasar di AvaTrade. “Emas fisik terlihat menarik pada level harga saat ini bagi banyak orang.”

      Emas telah terlihat sebagai dorongan awal dari permintaan untuk asset safe haven di tengah kenaikan tajam pada aksi hindar resiko seiring bergejolaknya pasar berkembang di bulan Januari, kata Mitul Kotecha, kepala analis di Credit Agricole, yang mencatat bahwa penurunan yield obligasi AS semakin menambahkan jalan emas untuk lebih tinggi.

       Jadi, harga emas “yang melenggang di atas pergerakan rata-rata 100 hari mereka di kisaran $1,266.61 akan di perdagangkan di kisaran level rata-rata pergerakan 200 hari di kisaran $1,303.70,” katanya. Penutupan pasar di atas level itu akan menjadi penting untung “setiap pergerakan naik berkelanjutan dalam jangka pendek.”

       Julian Jessop, ekonom di Capital Economics di London, mengatakan bahwa perusahaannya perkirakan kenaikan lebih lanjut pada emas selama di tahun 2014,” di bantu oleh kuatnya permintaan dari China dan tentunya pelonggaran larangan impor di India.

Kamis, 13 Februari 2014

Minyak WTI Settle Di Atas $100 Setelah Data AS Yang Lemah

     Harga minyak mentah tergelincir pada hari Kamis, di tekan oleh perkiraan turunnya permintaan selama musim perawatan kilang dan melonjaknya klaim tunjangan pengangguran di Amerika Serikat, yang merupakan konsumen minyak terbesar di dunia.

     Data pengangguran yang buruk di perparah oleh lemahnya data penjualan retail AS yang menunjukkan bahwa konsumen menggunakan uang mereka untuk membeli minyak pemanas  di tengah cuaca dingin yang ekstrim pada tahun ini. Data juga menekan pasar saham AS dan membebani harga minyak.

     Pelemahan pada harga minyak di batasi oleh sebuah laporan dari International Energy Agency (IEA), yang mengatakan bahwa cadangan minyak di negara maju turun sebanyak 1,5 juta barel perhari dalam tiga bulan terakhir di tahun 2013 dalam menuju tingkat kuartalan terbesar sejak 1999.

      Minyak Brent untuk kontrak bulan Maret, yang akan berakhir pada hari Kamis pekan depan, bergerak datar di bawah $109 perbarel, setelah di tutup naik 11 sen pada sesi sebelumnya. Kontrak bulan April naik 13 sen menjadi $108.48.

       Minyak WTI, berakhir dengan naik 2 sen menjadi $100.35 per barel, sebelumnya sempat turun ke level terendah di $99.40 per barel, itu di bawah rata-rata pergerakan 200 hari di $99.51.

     Minyak WTI di perdagangkan mencapai level tertinggi di $101.38 pada hari Rabu, level tertinggi sejak 18 Oktober, setelah data menunjukkan jalur pipa TransCanada Corp’s mulai benar-benar mengalirkan minyak WTI dari titik pengantaran di Cushing, Oklahoma.

Selasa, 11 Februari 2014

Wall Street Menghijau, Di Dorong Oleh Testimoni Ketua Fed

      Bursa saham AS menghijau, memberikan indeks patokan mengalami reli terbesar dalam empat hari dalam lebih dari setahun terakhir, seiring komentar dari ketua Federal Reserve Janet Yellen memicu taruhan bahwa ekonomi cukup kuat untuk pemangkasan stimulus lebih lanjut.

       Indeks Standard & Poor 500 menguat sebesar 1.1 persen menjadi 1,819.69 pada penutupan di New York. Indeks telah menguat sebanyak 3.9 persen dalam empat hari dan naik di atas level rata-rata selama 50 sesi terakhir untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua pekan. Indeks Dow naik 192.98 poin, atau 1.2 persen, menjadi 15,994.77. Indeks Nasdaq Composite menguat 1 persen, menghapus kerugian untuk tahun ini. Perdagangan di indeks S&P 500 sejalan dengan pergerakan rata-rata selama 30 hari pada saat ini di hari Selasa.

       “Pasar menyukai konsistensi dan apa yang kita dengar pada hari Selasa telah konsisten dengan apa yang kita dengar dalam beberapa bulan sebelumnya,” kata Steven Ress, kepala ekuitas AS di JP Morgan Private Bank. “Tapering berlanjut, namun berlanjutnya tapering akan menghasilkan situsasi ekonomi yang perlahan-lahan membaik. Ekonomi masih dalam jalurnya untuk memiliki tahun yang baik.”

      Yellen, yang memberikan pernyataan ke publik untuk pertama kalinya sebagai ketua Fed di tengah para pembuat kebijakan mengejar rencana untuk mengurangi secara bertahap program pembelian obligasi bulanan yang mana dia juga turut membantu menempatkan program tersebut, dia mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi telah menguat dan ada “perbaikan secara luas” di pasar kerja,”. Dia menegaskan kembali bahwa outlook Fed "dalam langkah-langkah yang terukur" untuk pengurangan lebih lanjut dalam pembelian asset, atau yang di kenal sebagai pelonggaran kuantitatif,  itu tidak dapat di tetapkan.”

Senin, 10 Februari 2014

CEO McDonald Membidik Afrika Untuk Ekspansi Perusahaan Selanjutnya

     McDonald Corp, sedang melihat adanya potensi pasar baru di Afrika setelah perusahaan rantai restoran terbesar di dunia tersebut memasuki negara baru di Asia Tenggara untuk pertama kalinya dalam dua dekade terakhir.

     McDonald akan terlihat di sejumlah negara untuk lokasi restoran di Afrika, yang di perkirakan akan menjadi bagian dari strategi pertumbuhan rantai restoran di masa depan, kata CEO Don Thompson pada hari Senin dalam wawancaranya di Ho Chi Minh City. Perusahaan akan membuka restoran pertama kali di Vietnam pada tanggal 8 Februari, dimana mereka mencbna untuk mengejar ketinggalan dari para rival yang termasuk di antaranya adalah Burger King Worldwide Inc.

     “Kami sedang melihat peluang, dan Afrika terlihat dapat menghasilkan,” kata Thompson. “Kami sedang berada dalam dialog untuk membangun hubungan yang tepat” di benua itu. “Ada beberapa negara Afrika yang ingin kami lihat, namun Nigeria jelas adalah negara yang besar yang memiliki peluang tersebut, katanya.

      Perusahaan sedang mencari negara berkembang untuk ekspansi. Perusahaan membukukan laba di kuartal ke empat yang hanya sedikit berubah dari tahun lalu seiring penjualan pada toko yang sama di AS turun. Ekonomi Afrika akan berkembang sekitar 6.1% pada tahun ini, di bandingkan dengan pertumbuhan global yang sebesar 3.7%, menurut IMF.

    Ekonomi Nigeria telah berekspansi rata-rata sebesar 8.2% pada tingkat tahunan sejak tahun 1999, mendorong pendapatan per kapita pada tahun lalu menjadi $1,725 dari $310 di tahun 1999, berdasarkan estimasi IMF. Negara di Afrika Barat tersebut memiliki populasi sebanyak 170 juta jiwa, terbanyak di benua Afrika.

Minyak Lampaui Level $100, Di Tutup Di Level Tertinggi Tahun Ini

     Harga minyak di perdagangkan di atas level $100 per barel pada hari Senin, di tetapkan untuk harga penutupan tertinggi pada tahun ini seiring para trader melihat ke arah data ekonomi mingguan dan testimoni kebijakan moneter dari Ketua Fed Janet Yellen untuk petunjuk arah selanjutnya untuk harga minyak.

      Minyak WTI pengiriman bulan Maret berakhir dengan menguat 32 sen, atau 0.3%, menjadi $100.20 per barel di New York Mercantile Exchange setelah menyentuh level $100.46 dalam perdagangan elektronik. Harga untuk kontrak berjangka berada di level tertinggi sejak 27 desember, menurut data dari FactSet.

     Pada hari Jumat, harga melonjak sebesar 2.1% untuk di tutup di $99.88 per barel setelah sempat menyentuh level tertinggi di $100.06 dalam beberapa menit sebelum perdagangan di Nymex di tutup.

    Minyak West Texas Intermediate telah dapatkan “momentum terbaru setelah kembali menembus pergerakan rata-rata 200 hari,” kata Matt Smith, seorang analis komoditas di Schneider Electric.

     Pidato Yellen kepada Kongres pada hari Selasa mungkin akan menjadi kunci, katanya. “Nada yang dovish akan melemahkan dollar, akan mendorong harga minyak. “Harga komoditas yang berdenominasi dengan dollar sering dapatkan dukungan dari pelemahan dollar.

     Laporan cadangan minyak pada hari Rabu dari Energy Information Administration AS juga berpotensi akan menjadi katalis bullish untuk minyak, kata Smith.

      Selain dari semua itu, “dinamika perbandingan antara WTI dan Brent telah membuat WTI relatif lebih menarik,” dengan cadangan minyak di Cushing, Okla., yang merupakan pusat pengantaran minyak kontrak Nymex, akan terus melanjutkan penurunan cadangan, sementara itu meningkatnya pasokan minyak dari Libya akan semakin membebani harga minyak Brent, tambah Smith.

Minggu, 09 Februari 2014

Wall Street Abaikan Data Tenaga Kerja AS

      Wall Street rally seiring merebaknya keyakinan bahwa lemahnya data tenaga kerja AS masih disebabkan oleh buruknya musim dingin. Meski Wall Street sempat terpuruk begitu data non-farm payrolls dirilis namun terjaganya optimisme akan berlanjutnya pemulihan ekonomi AS berhasil memicu rally. Meski non-farm payroll hanya bertambah sebanyak 113,000 di January namun penambahan lapangan pekerjaan terjadi di berbagai sektor sehingga masih menopang persepsi akan berlanjutnya momentum pemulihan ekonomi AS. Indeks Dow Jones menguat 1,06% sedangkan Nasdaq dan S&P 500 masing-masing naik sebesar 1,69% dan 1,33%.  

     Sementara itu, Fed's Fisher masih tetap mendukung kebijakan Federal Reserve untuk melanjutkan pengurangan jumlah pembelian obligasi meskipun laporan tenaga kerja AS tidak begitu cemerlang. "Publikasi 1 data tenaga kerja tidak cukup untuk menggoyahkan Fed," ujar Presiden Fed of Dallas Richard Fisher ketika diwawancarai oleh CNBC. “Saya percaya, kami perlu melanjutkan proses tapering karena manfaatnya kini tidak begitu banyak.” Fisher merupakan salah satu petinggi Fed yang memiliki hak suara dalam pertemuan FOMC yang membahas kebijakan moneter bank sentral AS.

Senin, 03 Februari 2014

Minyak Cemaskan Outlook Permintaan

      Harga minyak turun setelah berkurangnya aktivitas manufaktur Cina dan AS membuat investor cemas dengan outlook permintaan energi global. Sektor manufaktur Cina mencatatkan aktivitas terendah dalam enam bulan terakhir dan aktivitas sektor manufaktur AS turun ke level terendah sejak Mei 2013. AS dan Cina merupakan dua konsumen energi terbesar di dunia sehingga kondisi ekonomi kedua negara tersebut dapat mempengaruhi outlook permintaan energi. Minyak Nymex diperdagangkan $96.48 di awal sesi Asia; tidak begitu jauh dari level rendah 4 hari $96.24 yang diraih kemarin.  

      Meski demikian, potensi gejolak geopolitik di Timur Tengah masih dapat membatasi penurunan harga emas hitam. Investor mencermati kondisi Iran setelah militer bersiap untuk mengambil alih kembali kota Falluja yang telah dikuasai militan dalam sebulan terakhir. Sementara itu, helikopter militer Syria membombardir sisi utara kota Aleppo untuk menghalau pemberontak. Timur Tengah merupakan kawasan produsen minyak terbesar di dunia sehingga kondisi geopolitik di sana dapat mempengaruhi outlook supplai global.

Rabu, 29 Januari 2014

Emas Abaikan Keputusan Fed

     Emas terlihat berusaha mendekati level terkuat dua bulan setelah logam mulia tersebut mengabaikan keputusan Federal Reserve yang telah melanjutkan kebijakan taperingnya. Investor sepertinya telah mengantisipasi keputusan Fed yang kembali mengurangi program pembelian obligasi sebanyak $10 miliar menjadi $65 miliar per bulan. Meski demikian, Federal Reserve masih tetap berkomitmen untuk menjalankan kebijakan suku bunga rendah demi menopang pemulihan ekonomi AS. Emas kini diperdagangkan $1267; mendekati level tertinggi 2 bulan $1279 yang diraih pada awal pekan. 

      Emas mendapatkan katalis dari gejolak pasar keuangan yang terjadi belakangan ini terutama di negara berkembang. Kekhawatiran atas gejolak di negara berkembang telah mendorong permintaan terhadap emas sebagai aset safe-haven. Investor sepertinya akan lebih cemas dengan kondisi di negara berkembang setelah Fed melanjutkan kebijakan taperingnya. Kecemasan ini tercermin dari melemahnya nilai tukar Rand Afrika Selatan yang jatuh 2% meskipun bank sentral Afrika Selatan menaikan suku bunga untuk pertama kalinya dalam 6 tahun terakhir.

Selasa, 28 Januari 2014

Yen Bantu Performa Nikkei

      Nikkei menguat setelah berlanjutnya pelemahan yen membuat investor lebih optimis dengan perbaikan outlook pendapatan eksportir Jepang. USD/JPY menyentuh 103.43 di awal sesi Asia; menjauhi level terkuat tahun ini 101.75 yang diraih pada awal pekan. Jika pelemahan yen berlanjut maka ini dapat bantu perbaiki daya saing eksportir Jepang di pasar internasional. Nikkei futures menguat 1,57% dan kini diperdagangkan di level 15240. 

      Sentimen cukup positif seiring meredanya kekhawatiran atas negara berkembang setelah bank sentral India dan Turki menaikan suku bunga demi meredam pelemahan mata uang masing-masing negara. Di luar perkiraan, kemarin Reserve Bank of India menaikan suku bunga repo sebesar 25 bps menjadi 8%. Bank sentral Turki juga secara mengejutkan menaikan lending rate dari 7,75% menjadi 12%. Meski demikian, fokus investor berikutnya akan bergeser kepada hasil pertemuan FOMC pada Kamis dini hari nanti. Investor ingin melihat apakah Fed akan melanjutkan kebijakan taperingnya di tenga merebaknya ekspektasi bahwa bank sentral AS akan kembali mengurangi program pembelian obligasi sebanyak $10 miliar menjadi $65 miliar per bulan.

Senin, 27 Januari 2014

Analis: Rupiah Akan Menguat Setelah Pemilu

     Rupiah akan menguat di semester kedua tahun ini seiring pemerintah Indonesia selanjutnya mungkin akan lebih mampu dalam menangani ekonomi, kata salah seorang ekonom top di Indonesia.

    Rupiah, yang menjadi mata uang dengan kinerja terburuk pada tahun lalu, akan bergerak rata-rata di kisaran 11,600 per dollar di tahun 2014 dan akan reli ke 11,000 pada akhir tahun, kata kepala ekonom Bank Danamon, Anton Gunawan di Jakarta pada tanggal 24 Januari. Perkiraan ini mengansumsikan bahwa Gubernur DKI Jakarta, Joko widodo, yang telah menjadi nomor satu dalam berbagai jajak pendapat, akan di pilih sebagai calon Presiden oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada pemilu di bulan Juli.

     Gunawan, yang merupakan analis terbaik untuk ekonomi Indonesia dalam dua tahun terakhir sampai 2013 berdasarkan dalam hasil estimasi oleh beberapa ekonom dalam Bloomberg Rankings, telah berikan pandangan yang positif pada mata uang dan pertumbuhan ekonomi daripada estimasi median dalam survey Bloomberg. Pasar Indonesia berada di bawah tekanan di tengah Federal Reserve yang memangkas stimulus yang sebelumnya telah mendukung aset di pasar berkembang.

     “Kami melihat rupiah masih akan volatile di semester pertama dan rupiah akan mulai menguat di semester kedua setelah pemilu,” kata Gunawan dalam sebuah wawancara. “ Indonesia memerlukan presiden baru yang memiliki kepemimpinan yang baik untuk mengembalikan kepercayaan investor.”

     Rupiah, yang telah melemah sebesar 21% pada tahun lalum turun sebanyak 0.5% menjadi 12,225 pada sore ini, berdasarkan pantauan dari beberapa bank lokal. Mata uang rupiah di perkirakan akan akhiri tahun ini di level 12,200 per dollar, menurut survey dari berbagai analis oleh Bloomberg, karena kecemasan atas defisit current account Indonesia, inflasi yang masih tinggi dan melambatnya pertumbuhan ekonomi. 

Kamis, 23 Januari 2014

Momentum Naik Emas, Waspada Support 1253

     Harga emas terdorong menguat kemarin sore karena menguatnya sentimen pengalihan resiko atau risk aversion di pasar keuangan yang dipengaruhi oleh buruknya data PMI Manufaktur China yang disurvei HSBC dan potensi kelanjutan tapering Bank Sentral AS.

     Harga emas melaju hingga ke level 1265. Pagi ini mulai terjadi koreksi, harga emas kini berada di kisaran 1260. Harga masih berada dalam trend channel (di antara garis coklat). Kemarin harga emas tidak mampu menembus garis MA 200 grafik 4 jam. Pergerakan kemarin memberikan momentum naik namun belum bisa dipastikan apakah momentum naik tersebut bisa bertahan.

     Support terdekat di kisaran 1253. Pelemahan lebih lanjut ke area 1245-1236 membutuhkan konfirmasi penembusan ke bawah area support tersebut. Sementara kelanjutan penguatan ke area 1276-79 membutuhkan konfirmasi penembusan ke atas area resisten di kisaran 1268.

#disclaimer
#forex#indekssaham#komoditi#news

Emas Kokoh di Level Tinggi 2 Bulan

     Emas rally pada hari Kamis, menghentikan penurunan dua hari beruntun akibat prospek pelonggaran pembatasan impor emas oleh India, anjloknya bursa saham, dan melemahnya dollar, membawa emas ke level tertinggi dalam lebih dari dua bulan terakhir. Sonia Gandhi, pemimpin partai Kongres India, dikabarkan meminta pemerintah India untuk melonggarkan pembatasan impor emas.

     Data ekonomi AS kemarin menunjukkan klaim tunjangan pengangguran turun sedikit lebih baik dari perkiraan, data exisring home sales pada bulan Desember naik namun masih dibawah estimasi, dan indeks manufaktur untuk bulan Januari turun dari bulan sebelumnya, serta dibawah estimasi.

     Berdasarkan data-data tersebut dollar melemah terhadap beberapa mata uang utama. Data tersebut berbanding terbalik dengan data manufaktur dari kawasan Euro yang menunjukkan nilai apik, sehingga euro melonjak terhadap dollar. Pelemahan dollar akan mendorong komoditas yang berdenominasi dollar seperti emas, karena harga menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain.

Technical Outlook XAUUSD

Bias bullish dalam jangka pendek menguji area 1275, break diatas area tersebut akan memicu momentum bullish lebih lanjut menguji area 1285. Pada pergerakan kebawah, support terdekat terlihat disekitar area 1250, break dibawah area tersebut akan membawa harga ke zona netral, lebih jauh menguji area 1235. 

#disclaimer
#forex#indekssaham#komoditi#news

Rabu, 22 Januari 2014

USDJPY Alami Tekanan Turun Karena Data China

      USDJPY merosot ke area 104.30 hingga siang ini dari level tertinggi hari ini di 104.83 akibat pengaruh dari buruknya data survei manufaktur China oleh HSBC. Hasil survei menunjukkan aktivitas manufaktur China mengalami kontraksi setelah 5 bulan beruntun mengalami fase pertumbuhan atau ekspansi.

     Hasil yang buruk dari China ini menekan sentimen risk appetite sehingga indeks-indeks saham bursa regional Asia berguguran sehingga memicu penguatan yen Jepang. Tekanan penguatan yen juga dipengaruhi hasil rapat Bank Sentral Jepang yang tidak memperlihatkan indikasi penambahan stimulus.

     USDJPY kini bergerak di kisaran 104.35 mendekati area support di kisaran 104.20. Support selanjutnya berkisar di area 103.90. Sementara resisten terdekat di kisaran 104.60.

Cuaca Dingin “Panaskan” Minyak

     Minyak menguat hampir $2 pada hari Rabu ditengah perkiraan cuaca dingin di Northeast AS akan mendorong permintaan bahan bakar untuk pemanas, dan perkiraan penurunan persediaan minyak. Minyak juga menguat dua hari beruntun, tertopang oleh prediksi dari IMF akan peningkatan pertubuhan ekonomi global, sementara bank sentral China menyuntikkan likuiditas ke pasar uang untuk mengurangi biaya pinjaman antar bank di negara konsumen minyak terbesar kedua di dunia tersebut.

       International Monetary Fund pada hari Selasa (21/01/14) merevisi naik outlook pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini, menyusul kuatnya partumbuhan ekonomi AS, Zona Euro, dan Jepang, namun IMF juga mengatakan deflasi dan risiko sektor finansial masih dapat merusak pemulihan penuh. IMF menaikkan perkiraan pertumbuhan global 2014 menjadi 3,7%, naik 0,1% dari outlook terakhirnya pada bulan Oktober. Oulook tersebut menimbulkan optimism akan permintaan minyak, dimana EIA dalam laporan bulanannya juga mengatakan permintaan minyak global akan tumbuh sebesar 1,3 juta barel perhari pada tahun 2014 menjadi 92,,5 juta barel per hari. Pada tahun 2013 lalu permintaan minyak global tumbuh 1,2 juta barel perhari menjadi 92,2 juta barel.
 
      Minyak pada perdagangan kemarin ditutup pada level $96,74 per barel, dengan level terendah harian $95,12 dan tertinggi $96,86.

Minggu, 19 Januari 2014

Emas Terus Melejit Atas Sinyal Menguatnya Permintaan

     Emas reli ke level tertinggi dalam hampir enam pekan atas tanda-tanda meningkatnya permintaan seiring kepemilikan di bursa terbesar yang memperdagangkan emas melonjak ke level tertinggi seperti di tahun 2011.

     Emas untuk hari ini menguat sebanyak 0.5% menjadi $1.260/onz, harga tertinggi sejak 11 Desember, dan saat ini bergerak di kisaran $1.257 pada pukul 09.00 wib. Emas membukukan kenaikan mingguan keempat pada tanggal 17 Januari dalam reli terpanjang sejak Spetember seiring ekonomi AS menunjukkan pemulihan tidak merata.

     Aset di SPDR Gold Trust naik sebanyak 0.9% pada tanggal 17 Januari, kenaikan terbesar dalam satu hari sejak November 2011. China, mungkin akan melampaui India yang merupakan konsumen terbesar di dunia pada tahun lalu, dengan volume untuk kontrak patokan di Shaghai Gold Exchange naik untuk hari kedua pada tanggal 17 Januari. Emas telah rebound dari level terendah dalam enam bulan di $1.182 pada tanggal 31 Desember, ketika emas di tutup dengan penurunan tahunan terbesar sejak tahun 1981, atas tanda-tanda menguatnya permintaan fisik.

    “Permintaan sebelum festival musim panas di China baik dan pembelian investor  membantu sentimen terhadap ETF,” kata Wang Xiaoli, kepala analis investasi di CITICS Futures Co. di China. “ Beragamnya data di AS adalah positif untuk emas. Bagaimanapun, pemadangan yang tidak stabil tampaknya masih akan terjaga dengan rencana pengurangan stimulus lebih lanjut.”

     Presiden Federal Reserve Minneapolis, Narayana Kocherlakota mengatakan bahwa pembuat kebijakan “perlu untuk bertindak lebih” untk menstimulasi ekonomi. Laporan pada pekan lalu menunjukkan bahwa penjualan retail, manufaktur di New York dan klaim awal pengangguran di AS semuanya mengalahkan estimasi, dan untuk data perumahan melemah, produksi industri melambat dan kepercayaan konsumen secara tak terduga turun. Pertemuan bank sentral selanjutnya akan di laksanakan pada tanggal 28-29 Januari.

#disclaimer
#forex#indekssaham#komoditi#news

Kamis, 16 Januari 2014

Emas Flat Seiring Data Ekonomi AS Mix

      Emas ditutup flat pada hari Kamis setelah data ekonomi AS yang mix menekan nilai tukar dollar, namun emas Nampak masih rendah terhadap penurunan lanjutan seiring minat investor masih cukup rendah. Indeks the Fed bagian Philadelphia menunjukkan bahwa kawasan mid-Atlantic di AS mendapatkan momentum di bulan Januari namun outlook perusahaan-perusahaan memburuk. Data yang lain menunjukkan inflasi tingkat konsumen di AS naik paling banyak dalam 6 bulan pada bulan Desember namun sesuai dengan ekspektasi.

     "Data CPI berada sesuai ekspektasi, yang mana mungkin akan bergerak dengan arah yang tepat seiring kenaikan inflasi bersama tingkat pertumbuhan ekonomi," ucap Jonathan Butler analis Mitsubishi. "Mungkin emas telah melihat petunjuk arah dari sana, namun ada sedikit aksi jual yang mencegah pergerakan naik lebih tinggi."

      "The Fed nampaknya masih belum akan mengubah laju tapering QE3," ucap Andrey Kryuchenkov analis pada VTB Capital. "Namun pelaku pasar nampaknya masih cemas mengenai petunjuk suku bunga dari FOMC dan perubahan laju tapering pada tahun ini, jika data makroekonomi terus menunjukkan hasil yang bullish terutama pada sektor tenaga kerja."

#disclaimer
#forex#indekssaham#komoditi#news

Earnings Kuartal Keempat Citigroup Mengecewakan

      Citigroup Inc melaporkan hasil earnings kuartalan yang lebih buruk dari perkiraan pada hari Kamis, seiring hasil bond-trading yang buruk menekan jumlah pendapatan secara keseluruhan. Bank terbesar ketiga di AS tersebut mengatakan pendapatan fixed-income turun sebesar 15% menjadi 2.33 juta dollar pada kuartal keempat dari kuartal yang sama pada tahun sebelumnya. Perdagangan obligasi memperburuk hasil earnings banyak bank termasuk Bank of America Corp dan JPMorgan Chase & Co.

      Meski demikian Citigroup masih mencetak kenaikan laba, terbantu oleh pemangkasan biaya, namun besarnya penurunan pada pendapatan bond trading mengejutkan banyak analis. Sebagian beasr penurunan tersebut diakibatkan berkurangnya aktivitas klien pada obligasi perusahaan dan secured debt, ucap Jon Gerspach, kepala bagian keuangan Citigroup. Kenaikan yield obligasi telah memangkas tingkat permintaan untuk menerbitkan dan memperdagangkan oblgiasi perusahaan. "Kami melihat volume klien berkurang," ucap Gerspach.

#disclaimer
#forex#indekssaham#komoditi#news

Penguatan Yen Gerogoti Kinerja Nikkei

      Nikkei melemah setelah penguatan yen membuat investor merevisi kembali euforia akan membaiknya daya saing eksportir Jepang. USD/JPY menyentuh 104.18 di awal sesi Asia setelah kemarin coba mendekati level terlemah 5 tahun. Nikkei telah rally kencang sejak pertengahan November setelah berlanjutnya pelemahan yen membuat investor yakin akan membaiknya outlook pendapatan eksportir Jepang. Namun, dengan meredanya pelemahan yen maka investor sepertinya harus mengkaji kembali keyakinannya tersebut. Nikkei 225 turun 0,45% dan kini diperdagangkan di level 15676 

      Investor juga tidak begitu terkesan dengan laporan keuangan yang dipaparkan oleh beberapa perusahaan terkemuka AS. Saham retailer terkemuka AS, Best Buy, anjlok 29% setelah melaporkan penurunan penjualan di musim liburan meskipun telah penawaran diskon gagal menarik lebih banyak pengunjung ke tokonya. Saham Intel turun 2,6% setelah memberikan estimasi penjualan yang lebih rendah dari prediksi analis seiring turunnya belanja komputer perusahaan. Saham Citigroup jatuh 4,4% setelah memberikan kinerja laba yang mengecewakan seiring anjloknya pendapatan bond trading. Saham Goldman Sachs melemah 2% seiring perusahaan mencatatkan laba yang lebih rendah untuk empat tahun berurutan.

#disclaimer
#forex#indekssaham#komoditi#news

OPEC Tekanan Pentingnya Stimulus Bagi Pertumbuhan

     Dengan isu tapering pembelian aset oleh Federal Reserve kembali hangat di pasar, Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) telah menekankan bahwa stimulus moneter telah menjadi kunci bagi pemulihan ekonomi global dan hal tersebut harus berlanjut. Dalam Monthly Oil Market Report milik OPEC yang dirilis pada hari Kamis, OPEC menuturkan pentingnya peranan stimulus moneter di seluruh dunia sejak kebangkitan dari krisis keuangan, dan mengatakan hal tersebut penting untuk membantu pertumbuhan global.

      "Selama tingkat pertumbuhan ekonomi masih lambat jika dibandingkan dengan potensi dan tingkat inflasi masih berada di level rendah di bawah 2%, usaha untuk meperkuat tingkat pertumbuhan pada negara OECD akan terus berlanjut, memberikan kontribusi penting pada pemulihan ekonomi global."

      OPEC menyoroti pentingnya kebijakan stimulus di seluruh belahan dunia, tidak hanya di AS. Sementara AS menilai stimulus membantu menciptakan lapangan kerja dan menstabilkan pasar sektor perumahan, dampaknya menyebar dan tidak merata di Eropa akibat “perbedaan sturktur perekonomian.” Ditambah lagi “kebijakan stimulus moneter ambisius belakangan ini di Jepang telah membantu perekonomian untuk pulih dari dampak bencana Fukushima di tahun 2011," menurut laporan tersebut. Sementara itu “pada negara berkembang, stimulus moneter oleh negara-negara maju telah secara umum membantu mendorong aliran dana asing menuju pasar negara berkembang, meski dengan laju yang berbeda."

Rabu, 15 Januari 2014

Emas Pertahankan Penurunan Dua Hari Atas Taruhan Stimulus Fed

     Emas pertahankan penurunan selama dua hari dari level tertinggi dalam sebulan atas spekulasi bahwa ekonomi AS cukup kuat untuk kelanjutan tapering oleh Federal Reserve, yang telah menguatkan dollar.

     Emas untuk pengiriman saat ini turun sebanyak 0.3% menjadi $1.237.70/onz, sebelum di perdagangkan datar di kisarann $1.240 pada pukul 09.27 wib. Harga emas naik menjadi $1.257 pada tanggal 14 Januari, level tertinggi sejak 12 Desember. Indeks Dollar AS, yang merupakan ukuran terhadap beberapa mata uang utama , naik ke level tertinggi dalam empat bulan.

     The Fed memutuskan untuk memangkas pembelian obligasi bulanan menjadi $75 milyar dari $85 milyar, keputusan tersebut telah hentikan reli emas selama 12 tahun terakhir. Hasil survey bisnis Beige Book yang di rilis kemarin menunjukkan para pembuat kebijakan Fed, yang akan bertemu kembali pada tanggal 28-29 Januari, melihat pertumbuhan yang “moderat” di seluruh negeri. Para ekonom dalam survey Bloomberg perkirakan the Fed akan mengurangi pembelian sebanyak $10 milyar secara bertahap dalam enam pertemuan selanjutnya sebelum umumkan untuk akhiri program paling lambat di bulan Desember.

     “Data ekonomi yang optimis telah meredam daya tarik pada investasi emas,” kata Ethan Wai, seorang analis di Wing Fung Financial Group di Hong Kong.” Data yang lebih baik dari perkiraan menunjukkan prospek pengurangan lebih lanjut dari program pembelian obligasi Fed.

     The Sanghai Gold Exchange mengirimkam sebanyak 2.197 metrik ton kepada pembeli di tahun 2013, di bandingkan dengan pengiriman sebanyak 1.139 ton di tahun 2012 di China, di laporkan oleh bursa emas spot terbesar. Emas telah reli dari level terendah dalam enam bulan di $1.182.27 pada tanggal 31 Desember atas tanda meningkatnya permintaan di China yang mungkin akan melampaui India sebagai konsumen terbesar di dunia pada tahun lalu.

     Emas untuk pengiriman bulan Februari naik sebanyak 0.2% menjadi $1.240.20/onz di Comex New York, sebelum di rilis laporan yang mungkin akan menunjukkan klaim awal pengangguran turun pada pekan lalu ke level yang setidaknya terlihat sejak bulan November, mendukung kemungkinan untuk di kuranginya stimulus moneter. Volume perdagangan berada 34% di bawah rata-rata pergerakan 100 hari untuk hari ini, data di kompilasi oleh Bloomberg.