Senin, 24 Februari 2014

Euro Bertahan Di Level Rendah Atas Spekulasi Tambahan Stimulus ECB

     Euro masih bergerak di level rendah terhadap sebagian besar mata uang dari kemarin atas taruhan bahwa Bank Sentral Eropa mungkin akan menambah stimulus moneter pada pekan depan.

      Mata uang 18-negara mempertahankan penurunan tertajamnya dalam lebih dari sepekan terhadap pound sebelum ECB mempublikasikan proyeksi inflasi untuk tahun 2016 pada tanggal 6 Maret. Anggota dewan eksekutif Peter Praet mengatakan bahwa para pembuat kebijakan siap dengan alat-alat untuk pertahankan stabilitas harga. Indeks dollar AS menuju penurunan bulanan terbesar sejak bulan September seiring Citigroup Inc.’s U.S. Economic Surprise Index, yang menunjukkan jika data melampaui atau sedikit turun dari perkiraan ekonom, turun ke level terendah dalam tujuh bulan.

     “Ada harapan yang besar bahwa ECB mungkin akan bertindak pada pekan depan,” kata Yujiro Goto, analis mata uang senior di Nomura International Plc di London. “Itu membatasi penguatan pada euro.”

    Euro hanya sedikit berubah di kisaran 0.8246 per poundsetrling dari kemarin, ketika mereka turun sebanyak 0.3%, penurunan terdalam sejak 14 Februari. Mata uang bersama tidak banyak berubah di kisaran $1.3735 dari kemarin, ketika euro turun sebanyak 0.1%. Euro di perdagangkan di kisaran 140.79 per yen.

Rabu, 19 Februari 2014

Dollar Menguat Atas Taruhan Akan Berlanjutnya Tapering Fed

    Dollar pertahankan penguatannya pada pekan ini terhadap sebagian besar mata uang utama setelah Federal Reserve sinyalkan bahwa mereka akan melanjutkan pemangkasan stimulus walaupun data menunjukkan pemulihan mungkin melemah di negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

     Indeks dollar kemarin naik ke level tertinggi dalam tiga pekan setelah minutes pertemuan Fed bulan Januari sinyalkan pengurangan yang berkelanjutan pada pembelian obligasi. Data pada hari ini mungkin akan menunjukkan klaim tunjangan pengangguran di AS turun dan indeeks dari indikator utama naik, sementara inflasi melambat. Dollar Australia pertahankan penurunan selama tiga hari sebelum di rilisnya laporan swasta pada hari ini yang mungkin menunjukkan pelemahan di sektor manufaktur di China, yang merupakan mitra dagang terbesar Australia.

     “Walaupun kita dapatkan data ekonomi AS yang melemah, the Fed tidak akan mempermudah untuk penghentian tapering dan itu yang dinilai oleh pasar,” kata Noriaki Murao, analis mata uang di Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd.. “Dollar dapatkan dukungan.”

      Dollar hanya sedikit berubah dari kemarin di kisaran 102.10 pada pukul 08.21 wib, naik 0.5% pada pekan ini. Greenback bertahan di kisaran $1.3735 per euro setelah naik sebesar 0.2% kemarin, kenaikan pertama dalam lima hari. Mata uang tunggal membeli di 140.47 yen setelah melemah sekitar 0.2% menjadi 140.51 . Aussie di perdagangkan di kisaran 0.9009 per dollar AS dari kisaran 0.9000 kemarin, ketika turun Aussie 0.3%.

     Beberapa  pembuat kebijakan Fed mengatakan bahwa “tidak adanya perubahanya yang berarti pada outlook ekonomi, seharusnya ada praduga yang mendukung “berlanjutnya pemangkasan pembelian obligasi oleh bank sentral yang sebesar $10 milyar per pertemuan, menurut minutes dari pertemuan Federal Open Market Committee tanggal 28-29 Januari yang di publikasikan kemarin.

Selasa, 18 Februari 2014

Emas Akan Bearish Di Tahun 2014

     Dua analis top tentang emas masih pertahankan perkiraan bearish mereka untuk tahun 2014 walaupun setelah logam mulia membukukan permulaan awal tahun yang terbaik sejak tahun 1983.

     Emas berjangka naik sebesar 9.7% di tahun 2014 sampai 14 Februari, rebound dari penurunan tahunan terbesar tahunan dalam tiga dekade terakhir, dan saat ini mencapai level tertinggi dalam tiga bulan. Kepemilikan investasi di bursa yang memperdagangkan emas naik sebanyak 3.2 metrik ton pada pekan lalu, kenaikan terbesar sejak Desember 2012, setelah merosot sebanyak 869.1 ton pada tahun lalu ketika harga emas tergelincir sebesar 28%.

     “Saya hanya melihat pergerakan koreksi,” kata Robin Bhar, kepala analis logam mulia di Societe Generale SA di London dan dia adalah analis terakurat yang di ikuti oleh Bloomberg dalam dua tahun terakhir. “Kami masih ingin menjadikan emas bearish,” kata Bhar, yang memperkirakan rata-rata pergerakan di empat kuartal di kisaran $1,050.

     Emas dapatkan dorongan pada tahun ini dari laporan yang menunjukkan ekonomi AS tidak tumbuh secepat perkiraan dan rendahnya harga emas telah memacu permintaan di Asia, dengan penjualan koin naik di Amerika dan Australia. Analis emas terbaik mengatakan bahwa rebound pada emas tidak akan berlangsung lama karena harga yang tinggi akan menahan pembelian dan Federal Reserve akan melanjutkan pelambatan stimulus seiring menguatnya ekonomi.

     Emas akan bergerak di kisaran $1,165/onz di kuartal ke empat, turun 12% dari $1,318.60 pada harga 14 Februari, menurut estimasi dari sembilan analis yang di susun oleh Bloomberg.

Emas Anjlok Seiring Diperkirakan Tapering Fed Akan Berlanjut

     Emas melemah dari level tertinggi dalam lebih dari tiga bulan atas ekspektasi bahwa Federal Reserve akan melanjutkan pelambatan stimulus di AS dan penguatan logam mulia mungkin akan meredam pembelian fisik.

     Emas untuk hari ini telah turun sebanyak 0.5 persen menjadi $1,321.73/onz dan bergerak di kisaran $1,322.62 pada pukul 10.50 wib. Harga emas sebelumnya menyentuh level $1,332.45, level tertinggi sejak 31 Oktober.

     Emas naik sebanyak 9.7% pada tahun ini, reli dari penurunan terburuk mereka sejak 1981, seiring laporan menunjukkan bahwa ekonomi AS tidak akan tumbuh secepat perkiraan dan rendahnya harga telah memicu permintaan fisik. Dua analis paling akurat yang di ikuti oleh Bloomberg masih mempertahankan pandangan bearish mereka setelah harga rebound. Ketua Fed Janet Yellen pada tanggal 11 Februari mengatakan bahwa walaupun pasar kerja pulih namun itu masih jauh dari sempurna, stimulus akan di pangkas dengan “langkah-langkah yang terukur.”

       “Penguatan emas tidak akan bertahan,” kata Dominic Schinder, kepala analis komoditas di UBS AG’s di Singapura, mengutip dari prospek untuk di lanjutkannya tapering, kuatnya dollar dan terkendalinya indlasi. Konsumen di China mungkin akan “sedikit mengurangi pembelian emas,” di tengah tinggi nya harga, tambahnya.

        Robin Bhar, kepala analis logam mulia di Societe Generale SA dan merupakan analis paling akurat yang di ikuti oleh Bloomberg dalam dua tahun terakhir, mengatakan bahwa emas tetap bearish, di perkirakan pergerakan rata-rata empat kuartal di kisaran $1,050. Sementara itu Justin Smirk, analis senior di Westpac Bangkin Corp di Sydney, dan dia adalah analis terakurat kedua, memperkirakan penurunan akan terjadi di tahun ini sampai kuartal ke empat dengan rata-rata di kisaran $1,020, menurut pernyatannya yang di publikasikan pada hari ini.

Senin, 17 Februari 2014

Jumlah Kredit Baru China Capai Ke Rekor Tertinggi Pada Januari

     Jumlah kredit baru di China melonjak ke rekor terbaru pada bulan Januari,  yang mana itu akan membantu perekonomian dalam mempertahankan momentum di saat di sorotnya tantangan untuk pemerintah yang mencoba membatasi resiko dari gejolak keuangan dari kredit macet dan default.

       Total pembiayaan, dari nilai kredit secara luas, sebesar 2.58 triliun yuan ($425 milyar), kata People’s Bank of China pada pernyataannya tanggal 15 Februari. Jumlah pinjaman pada mata uang lokal baru sebesar 1.32 triliun yuan, ini merupakan level tertinggi sejak 2010. Pinjaman kredit, yang berada di bawah pengawasan karena beresiko default, berada sekitar setengah dari level tahun sebelumnya.

     Data tersebut menambahkan optimisme dari angka perdagangan yang lebih baik dari perkiraan, ini menunjukkan bahwa China dapat membatasi setiap skala perlambatan dari ekspansi GDP pada tahun lalu yang mencapai level 7.7%. Pada saat yang sama, angka tersebut berlawanan dengan seruan bank sentral pada pertengahan bulan Januari untuk para pemberi pinjaman agar mereka mengendalikan lonjakan pinjaman dan menyoroti menurunnya ekonomi dari pertumbuhan kredit.

    “Angka ini menunjukkan bahwa penetapan dari sikap bank sentral  akan menjadi bertahap, di seimbangkan pelaksanaannya, bukannya agresif,” kata Louis Kuiss, kepala ekonom China di Royal Bank of Scotland Plc di Hong Kong. “Pemerintah ingin perlambat laju pertumbuhan kredit dan segala sesuatu yang mengandung resiko keuangan namun mereka juga ingin memastikan bahwa jumlah kredit yang cukup agar dapat terus mendukung pertumbuhan ekonomi.”

Emas Melonjak Di Tengah Berlangsungnya Krisis Kredit China

     “Berlangsungnya krisis kredit” di China memberikan dampak yang tak terduga dan dramatis pada harga emas seiring investor terus meningkatkan persediaan logam mulia sebagai bentuk perlindungan finansial terhadap koreksi tajam di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia.

     Ini adalah alasan utama mengapa harga emas secara tak terduga melonjak untuk menembus ke atas $1.300/onz untuk pertama kalinya sejak bulan November terhadap perkiraan akan lebih lemahnya permintaan yang di buat oleh banyak para pakar industri pada awal tahun ini, menurut Adrian Ash, kepala analis di BullionVault.com.

     Emas yang di perdagangkan di Shanghai Gold Exchange juga telah mencapai level tertinggi dalam tiga bulan.

       Rebound adalah bagian dari alasan untuk naiknya harga emas, kata Ash, dia juga menambahkan bahwa “emas dan perak yang telah turun tajam pada tahun lalu juga membantu kenaikan harga emas. Ekonomi dunia akan berjuang untuk memberikan semua berita baik yang mana itu terlihat gagal. Namun krisis kredit China terlihat menjadi pusat perhatian investor pada saat ini.”

     Ketidakpastian yang meningkat atas kemampuan China untuk pertahankan tingkat pertumbuhannya dengan cepat seperti yang telah terlihat dalam sedekade terakhir di tengah kecemasan tingkat tinggi pada tingkat utang di antara pemerintah daerah. Kecemasan ini juga membantu untuk penurunan tajam pada nilai aset pasar berkembang sejak awal tahun ini.  

      Ash berpendapat bahwa keluarnya arus modal terjadi pada tingkat yang cepat dari dana yang sebesar $1.8 triliun yang telah membanjiri kedalam “produk yang mengatur kekayaan” non-bank yang tidak di atur pemerintah, yang menawarkan imbal hasil yang sangat tinggi, naik hingga 17 kali lipat dari jumlah deposito uang tunai. Di khawatirkan dengan banyaknya dana ini sekarang yang di perdagangan pada kerugian, sedang menyiapkan krisis baru perekonomian China.

      “Para trader emas tidak pernah tahu sebelumnya pada apa yang akan terjadi pada harga emas jika China terkena krisis,” kata Ash.”karena kita belum pernah melihat sebelumnya permintaan China menyelami kedalam pasar dunia begitu dalam. Pembelian perhiasan, bersama dengan meningkatnya biaya pertambangan di seluruh dunia, pada akhirnya membantu menempatkan emas di harga rendah pada tahun 2013. Namun di saat permintaan konsumen tidak akan mendorong harga lebih tinggi, kepergian arus modal oleh sektor rumah tangga dan manajer keuangan China pasti bisa.”

      “Reli emas di tahun 2014 telah stabil daripada sebelumnya, jauh lebih tenang dari rebound pada tahun lalu,” katanya. “Namun kenaikan emas untuk pekan ketujuh dari delapan pekan, adalah sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumya dalam dua tahun terakhir, emas saat ini naik untuk perdagangan sesi ke enam berjalan. Itu adalah pergerakan yang sangat langka, pergerakan seperti itu terlihat ketika emas naik menembus ke atas $1.900 selama krisis euro, penurunan peringkat utang AS dan kerusuhan di Inggris pada bulan Agustus 2011.

Minggu, 16 Februari 2014

Emas Menguat 4.4% Pada Pekan Ini.

     Emas berjangka naik pada hari Jumat untuk sesi kedelapan beruntun dan mencetak kenaikan sebesar 4.4% untuk pekan ini, di picu oleh kombinasi dari kenaikan permintaan fisik dan kegelisahan ekonomi.

      Permintaan emas fisik dari arus masuk ke bursa terbesar yang memperdagangkan emas naik pada pekan ini, dengan kepemilikan investasi naik sekitar 1.2% pada hari Kamis dari level Jumat lalu. Sementara itu, perak mengungguli kinerja emas pada pekan ini untuk reli sebesar 7.5%.

     Harga emas berjangka untuk pengantaran bulan April menguat $18.50, atau 1.4% untuk settle di $1,318.60/onz di divisi Comex New York Mercantile Exchange.

       Emas pada pekan ini menguat sebesar 4.4% dan settle di level tertinggi sejak 31 Oktober, menurut data FactSet.

      Harga emas juga telah bertahan di atas level kunci teknikal. Emas “berada di atas level psikologis di $1,300, yang mana itu adalah tanda bullish untuk emas,” kata Naeem Aslam, kepala analis pasar di AvaTrade. “Emas fisik terlihat menarik pada level harga saat ini bagi banyak orang.”

      Emas telah terlihat sebagai dorongan awal dari permintaan untuk asset safe haven di tengah kenaikan tajam pada aksi hindar resiko seiring bergejolaknya pasar berkembang di bulan Januari, kata Mitul Kotecha, kepala analis di Credit Agricole, yang mencatat bahwa penurunan yield obligasi AS semakin menambahkan jalan emas untuk lebih tinggi.

       Jadi, harga emas “yang melenggang di atas pergerakan rata-rata 100 hari mereka di kisaran $1,266.61 akan di perdagangkan di kisaran level rata-rata pergerakan 200 hari di kisaran $1,303.70,” katanya. Penutupan pasar di atas level itu akan menjadi penting untung “setiap pergerakan naik berkelanjutan dalam jangka pendek.”

       Julian Jessop, ekonom di Capital Economics di London, mengatakan bahwa perusahaannya perkirakan kenaikan lebih lanjut pada emas selama di tahun 2014,” di bantu oleh kuatnya permintaan dari China dan tentunya pelonggaran larangan impor di India.

Kamis, 13 Februari 2014

Minyak WTI Settle Di Atas $100 Setelah Data AS Yang Lemah

     Harga minyak mentah tergelincir pada hari Kamis, di tekan oleh perkiraan turunnya permintaan selama musim perawatan kilang dan melonjaknya klaim tunjangan pengangguran di Amerika Serikat, yang merupakan konsumen minyak terbesar di dunia.

     Data pengangguran yang buruk di perparah oleh lemahnya data penjualan retail AS yang menunjukkan bahwa konsumen menggunakan uang mereka untuk membeli minyak pemanas  di tengah cuaca dingin yang ekstrim pada tahun ini. Data juga menekan pasar saham AS dan membebani harga minyak.

     Pelemahan pada harga minyak di batasi oleh sebuah laporan dari International Energy Agency (IEA), yang mengatakan bahwa cadangan minyak di negara maju turun sebanyak 1,5 juta barel perhari dalam tiga bulan terakhir di tahun 2013 dalam menuju tingkat kuartalan terbesar sejak 1999.

      Minyak Brent untuk kontrak bulan Maret, yang akan berakhir pada hari Kamis pekan depan, bergerak datar di bawah $109 perbarel, setelah di tutup naik 11 sen pada sesi sebelumnya. Kontrak bulan April naik 13 sen menjadi $108.48.

       Minyak WTI, berakhir dengan naik 2 sen menjadi $100.35 per barel, sebelumnya sempat turun ke level terendah di $99.40 per barel, itu di bawah rata-rata pergerakan 200 hari di $99.51.

     Minyak WTI di perdagangkan mencapai level tertinggi di $101.38 pada hari Rabu, level tertinggi sejak 18 Oktober, setelah data menunjukkan jalur pipa TransCanada Corp’s mulai benar-benar mengalirkan minyak WTI dari titik pengantaran di Cushing, Oklahoma.

Selasa, 11 Februari 2014

Wall Street Menghijau, Di Dorong Oleh Testimoni Ketua Fed

      Bursa saham AS menghijau, memberikan indeks patokan mengalami reli terbesar dalam empat hari dalam lebih dari setahun terakhir, seiring komentar dari ketua Federal Reserve Janet Yellen memicu taruhan bahwa ekonomi cukup kuat untuk pemangkasan stimulus lebih lanjut.

       Indeks Standard & Poor 500 menguat sebesar 1.1 persen menjadi 1,819.69 pada penutupan di New York. Indeks telah menguat sebanyak 3.9 persen dalam empat hari dan naik di atas level rata-rata selama 50 sesi terakhir untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua pekan. Indeks Dow naik 192.98 poin, atau 1.2 persen, menjadi 15,994.77. Indeks Nasdaq Composite menguat 1 persen, menghapus kerugian untuk tahun ini. Perdagangan di indeks S&P 500 sejalan dengan pergerakan rata-rata selama 30 hari pada saat ini di hari Selasa.

       “Pasar menyukai konsistensi dan apa yang kita dengar pada hari Selasa telah konsisten dengan apa yang kita dengar dalam beberapa bulan sebelumnya,” kata Steven Ress, kepala ekuitas AS di JP Morgan Private Bank. “Tapering berlanjut, namun berlanjutnya tapering akan menghasilkan situsasi ekonomi yang perlahan-lahan membaik. Ekonomi masih dalam jalurnya untuk memiliki tahun yang baik.”

      Yellen, yang memberikan pernyataan ke publik untuk pertama kalinya sebagai ketua Fed di tengah para pembuat kebijakan mengejar rencana untuk mengurangi secara bertahap program pembelian obligasi bulanan yang mana dia juga turut membantu menempatkan program tersebut, dia mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi telah menguat dan ada “perbaikan secara luas” di pasar kerja,”. Dia menegaskan kembali bahwa outlook Fed "dalam langkah-langkah yang terukur" untuk pengurangan lebih lanjut dalam pembelian asset, atau yang di kenal sebagai pelonggaran kuantitatif,  itu tidak dapat di tetapkan.”

Senin, 10 Februari 2014

CEO McDonald Membidik Afrika Untuk Ekspansi Perusahaan Selanjutnya

     McDonald Corp, sedang melihat adanya potensi pasar baru di Afrika setelah perusahaan rantai restoran terbesar di dunia tersebut memasuki negara baru di Asia Tenggara untuk pertama kalinya dalam dua dekade terakhir.

     McDonald akan terlihat di sejumlah negara untuk lokasi restoran di Afrika, yang di perkirakan akan menjadi bagian dari strategi pertumbuhan rantai restoran di masa depan, kata CEO Don Thompson pada hari Senin dalam wawancaranya di Ho Chi Minh City. Perusahaan akan membuka restoran pertama kali di Vietnam pada tanggal 8 Februari, dimana mereka mencbna untuk mengejar ketinggalan dari para rival yang termasuk di antaranya adalah Burger King Worldwide Inc.

     “Kami sedang melihat peluang, dan Afrika terlihat dapat menghasilkan,” kata Thompson. “Kami sedang berada dalam dialog untuk membangun hubungan yang tepat” di benua itu. “Ada beberapa negara Afrika yang ingin kami lihat, namun Nigeria jelas adalah negara yang besar yang memiliki peluang tersebut, katanya.

      Perusahaan sedang mencari negara berkembang untuk ekspansi. Perusahaan membukukan laba di kuartal ke empat yang hanya sedikit berubah dari tahun lalu seiring penjualan pada toko yang sama di AS turun. Ekonomi Afrika akan berkembang sekitar 6.1% pada tahun ini, di bandingkan dengan pertumbuhan global yang sebesar 3.7%, menurut IMF.

    Ekonomi Nigeria telah berekspansi rata-rata sebesar 8.2% pada tingkat tahunan sejak tahun 1999, mendorong pendapatan per kapita pada tahun lalu menjadi $1,725 dari $310 di tahun 1999, berdasarkan estimasi IMF. Negara di Afrika Barat tersebut memiliki populasi sebanyak 170 juta jiwa, terbanyak di benua Afrika.

Minyak Lampaui Level $100, Di Tutup Di Level Tertinggi Tahun Ini

     Harga minyak di perdagangkan di atas level $100 per barel pada hari Senin, di tetapkan untuk harga penutupan tertinggi pada tahun ini seiring para trader melihat ke arah data ekonomi mingguan dan testimoni kebijakan moneter dari Ketua Fed Janet Yellen untuk petunjuk arah selanjutnya untuk harga minyak.

      Minyak WTI pengiriman bulan Maret berakhir dengan menguat 32 sen, atau 0.3%, menjadi $100.20 per barel di New York Mercantile Exchange setelah menyentuh level $100.46 dalam perdagangan elektronik. Harga untuk kontrak berjangka berada di level tertinggi sejak 27 desember, menurut data dari FactSet.

     Pada hari Jumat, harga melonjak sebesar 2.1% untuk di tutup di $99.88 per barel setelah sempat menyentuh level tertinggi di $100.06 dalam beberapa menit sebelum perdagangan di Nymex di tutup.

    Minyak West Texas Intermediate telah dapatkan “momentum terbaru setelah kembali menembus pergerakan rata-rata 200 hari,” kata Matt Smith, seorang analis komoditas di Schneider Electric.

     Pidato Yellen kepada Kongres pada hari Selasa mungkin akan menjadi kunci, katanya. “Nada yang dovish akan melemahkan dollar, akan mendorong harga minyak. “Harga komoditas yang berdenominasi dengan dollar sering dapatkan dukungan dari pelemahan dollar.

     Laporan cadangan minyak pada hari Rabu dari Energy Information Administration AS juga berpotensi akan menjadi katalis bullish untuk minyak, kata Smith.

      Selain dari semua itu, “dinamika perbandingan antara WTI dan Brent telah membuat WTI relatif lebih menarik,” dengan cadangan minyak di Cushing, Okla., yang merupakan pusat pengantaran minyak kontrak Nymex, akan terus melanjutkan penurunan cadangan, sementara itu meningkatnya pasokan minyak dari Libya akan semakin membebani harga minyak Brent, tambah Smith.

Minggu, 09 Februari 2014

Wall Street Abaikan Data Tenaga Kerja AS

      Wall Street rally seiring merebaknya keyakinan bahwa lemahnya data tenaga kerja AS masih disebabkan oleh buruknya musim dingin. Meski Wall Street sempat terpuruk begitu data non-farm payrolls dirilis namun terjaganya optimisme akan berlanjutnya pemulihan ekonomi AS berhasil memicu rally. Meski non-farm payroll hanya bertambah sebanyak 113,000 di January namun penambahan lapangan pekerjaan terjadi di berbagai sektor sehingga masih menopang persepsi akan berlanjutnya momentum pemulihan ekonomi AS. Indeks Dow Jones menguat 1,06% sedangkan Nasdaq dan S&P 500 masing-masing naik sebesar 1,69% dan 1,33%.  

     Sementara itu, Fed's Fisher masih tetap mendukung kebijakan Federal Reserve untuk melanjutkan pengurangan jumlah pembelian obligasi meskipun laporan tenaga kerja AS tidak begitu cemerlang. "Publikasi 1 data tenaga kerja tidak cukup untuk menggoyahkan Fed," ujar Presiden Fed of Dallas Richard Fisher ketika diwawancarai oleh CNBC. “Saya percaya, kami perlu melanjutkan proses tapering karena manfaatnya kini tidak begitu banyak.” Fisher merupakan salah satu petinggi Fed yang memiliki hak suara dalam pertemuan FOMC yang membahas kebijakan moneter bank sentral AS.

Senin, 03 Februari 2014

Minyak Cemaskan Outlook Permintaan

      Harga minyak turun setelah berkurangnya aktivitas manufaktur Cina dan AS membuat investor cemas dengan outlook permintaan energi global. Sektor manufaktur Cina mencatatkan aktivitas terendah dalam enam bulan terakhir dan aktivitas sektor manufaktur AS turun ke level terendah sejak Mei 2013. AS dan Cina merupakan dua konsumen energi terbesar di dunia sehingga kondisi ekonomi kedua negara tersebut dapat mempengaruhi outlook permintaan energi. Minyak Nymex diperdagangkan $96.48 di awal sesi Asia; tidak begitu jauh dari level rendah 4 hari $96.24 yang diraih kemarin.  

      Meski demikian, potensi gejolak geopolitik di Timur Tengah masih dapat membatasi penurunan harga emas hitam. Investor mencermati kondisi Iran setelah militer bersiap untuk mengambil alih kembali kota Falluja yang telah dikuasai militan dalam sebulan terakhir. Sementara itu, helikopter militer Syria membombardir sisi utara kota Aleppo untuk menghalau pemberontak. Timur Tengah merupakan kawasan produsen minyak terbesar di dunia sehingga kondisi geopolitik di sana dapat mempengaruhi outlook supplai global.