Rabu, 29 Januari 2014

Emas Abaikan Keputusan Fed

     Emas terlihat berusaha mendekati level terkuat dua bulan setelah logam mulia tersebut mengabaikan keputusan Federal Reserve yang telah melanjutkan kebijakan taperingnya. Investor sepertinya telah mengantisipasi keputusan Fed yang kembali mengurangi program pembelian obligasi sebanyak $10 miliar menjadi $65 miliar per bulan. Meski demikian, Federal Reserve masih tetap berkomitmen untuk menjalankan kebijakan suku bunga rendah demi menopang pemulihan ekonomi AS. Emas kini diperdagangkan $1267; mendekati level tertinggi 2 bulan $1279 yang diraih pada awal pekan. 

      Emas mendapatkan katalis dari gejolak pasar keuangan yang terjadi belakangan ini terutama di negara berkembang. Kekhawatiran atas gejolak di negara berkembang telah mendorong permintaan terhadap emas sebagai aset safe-haven. Investor sepertinya akan lebih cemas dengan kondisi di negara berkembang setelah Fed melanjutkan kebijakan taperingnya. Kecemasan ini tercermin dari melemahnya nilai tukar Rand Afrika Selatan yang jatuh 2% meskipun bank sentral Afrika Selatan menaikan suku bunga untuk pertama kalinya dalam 6 tahun terakhir.

Selasa, 28 Januari 2014

Yen Bantu Performa Nikkei

      Nikkei menguat setelah berlanjutnya pelemahan yen membuat investor lebih optimis dengan perbaikan outlook pendapatan eksportir Jepang. USD/JPY menyentuh 103.43 di awal sesi Asia; menjauhi level terkuat tahun ini 101.75 yang diraih pada awal pekan. Jika pelemahan yen berlanjut maka ini dapat bantu perbaiki daya saing eksportir Jepang di pasar internasional. Nikkei futures menguat 1,57% dan kini diperdagangkan di level 15240. 

      Sentimen cukup positif seiring meredanya kekhawatiran atas negara berkembang setelah bank sentral India dan Turki menaikan suku bunga demi meredam pelemahan mata uang masing-masing negara. Di luar perkiraan, kemarin Reserve Bank of India menaikan suku bunga repo sebesar 25 bps menjadi 8%. Bank sentral Turki juga secara mengejutkan menaikan lending rate dari 7,75% menjadi 12%. Meski demikian, fokus investor berikutnya akan bergeser kepada hasil pertemuan FOMC pada Kamis dini hari nanti. Investor ingin melihat apakah Fed akan melanjutkan kebijakan taperingnya di tenga merebaknya ekspektasi bahwa bank sentral AS akan kembali mengurangi program pembelian obligasi sebanyak $10 miliar menjadi $65 miliar per bulan.

Senin, 27 Januari 2014

Analis: Rupiah Akan Menguat Setelah Pemilu

     Rupiah akan menguat di semester kedua tahun ini seiring pemerintah Indonesia selanjutnya mungkin akan lebih mampu dalam menangani ekonomi, kata salah seorang ekonom top di Indonesia.

    Rupiah, yang menjadi mata uang dengan kinerja terburuk pada tahun lalu, akan bergerak rata-rata di kisaran 11,600 per dollar di tahun 2014 dan akan reli ke 11,000 pada akhir tahun, kata kepala ekonom Bank Danamon, Anton Gunawan di Jakarta pada tanggal 24 Januari. Perkiraan ini mengansumsikan bahwa Gubernur DKI Jakarta, Joko widodo, yang telah menjadi nomor satu dalam berbagai jajak pendapat, akan di pilih sebagai calon Presiden oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada pemilu di bulan Juli.

     Gunawan, yang merupakan analis terbaik untuk ekonomi Indonesia dalam dua tahun terakhir sampai 2013 berdasarkan dalam hasil estimasi oleh beberapa ekonom dalam Bloomberg Rankings, telah berikan pandangan yang positif pada mata uang dan pertumbuhan ekonomi daripada estimasi median dalam survey Bloomberg. Pasar Indonesia berada di bawah tekanan di tengah Federal Reserve yang memangkas stimulus yang sebelumnya telah mendukung aset di pasar berkembang.

     “Kami melihat rupiah masih akan volatile di semester pertama dan rupiah akan mulai menguat di semester kedua setelah pemilu,” kata Gunawan dalam sebuah wawancara. “ Indonesia memerlukan presiden baru yang memiliki kepemimpinan yang baik untuk mengembalikan kepercayaan investor.”

     Rupiah, yang telah melemah sebesar 21% pada tahun lalum turun sebanyak 0.5% menjadi 12,225 pada sore ini, berdasarkan pantauan dari beberapa bank lokal. Mata uang rupiah di perkirakan akan akhiri tahun ini di level 12,200 per dollar, menurut survey dari berbagai analis oleh Bloomberg, karena kecemasan atas defisit current account Indonesia, inflasi yang masih tinggi dan melambatnya pertumbuhan ekonomi. 

Kamis, 23 Januari 2014

Momentum Naik Emas, Waspada Support 1253

     Harga emas terdorong menguat kemarin sore karena menguatnya sentimen pengalihan resiko atau risk aversion di pasar keuangan yang dipengaruhi oleh buruknya data PMI Manufaktur China yang disurvei HSBC dan potensi kelanjutan tapering Bank Sentral AS.

     Harga emas melaju hingga ke level 1265. Pagi ini mulai terjadi koreksi, harga emas kini berada di kisaran 1260. Harga masih berada dalam trend channel (di antara garis coklat). Kemarin harga emas tidak mampu menembus garis MA 200 grafik 4 jam. Pergerakan kemarin memberikan momentum naik namun belum bisa dipastikan apakah momentum naik tersebut bisa bertahan.

     Support terdekat di kisaran 1253. Pelemahan lebih lanjut ke area 1245-1236 membutuhkan konfirmasi penembusan ke bawah area support tersebut. Sementara kelanjutan penguatan ke area 1276-79 membutuhkan konfirmasi penembusan ke atas area resisten di kisaran 1268.

#disclaimer
#forex#indekssaham#komoditi#news

Emas Kokoh di Level Tinggi 2 Bulan

     Emas rally pada hari Kamis, menghentikan penurunan dua hari beruntun akibat prospek pelonggaran pembatasan impor emas oleh India, anjloknya bursa saham, dan melemahnya dollar, membawa emas ke level tertinggi dalam lebih dari dua bulan terakhir. Sonia Gandhi, pemimpin partai Kongres India, dikabarkan meminta pemerintah India untuk melonggarkan pembatasan impor emas.

     Data ekonomi AS kemarin menunjukkan klaim tunjangan pengangguran turun sedikit lebih baik dari perkiraan, data exisring home sales pada bulan Desember naik namun masih dibawah estimasi, dan indeks manufaktur untuk bulan Januari turun dari bulan sebelumnya, serta dibawah estimasi.

     Berdasarkan data-data tersebut dollar melemah terhadap beberapa mata uang utama. Data tersebut berbanding terbalik dengan data manufaktur dari kawasan Euro yang menunjukkan nilai apik, sehingga euro melonjak terhadap dollar. Pelemahan dollar akan mendorong komoditas yang berdenominasi dollar seperti emas, karena harga menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain.

Technical Outlook XAUUSD

Bias bullish dalam jangka pendek menguji area 1275, break diatas area tersebut akan memicu momentum bullish lebih lanjut menguji area 1285. Pada pergerakan kebawah, support terdekat terlihat disekitar area 1250, break dibawah area tersebut akan membawa harga ke zona netral, lebih jauh menguji area 1235. 

#disclaimer
#forex#indekssaham#komoditi#news

Rabu, 22 Januari 2014

USDJPY Alami Tekanan Turun Karena Data China

      USDJPY merosot ke area 104.30 hingga siang ini dari level tertinggi hari ini di 104.83 akibat pengaruh dari buruknya data survei manufaktur China oleh HSBC. Hasil survei menunjukkan aktivitas manufaktur China mengalami kontraksi setelah 5 bulan beruntun mengalami fase pertumbuhan atau ekspansi.

     Hasil yang buruk dari China ini menekan sentimen risk appetite sehingga indeks-indeks saham bursa regional Asia berguguran sehingga memicu penguatan yen Jepang. Tekanan penguatan yen juga dipengaruhi hasil rapat Bank Sentral Jepang yang tidak memperlihatkan indikasi penambahan stimulus.

     USDJPY kini bergerak di kisaran 104.35 mendekati area support di kisaran 104.20. Support selanjutnya berkisar di area 103.90. Sementara resisten terdekat di kisaran 104.60.

Cuaca Dingin “Panaskan” Minyak

     Minyak menguat hampir $2 pada hari Rabu ditengah perkiraan cuaca dingin di Northeast AS akan mendorong permintaan bahan bakar untuk pemanas, dan perkiraan penurunan persediaan minyak. Minyak juga menguat dua hari beruntun, tertopang oleh prediksi dari IMF akan peningkatan pertubuhan ekonomi global, sementara bank sentral China menyuntikkan likuiditas ke pasar uang untuk mengurangi biaya pinjaman antar bank di negara konsumen minyak terbesar kedua di dunia tersebut.

       International Monetary Fund pada hari Selasa (21/01/14) merevisi naik outlook pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini, menyusul kuatnya partumbuhan ekonomi AS, Zona Euro, dan Jepang, namun IMF juga mengatakan deflasi dan risiko sektor finansial masih dapat merusak pemulihan penuh. IMF menaikkan perkiraan pertumbuhan global 2014 menjadi 3,7%, naik 0,1% dari outlook terakhirnya pada bulan Oktober. Oulook tersebut menimbulkan optimism akan permintaan minyak, dimana EIA dalam laporan bulanannya juga mengatakan permintaan minyak global akan tumbuh sebesar 1,3 juta barel perhari pada tahun 2014 menjadi 92,,5 juta barel per hari. Pada tahun 2013 lalu permintaan minyak global tumbuh 1,2 juta barel perhari menjadi 92,2 juta barel.
 
      Minyak pada perdagangan kemarin ditutup pada level $96,74 per barel, dengan level terendah harian $95,12 dan tertinggi $96,86.

Minggu, 19 Januari 2014

Emas Terus Melejit Atas Sinyal Menguatnya Permintaan

     Emas reli ke level tertinggi dalam hampir enam pekan atas tanda-tanda meningkatnya permintaan seiring kepemilikan di bursa terbesar yang memperdagangkan emas melonjak ke level tertinggi seperti di tahun 2011.

     Emas untuk hari ini menguat sebanyak 0.5% menjadi $1.260/onz, harga tertinggi sejak 11 Desember, dan saat ini bergerak di kisaran $1.257 pada pukul 09.00 wib. Emas membukukan kenaikan mingguan keempat pada tanggal 17 Januari dalam reli terpanjang sejak Spetember seiring ekonomi AS menunjukkan pemulihan tidak merata.

     Aset di SPDR Gold Trust naik sebanyak 0.9% pada tanggal 17 Januari, kenaikan terbesar dalam satu hari sejak November 2011. China, mungkin akan melampaui India yang merupakan konsumen terbesar di dunia pada tahun lalu, dengan volume untuk kontrak patokan di Shaghai Gold Exchange naik untuk hari kedua pada tanggal 17 Januari. Emas telah rebound dari level terendah dalam enam bulan di $1.182 pada tanggal 31 Desember, ketika emas di tutup dengan penurunan tahunan terbesar sejak tahun 1981, atas tanda-tanda menguatnya permintaan fisik.

    “Permintaan sebelum festival musim panas di China baik dan pembelian investor  membantu sentimen terhadap ETF,” kata Wang Xiaoli, kepala analis investasi di CITICS Futures Co. di China. “ Beragamnya data di AS adalah positif untuk emas. Bagaimanapun, pemadangan yang tidak stabil tampaknya masih akan terjaga dengan rencana pengurangan stimulus lebih lanjut.”

     Presiden Federal Reserve Minneapolis, Narayana Kocherlakota mengatakan bahwa pembuat kebijakan “perlu untuk bertindak lebih” untk menstimulasi ekonomi. Laporan pada pekan lalu menunjukkan bahwa penjualan retail, manufaktur di New York dan klaim awal pengangguran di AS semuanya mengalahkan estimasi, dan untuk data perumahan melemah, produksi industri melambat dan kepercayaan konsumen secara tak terduga turun. Pertemuan bank sentral selanjutnya akan di laksanakan pada tanggal 28-29 Januari.

#disclaimer
#forex#indekssaham#komoditi#news

Kamis, 16 Januari 2014

Emas Flat Seiring Data Ekonomi AS Mix

      Emas ditutup flat pada hari Kamis setelah data ekonomi AS yang mix menekan nilai tukar dollar, namun emas Nampak masih rendah terhadap penurunan lanjutan seiring minat investor masih cukup rendah. Indeks the Fed bagian Philadelphia menunjukkan bahwa kawasan mid-Atlantic di AS mendapatkan momentum di bulan Januari namun outlook perusahaan-perusahaan memburuk. Data yang lain menunjukkan inflasi tingkat konsumen di AS naik paling banyak dalam 6 bulan pada bulan Desember namun sesuai dengan ekspektasi.

     "Data CPI berada sesuai ekspektasi, yang mana mungkin akan bergerak dengan arah yang tepat seiring kenaikan inflasi bersama tingkat pertumbuhan ekonomi," ucap Jonathan Butler analis Mitsubishi. "Mungkin emas telah melihat petunjuk arah dari sana, namun ada sedikit aksi jual yang mencegah pergerakan naik lebih tinggi."

      "The Fed nampaknya masih belum akan mengubah laju tapering QE3," ucap Andrey Kryuchenkov analis pada VTB Capital. "Namun pelaku pasar nampaknya masih cemas mengenai petunjuk suku bunga dari FOMC dan perubahan laju tapering pada tahun ini, jika data makroekonomi terus menunjukkan hasil yang bullish terutama pada sektor tenaga kerja."

#disclaimer
#forex#indekssaham#komoditi#news

Earnings Kuartal Keempat Citigroup Mengecewakan

      Citigroup Inc melaporkan hasil earnings kuartalan yang lebih buruk dari perkiraan pada hari Kamis, seiring hasil bond-trading yang buruk menekan jumlah pendapatan secara keseluruhan. Bank terbesar ketiga di AS tersebut mengatakan pendapatan fixed-income turun sebesar 15% menjadi 2.33 juta dollar pada kuartal keempat dari kuartal yang sama pada tahun sebelumnya. Perdagangan obligasi memperburuk hasil earnings banyak bank termasuk Bank of America Corp dan JPMorgan Chase & Co.

      Meski demikian Citigroup masih mencetak kenaikan laba, terbantu oleh pemangkasan biaya, namun besarnya penurunan pada pendapatan bond trading mengejutkan banyak analis. Sebagian beasr penurunan tersebut diakibatkan berkurangnya aktivitas klien pada obligasi perusahaan dan secured debt, ucap Jon Gerspach, kepala bagian keuangan Citigroup. Kenaikan yield obligasi telah memangkas tingkat permintaan untuk menerbitkan dan memperdagangkan oblgiasi perusahaan. "Kami melihat volume klien berkurang," ucap Gerspach.

#disclaimer
#forex#indekssaham#komoditi#news

Penguatan Yen Gerogoti Kinerja Nikkei

      Nikkei melemah setelah penguatan yen membuat investor merevisi kembali euforia akan membaiknya daya saing eksportir Jepang. USD/JPY menyentuh 104.18 di awal sesi Asia setelah kemarin coba mendekati level terlemah 5 tahun. Nikkei telah rally kencang sejak pertengahan November setelah berlanjutnya pelemahan yen membuat investor yakin akan membaiknya outlook pendapatan eksportir Jepang. Namun, dengan meredanya pelemahan yen maka investor sepertinya harus mengkaji kembali keyakinannya tersebut. Nikkei 225 turun 0,45% dan kini diperdagangkan di level 15676 

      Investor juga tidak begitu terkesan dengan laporan keuangan yang dipaparkan oleh beberapa perusahaan terkemuka AS. Saham retailer terkemuka AS, Best Buy, anjlok 29% setelah melaporkan penurunan penjualan di musim liburan meskipun telah penawaran diskon gagal menarik lebih banyak pengunjung ke tokonya. Saham Intel turun 2,6% setelah memberikan estimasi penjualan yang lebih rendah dari prediksi analis seiring turunnya belanja komputer perusahaan. Saham Citigroup jatuh 4,4% setelah memberikan kinerja laba yang mengecewakan seiring anjloknya pendapatan bond trading. Saham Goldman Sachs melemah 2% seiring perusahaan mencatatkan laba yang lebih rendah untuk empat tahun berurutan.

#disclaimer
#forex#indekssaham#komoditi#news

OPEC Tekanan Pentingnya Stimulus Bagi Pertumbuhan

     Dengan isu tapering pembelian aset oleh Federal Reserve kembali hangat di pasar, Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) telah menekankan bahwa stimulus moneter telah menjadi kunci bagi pemulihan ekonomi global dan hal tersebut harus berlanjut. Dalam Monthly Oil Market Report milik OPEC yang dirilis pada hari Kamis, OPEC menuturkan pentingnya peranan stimulus moneter di seluruh dunia sejak kebangkitan dari krisis keuangan, dan mengatakan hal tersebut penting untuk membantu pertumbuhan global.

      "Selama tingkat pertumbuhan ekonomi masih lambat jika dibandingkan dengan potensi dan tingkat inflasi masih berada di level rendah di bawah 2%, usaha untuk meperkuat tingkat pertumbuhan pada negara OECD akan terus berlanjut, memberikan kontribusi penting pada pemulihan ekonomi global."

      OPEC menyoroti pentingnya kebijakan stimulus di seluruh belahan dunia, tidak hanya di AS. Sementara AS menilai stimulus membantu menciptakan lapangan kerja dan menstabilkan pasar sektor perumahan, dampaknya menyebar dan tidak merata di Eropa akibat “perbedaan sturktur perekonomian.” Ditambah lagi “kebijakan stimulus moneter ambisius belakangan ini di Jepang telah membantu perekonomian untuk pulih dari dampak bencana Fukushima di tahun 2011," menurut laporan tersebut. Sementara itu “pada negara berkembang, stimulus moneter oleh negara-negara maju telah secara umum membantu mendorong aliran dana asing menuju pasar negara berkembang, meski dengan laju yang berbeda."

Rabu, 15 Januari 2014

Emas Pertahankan Penurunan Dua Hari Atas Taruhan Stimulus Fed

     Emas pertahankan penurunan selama dua hari dari level tertinggi dalam sebulan atas spekulasi bahwa ekonomi AS cukup kuat untuk kelanjutan tapering oleh Federal Reserve, yang telah menguatkan dollar.

     Emas untuk pengiriman saat ini turun sebanyak 0.3% menjadi $1.237.70/onz, sebelum di perdagangkan datar di kisarann $1.240 pada pukul 09.27 wib. Harga emas naik menjadi $1.257 pada tanggal 14 Januari, level tertinggi sejak 12 Desember. Indeks Dollar AS, yang merupakan ukuran terhadap beberapa mata uang utama , naik ke level tertinggi dalam empat bulan.

     The Fed memutuskan untuk memangkas pembelian obligasi bulanan menjadi $75 milyar dari $85 milyar, keputusan tersebut telah hentikan reli emas selama 12 tahun terakhir. Hasil survey bisnis Beige Book yang di rilis kemarin menunjukkan para pembuat kebijakan Fed, yang akan bertemu kembali pada tanggal 28-29 Januari, melihat pertumbuhan yang “moderat” di seluruh negeri. Para ekonom dalam survey Bloomberg perkirakan the Fed akan mengurangi pembelian sebanyak $10 milyar secara bertahap dalam enam pertemuan selanjutnya sebelum umumkan untuk akhiri program paling lambat di bulan Desember.

     “Data ekonomi yang optimis telah meredam daya tarik pada investasi emas,” kata Ethan Wai, seorang analis di Wing Fung Financial Group di Hong Kong.” Data yang lebih baik dari perkiraan menunjukkan prospek pengurangan lebih lanjut dari program pembelian obligasi Fed.

     The Sanghai Gold Exchange mengirimkam sebanyak 2.197 metrik ton kepada pembeli di tahun 2013, di bandingkan dengan pengiriman sebanyak 1.139 ton di tahun 2012 di China, di laporkan oleh bursa emas spot terbesar. Emas telah reli dari level terendah dalam enam bulan di $1.182.27 pada tanggal 31 Desember atas tanda meningkatnya permintaan di China yang mungkin akan melampaui India sebagai konsumen terbesar di dunia pada tahun lalu.

     Emas untuk pengiriman bulan Februari naik sebanyak 0.2% menjadi $1.240.20/onz di Comex New York, sebelum di rilis laporan yang mungkin akan menunjukkan klaim awal pengangguran turun pada pekan lalu ke level yang setidaknya terlihat sejak bulan November, mendukung kemungkinan untuk di kuranginya stimulus moneter. Volume perdagangan berada 34% di bawah rata-rata pergerakan 100 hari untuk hari ini, data di kompilasi oleh Bloomberg.

Portugal Yakin Dapat Lepas Dari Bailout di Bulan Mei

      Portugal yakin dapat keluar dari program bailoutnya pada tanggal 17 Mei namun jalan pemulihan ekonomi masih panjang, menurut sekretariat negara bagian European Affairs Portugal. "Kami sangat yakin dapat keluar dari program tersebut," ucap Bruno Maçães. Bagaimanapun, negara kami bukan merupakan contoh sukses bagi kebijakan pengetatan, ucapnya. “Semua ini melalui proses yang sangat sulit dan faktanya, saya tidak yakin kita ingin membicarakan mengenai ‘sukses’ – tingkat pengangguran masih sangat tinggi dan masyarakat telah sangat menderita akibat proses pengetatan namun kami melakukan apa yang diperlukan dan juga masyarakat."

        Maçães mengatakan ia dan pemerintah yakin bahwa Portugal dapat keluar dari program bailoutnya pada tanggal 17 Mei, namun mengatakan kondisi tepatnya untuk keluar dari program bailout senilai 78 milyar euro (106.6 milyar dollar) masih belum diketahui. "Penting untuk menanti berita mengenai pertumbuhan di tahun 2014 yang akan kami dapatkan dalam beberapa bulan atau saat ini dan untuk melihat apakah pemulihan ekonomi kami dapat berlanjut."

        Komentar Maçães' muncul seiring Portugal – salah satu negara zona euro yang dilanda krisis hutang – berusaha untuk membuktikan bahwa negaranya tidak lagi membutuhkan bantuan keuangan internasional. Portugal terpaksa meminta bantuan dari International Monetary Fund dan negara tetangganya di zona euro saat memasuki resesi. Seiring mendekati berakhirnya program bantuan tenor tiga tahunnya, pekan lalu pemerintah Portugal meluncurkan obligasi 5 tahunan sebagai usaha untuk menunjukkan kemampuannya untuk mebiayai negaranya sendiri di pasar publik.

Senin, 13 Januari 2014

Goldman Tetap Bearish Dengan Emas

     Meski emas telah mengalami rally signifikan di awal tahun 2014 namun Goldman Sachs masih bearish dengan performa logam mulia tersebut. Goldman Sachs melihat pemulihan ekonomi AS sebagai penyebab utama pelemahan harga emas untuk tahun ini. Pimpinan riset komoditas Goldman Sachs, Jeffrey Currie, menargetkan harga emas di level $1050 untuk akhir tahun 2014. Ini artinya emas dapat melemah 16% dari harga perdagangan emas sekarang $1251. 
     
     Harga emas turun tajam sepanjang tahun 2013 seiring merebaknya kekhawatiran akan pengurangan jumlah pembelian obligasi Federal reserve. Namun, lemahnya data non-farm payroll AS minggu lalu telah menimbulkan harapan bahwa Fed akan lebih berhati-hati dalam menjalankan kebijakan tapering-nya. "Rally emas di awal tahun 2014 tidak akan bertahan lama," tutur Currie ketika diwawancarai oleh CNBC. Currie isyaratkan posisi short emas lebih baik seiring berlanjutnya pemulihan ekonomi AS.

Kamis, 09 Januari 2014

Technical Outlook Friday, 10th January 2014



EUR/USD. Bias bearish dalam jangka pendek menguji ke area 1.3550. Resisten terdekat terlihat di kisaran 1.3625, break ke atas dari area tersebut dapat membawa harga menunju zona netral dalam jangka pendek menguji ke area 1.3670. Skenario utama untuk bullish seharusnya masih berlaku namun break di bawah channel bullish dapat menjadi sinyal awal dari skenario koreksi bearish.
GBP/USD. Bias bearish dalam jangka pendek terutama jika harga mampu break ke bawah area 1.6400 untuk memicu tekanan bearish lanjutan menguji ulang ke wilayah 1.6360. Pada sisi atas, resisten terdekat terlihat di kisaran area 1.6530, break konsisten ke atas dari area tersebut akan membawa harga menuju zona netral menguji ulang ke wilayah 1.6560
USD/JPY. Outlook utama bullish seharusnya masih berlaku dan kami masih cenderung pilih skenario bullish namun bias adalah netral dalam jangka pendek. Support terdekat terlihat di kisaran area 104.45 di ikuti ke wilayah 104.00. Resisten terdekat terlihat di kisaran area 105.30 yang mana di perlukan untuk menembus ke atas wilayah tersebut untuk lanjutkan skenario utama pada bullish.
USD/CHF. Bias bullish dalam jangka pendek terutama jika harga mampu break ke atas area 0.9130, untuk memicu momentum bullish lanjutan menguji ulang ke wilayah 0.9200. Pada sisi bawah, support terdekat terlihat di kisaran area 0.9055, break konsisten lainnya ke bawah dari area tersebut akan membawa harga menuju zona netral seiring petunjuk akan menjadi tidak jelas dalam jangka pendek menguji ulang ke wilayah 0.9000. 
AUD/USD. Bias bearish dalam jangka pendek terutama jika harga mampu break ke bawah area 0.8860, untuk memicu tekanan bearish lanjutan menargetkan ke wilayah 0.8840. Pada sisi atas, resisten terdekat terlihat di kisaran area 0.8920, break konsisten ke atas wilayah tersebut akan membawa harga menunju zona netral dalam jangka pendek mungkin menguji ulang ke area resisten selanjutnya di 0.8980 - 0.9000.
XAU/USD. Bias netral dalam jangka pendek. Kisaran perdagangan yang terlihat untuk hari ini adalah di antara area 1.220 – 1.230, di perlukan break salah satu sisi untuk dapatkan petunjuk lanjutan. Break ke atas area 1.230 seharusnya memicu bullish lanjutan menguji ke area kunci resisten di 1.240 dan untuk sisi bawahnya, break kebawah area 1.220 dapat memacu harga bergerak lebih rendah menunju wilayah 1.210.

US Dollar Mengarah Ke Penguatan Mingguan Sebelum Data Tenaga Kerja AS

     US dollar terpantau mengarah ke penguatan mingguan terhadap major currencies sebelum dirilisnya data yang diperkirakan akan menunjukkan naiknya tenaga kerja di AS, hal ini memberi sinyal bahwa perekonomian AS cukup bagus untuk alasan pengurangan stimulus oleh The Fed.

      US dollar indeks menyentuh level tertinggi dalam empat bulan kemarin dan menguat dalam empat minggu berturut turut yang merupakan terlama dalam 10 bulan. Departemen tenaga kerja dalam laporannya diperkirakan untuk tingkat pengangguran akan berada di level terendahnya dalam lima tahun. Sementara itu Australia dollar mengarah ke pelemahan untuk mingguan sebelum dirilisnya laporan yang diperkirakan melambannya impor dari China yang merupakan negara partner terbesar Australia.

     “Saat ini merupakan momentum yang bagus untuk US dollar” kata Kikuko Takeda Senior analis dari Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd di London. “the Fed kemungkinan akan melakukan tapering lagi sebesar $10 trilyun bulan ini”

     US dollar diperdagangkan dikisaran 104.84 terhadap yen dari level sebelumnya di kisaran 104.82, sementara terhadap euro diperdagangkan dikisaran $1.3609 atau turun 0.2% dari tanggal 3 januari lalu. Aussie terpantau diperdagangkan dikisaran 0.8896 terhadap US dollar atau mengarah ke pelemahan 0.6% minggu ini.

Rabu, 08 Januari 2014

Emas & Perak Catatkan Penurunan Terpanjang Sejak November Atas Dollar

     Emas dan perak melemah, ditutup dengan penurunan terpanjang sejak akhir November, seiring dollar memperpanjang penguatannya dan data kerja AS yang lebih baik dari perkiraan telah meningkatkan kemungkinan untuk Federal Reserve untuk mengurangi stimulus.

      Greenback naik ke level tertinggi dalam empat bulan terhadap serangkaian mata uang utama. The ADP Research Institute pada hari Rabu melaporkan bahwa jumlah pekerja bertambah sebanyak 238.000 pada bulan lalu. Perkiraan median dari 36 ekonom yang di survey oleh Bloomberg menyerukan penambahan 200.000 pekerja.

    “Data AS benar-benar mengurangi kebutuhan untuk emas sebagai aset safe haven,” kata Adam Klopfenstein, seorang analis senior di Archer Financial Service di Chicago. “Penguatan dollar telah bekerja terhadap logam mulia.”

     Emas berjangka untuk pengiriman bulan Februari tergelincir sebanyak 0.3% untuk menetap di $1.255.50/onz di Comex New York. Harga turun untuk tiga hari beruntun, penurunan terpanjang sejak 27 November.

      Setelah penutupan di Comex, harga menyentuh level $1.217, level terendah harian, seiring minutes pertemuan FOMC bulan lalu menunjukkan beberapa pejabat mengatakan berkurangnya manfaat dari stimulus dan berpotensi “pengambilan resiko yang berlebihan di sektor keuangan.”

      The Fed pada tanggal 18 Desember mengatakan bahwa mereka akan mengurangi pembelian obligasi menjadi $75 milyar dari $85 milyar mulai bulan ini.

      Di tahun 2013, emas merosot sebanyak 28%, penurunan terdalam sejak 1981 dan penurunan tahunan pertama sejak tahun 2000. Beberapa investor kehilangan kepercayaan pada logam mulia sebagai aset haven di tengah relinya ekuitas AS ke rekor tertinggi dan inflasi yang teredam.

      Perak berjangka untuk pengiriman bulan Maret turun sebanyak 1.3% untuk di tutup di $19.539/onz di Comex. Harga turun untuk hari ketiga beruntun, penurunan terpanjang sejak 22 November.

Technical Outlook XAU/USD

Bias netral dalam jangka pendek. Kisaran perdagangan yang terlihat untuk hari ini adalah di antara area 1.220 – 1.230, di perlukan break salah satu sisi untuk dapatkan petunjuk lanjutan. Break ke atas area 1.230 seharusnya memicu bullish lanjutan menguji ke area kunci resisten di 1.240 dan untuk sisi bawahnya, break kebawah area 1.220 dapat memacu harga bergerak lebih rendah menunju wilayah 1.210.