Senin, 30 April 2012

Emas Kokoh Dekat Level $1664, Ditutup Turun Untuk Bulan April

      Harga emas beranjak naik pada hari Senin dalam membaiknya outlook teknikal yang dapat menambah gain pekan lalu, namun emas ditutup sedikit turun untuk bulan April. Emas turun sekitar 0.2% di bulan April, untuk ketiga bulannya dan penurunan bulanan terpanjang sejak tahun 2000. Sejumlah data AS yang kuat dan memudarnya harapan stimulus tambahan dari Federal Reserve telah mengikis minat investasi pada emas.
    Setelah tiba-tiba turun 1% pada awal sesi, emas perlahan mulai menghapus penurunan tersebut untuk beranjak naik. Analis mengatakan kemampuan emas untuk bertahan di atas support kunci dan mencetak kenaikan mingguan pekan lalu memicu aksi beli teknikal. "Emas bullish pada pekan lalu, menguatkan kepercayaan bahwa rally selanjutnya akan lebih tinggi," ucap Tom Fitzpatrick, strategis pada unit riset teknikal Citigroup, CitiFX. Fitzpatrick mengatakan target selanjutnya emas mungkin pada level tinggi bulan Februari $1,790 per ons, namun kenaikan dalam jangka pendek mungkin bertahap bukan langsung melejit. Data payrolls AS pada hari Jumat nanti juga akan menjadi pemicu utama.

Kamis, 19 April 2012

Logam Mulia Negatif

       Logam mulia diperdagangkan di wilayah negatif, dengan emas yang terjebak di kisaran sempit hanya $2.41. "Target emas di $1,630/ons dan jika emas menembus level ini, harga akan terus bergerak turun ke level $1,600/ons," jelas analis ANZ, Natalie Robertson.
     Menurut gambaran teknikal,  jika emas menembus level $1,630/ons maka terbuka peluang pelemahan hingga $100, namun permintaan fisik dan aksi beli yang dilakukan bank sentral diharapkan dapat membatasi pelemahan." Untuk perak, pergerakan terlihat stabil dan didukung oleh komentar GFMS bahwa permintaan perak akan naik sekitar 5% tahun ini. ANZ memperkirakan permintaan akan naik sekitar 4.5%. Beberapa analis mengatakan bahwa logam diperdagangkan sekitar $31.00-$32.50/ons selama bulan April. 
Harga emas di $1,641.55/ons, turun $1.05, dan perak di $31.69/ons, turun 11 sen dari level penutupan.

Selasa, 17 April 2012

Permintaan Emas India Merosot

     Permintaan Emas India turun sekitar 50% menjelang salah satu musim festival yang biasanya ditandai oleh pembelian logam mulia dibandingkan tahun lalu. Penurunan permintaan disebabkan oleh faktor tingginya harga Emas serta prospek investasi yang cukup lemah.
     Para pengusaha perhiasan mengharapkan untuk meraup keuntungan pada pulihnya permintaan di festival Akshay Tritiya setelah terpukul oleh aksi pemogokan yang berlangsung selama 20-hari dan berakhir pada 6 April. Namun penjualan kali ini anjlok menjadi 200-300 kilo Emas, dibandingkan penjualan sebesar 500-600 kilo untuk kondisi normal.
     Festival yang jatuh pada tanggal 24 April nanti biasanya ditandai dengan pemesanan perhiasan Emas 10 hari sebelum perayaan Akshay Tritiya untuk menghindari kenaikan harga di hari terakhir akibat tingginya permintaan. Mayoritas populasi beragama Hindu di India meyakini investasi Emas pada hari festival tersebut dapat mendatangkan berkah keberuntungan.
     Meski demikian, perayaan festival kali ini kemungkinan mengalami penurunan permintaan akibat faktor harga Emas yang sudah terlampau tinggi.

Minggu, 15 April 2012

Emas Terkonsolidasi Paska Reli

     Emas berjangka diperdagangkan melemah di hari Jumat, secara keseluruhan bursa Emas kembali terkonsolidasi setelah mengalami reli yang cukup kuat.
      Sentimen di pasar aset lain juga kurang mendukung bagi Emas, dimana komoditas minyak cenderung melemah dan indeks dollar AS menguat tajam, dipicu oleh lemahnya data pertumbuhan GDP China di Q1 menimbulkan ekspektasi pelemahan permintaan di sektor komoditas.
      Bagaimanapun ekonomi China masih diprediksikan untuk tumbuh diatas 8% dalam laju tahunan, yang berarti cukup tinggi dibanding ekonomi negara maju lainnya.
       Katalis lain yang menunjang penguatan Dollar AS dan menekan Emas adalah data ekonomi yang lemah di kawasan Eropa, serta kenaikan yield obligasi Spanyol dan Italia pekan ini menunjukkan resiko default utang sovereign masih tetap tinggi.
      Secara teknikal, penguatan Emas masih tertahan di resisten 1685, sedangkan level support terdekat tampak di area 1642, anjlok lagi dibawah area tersebut baru bisa merubah outlook teknikal menjadi bearish menguji area 1615.

Selasa, 10 April 2012

Anjloknya Bursa Saham AS Lejitkan Emas

     Emas naik sebanyak 1% pada hari Selasa, mematahkan korelasi dengan bursa saham untuk sesi kedua, seiring penurunan pada bursa saham memicu aksi beli safe haven pada pasar emas. Sejumlah investor juga mengambil keuntungan dengan memborong emas pada harga murah.
      Emas, bersama dengan harga obligasi AS, terdorong seiring maraknya aksi beli pasca indeks saham AS S&P 500 menembus ke bawah level support kunci sebelum dimulainya musim earnings kuartal pertama. Aksi beli terkait teknikal dan options juga turut membantu emas. "Masih ada banyak minat harga strike di atas $1,800 pada kontrak option jangka panjang," ucap Neglia, presiden Tower Trading dan trader lantai bursa option emas COMEX. Emas sejauh ini mengikuti pergerakan pada bursa saham, namun data tenaga kerja AS yang buruk hari Jumat lalu nampaknya mematahkan tren tersebut.

Senin, 09 April 2012

Diskusi di Iran Menekan Harga Minyak

     Harga minyak turun pada hari Senin seiring Iran setuju untuk kembali berdiskusi mengenai program nuklirnya dengan AS dan aliansinya, meninggikan harapan adanya resolusi damai pada pertikaian yang terjadi. Harga minyak juga mendapat tekanan dari tingginya kecemasan pasca data tenaga kerja AS yang jauh lebih buruk di bulan Maret dari bulan sebelumnya.
    “Jika ada getaran yang bagus dari diskusi Iran dan tidak gagal dalam waktu dekat, pasar akan memiliki harapan bahwa Uni Eropa akan meringankan sanksi mereka terhadap Iran, setidaknya dari sisi asuransi," ucap Olivier Jakob dari Petromatrix.  "Saat ini, sanksi tersebut memiliki dampak yang lebih kuat dari yang diantisipasi, terutama melalui asuransi, yang dapat berujung gangguan penuh pada aliran minyak dari Iran,” tambahnya.

Harapan QE3 Segarkan Emas

     Emas naik hampir 1% pada sesi hari Senin, memisahkan diri dari komoditas dan bursa saham, setelah data tenaga kerja AS pekan lalu kembali menghidupkan spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan mencoba untuk memberikan stimulus tambahan guna mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi AS.
    Emas, yang turun lebih dari 2% pekan lalu, juga menerima dorong dari aksi beli fisik di India menyusul berakhirnya unjuk rasa. Kenaikan melebihi perkiraan pada inflasi konsumen di Cina juga memicu aksi beli emas sebagai alat lindung inflasi. Bagaimanapun, pelaku pasar mengatakan data AS Jumat lalu menunjukkan penurunan dan dapat membuka peluang bagi stimulus tambahan di AS. "Dalam beberapa bulan ke depan, pasar tidak hanya akan menilai kebijakan dari Fed namun juga kebijakan moneter yang akan diambil," ucap James Dailey, manajer portofolio TEAM Asset Strategy Fund.

Rabu, 04 April 2012

Kenaikan Suplai AS Menekan Harga Minyak

    Minyak turun sekitar 2% pada hari Rabu, menguji level support kunci seiring data pemerintah AS menunjukkan suplai minyak mentah melonjak ke level tinggi 9 bulan pekan lalu. Kenaikan pada tingkat impor menyusul penundaan pada jalur pengiriman Texas di bulan Maret mendorong suplai minyak meintah naik lebih dari 16 juta barel pekan lalu, kenaikan 2 pekan terbesar sejak Maret 2001, menurut data Energy Information Administration.
      "Laporan ini bearish dengan faktor penentu kenaikan suplai minyak dan meningkatnya tingkat import," ucap John Kilduff, mitra pada Again Capital LLC di New York. Kenaikan mendorong suplai minyak ke level tertinggi sejak JUni 2011 dan membantu mengatasi kecemasan mengenai bagaimana sanksi dari Uni Eropa dan AS terhadap Iran dapat mempengaruhi suplai, yang telah berkurang akibat gangguan pada Yaman, Siria, Sudan Selatan, dan North Sea.

Emas Anjlok Seiring Redanya Harapan QE3

     Emas anjlok ke level terendah lebih dalam hampir selama 3 bulan pada hari Rabu, turun untuk sesi kedua berturut-turut seiring investor mencerna minutes pertemuan Federal Reserve terkini yang mengurangi peluang penambahan kebijakan stimulus moneter.
     Emas yang bergerak mengikuti penurunan pada bursa saham dan minyak mentah telah turun sebanyak 5% dalam 6 sesi terakhir setelah data ekonomi AS yang positif juga mengikis harapan pelonggaran moneter tambahan. "Respon emas akan lebih baik saat ada tekanan lebih besar. Dan pada beberapa bulan terakhir nampaknya saat-saat yang relatif stabil dan sepi," ucap Richard Hastings, stratetis ekonomi makro Global Hunter Securities. "Jika harga menembus ke bawah $1,550, semakin membuat keraguan mengenai kemampuan emas memulihkan tren naik jangka panjang bertambah."