Harga minyak
naik untuk 7 sesi berturut-turut pada hari Kamis, menyentuh level
tinggi dalam 8 pekan seiring ketegangan di Timur Tengah menguatkan
kecemasan mengenai potensi gangguan suplai sementara bagusnya laporan
earnings memicu rally pada bursa saham dan mengangkat optimisme
investor. Minyak rally sebesar 3% menjelang berakhirnya masa kontrak
bulan Agustus. Serangan hari Rabu yang dikabarkan merenggut nyawa
pejabat penting presiden Siria Bashar al-Assad dan bom pada bus di Bulgaria yang membunuh turis Israel – aksi yang diduga dilakukan oleh Iran – memperkuat kecemasan pengiriman minyak dapat terganggu.
Buruknya data klaim pengangguran pekan lalu, kontraksi aktivitas
pabrik di wilayah Atlantik Tengah untuk ketiga bulannya memangkas gain
pada Wall Street, namun juga memicu harapan bahwa Fed akan mengambil
tindakan. "Data buruk menjadi bagus ketika dikaitkan dengan harapan
stimulus," ucap Phil Flynn, analis pada Price Futures Group di Chicago.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar