Kamis, 15 Agustus 2013

Akankah Pola Emas Tahun 2008 Terulang Kembali ??

      Dapat diekspektasikan data ekonomi AS antara bulan ini hingga September berpotensi mengecewakan, sehingga memberikan resiko kenaikan harga Emas terkait ekspektasi kelanjutan Zero Interest Rate Policy (ZIRP). Reli Emas selanjutnya kemungkinan akan dipicu oleh komentar pejabat bank sentral yang dovish mengenai reduksi QE serta faktor pembelian Emas fisik pada harga Emas yang dianggap sudah rendah, namun reli Emas ini justru menyediakan peluang sell on rally ketimbang peluang untuk buy.

      Peningkatan ekonomi AS disertai normalisasi tingkat suku bunga ditengah terbatasnya ekspektasi inflasi mengindikasikan level bottom Emas masih potensial terbentuk dibawah previous low $1180. Sebelumnya banyak analis yang memprediksikan Emas bakal menguat tajam hingga $2000 didasari oleh faktor ekspektasi inflasi yang sangat tinggi (double digit inflation), namun ternyata ekspektasi tersebut salah akibat outlook ekonomi AS yang lemah namun mengalami peningkatan dan kejatuhan harga komoditas lainnya akibat pelambatan pertumbuhan China yang memicu berakhirnya super cycle pada komoditas.

      Di satu sisi, resiko di sektor keuangan seperti serangan militer terhadap Iran, perpecahan zona Euro (Greece Exit) atau krisis sektor perbankan zona Euro dan prospek default AS telah berkurang signifikan meskipun masih exist. Resiko pelambatan ekonomi tajam di China / Hard Landing juga sedikit mereda setelah serangkaian data ekonomi seperti indeks PMI yang naik melampaui estimasi. Berkurangnya berbagai resiko tersebut secara fundamental masih negatif untuk Emas, dan sebaliknya akhir dari kebijakan easy money The Fed kemungkinan dapat menghindari skenario deflasi di AS dan kembali menopang harga Emas.
Emas memang masih dibutuhkan karena memegang peranan sebagi alat hedging terhadap inflasi maupun resiko di sektor keuangan, namun saatnya untuk membeli belum tepat sampai setidaknya permintaan investasi paska krisis keuangan yang tampak pada laju inflow aset ETF berbasis Emas sepenuhnya ditarik.

      Proses kebangkitan ekonomi AS kemungkinan dapat memicu arus capital outflow dari investasi ETF berbasis Emas, dimana hal ini merupakan kebalikan dari proses yang menyebabkan harga Emas menguat tajam dalam kurun 2008 hingga pertengahan 2011, ketika para investor menumpuk dana ke ETF berbasis Emas dengan kondisi yang terbalik, yakni kejatuhan suku bunga riil dan meningkatnya resiko sektor keuangan. Ketika permintaan yang terbangun dalam periode ini sepenuhnya ditarik khususnya tampak pada indikator outflow ETF, maka harga Emas baru bisa kembali mendekati level "fair value".

       Berdasarkan laporan kepemilikan aset terakhir dari berbagai hedge fund yang memegang ETF Emas secara perlahan mulai dikurangi, contohnya, Paulson dan Third Point milik Daniel Loeb telah mengurangi kepemilikan SPDR ETF. Sementara Soros Fund bakal telah menarik total kepemilikan SPDR ETF Emasnya pada bulan Juni lalu.

        Selanjutnya, jika para investor mulai mengantisipasi adanya skenario normalisasi kebijakan moneter AS dan outlook baru dari perekonomian AS dengan potensi pertumbuhan ekonomi mendekati 2.6% dan tingkat suku bunga riil mendekati 3 - 4%. Barulah Emas bisa dikatakan mencapai level bottom. Untuk sementara ini outlook ekonomi AS masih belum terlalu menggembirakan dengan proyeksi laju GDP bangkit diatas 2.5% di tahun 2014, dan tingkat suku bunga 3 - 3.5% di akhir tahun 2014. Maka masih terdapat resiko bahwa Emas belum mencapai level bottomnya.

       Dari sisi supply demand, akselerasi aksi pembelian Emas oleh bank sentral dunia masih sulit untuk terjadi mengingat kebutuhan diversifikasi bank sentral emerging market sudah menyusut di tahun 2013 ketimbang di era cheap money yang disediakan oleh The Fed. Bagaimanapun kita masih perlu menunggu data statistik yang disediakan oleh World Gold Council untuk melihat bagaimana permintaan bank sentral selama Q2, setelah pada Q1 yang lalu tampak penurunan permintaan investasi untuk Emas pada level 109 metrik ton, level terendah sejak Q2 2011.

      Oleh sebab itu kami ekspektasikan pola grafik Emas tahun 2008 berpotensi untuk terulang kembali seperti yang tampak pada grafik dibawah ini, dimana tampak kemiripan pola pergerakan Emas saat ini dengan pola 2008 tersebut. Yakni potensi kenaikan yang bersifat sementara dan terkonsolidasi di dekat level atas, sebelum akhirnya membentuk level bottom yang baru.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar