Selasa, 27 Agustus 2013

Biaya Pembayaran Utang Jepang Capai $257 MIlyar Untuk Tahun Depan

    Jepang diperkirakan akan mengeluarkan dana yang mencapai rekornya sebesar $257 milyar untuk membayar hutang selama tahun fiskal berikutnya, dokumen yang diperoleh Reuters menunjukkan hal tersebut, ini menggarisbawahi beban besar yang diciptakan dari pinjaman pemerintah.

      Jumlah yang akan di alokasikan untuk membayar hutang untuk tahun depan akan mulai di bayarkan pada tanggal 1 April yang mana itu besarnya hampir sama dengan GDP Singapura, dimana bank dunia mengatakan sebesar $275 milyar pada akhir tahun 2012.

     Departemen keuangan Jepang, dibebani dengan penyusunan anggaran negara dan penerbitan obligasi pemerintah, yang mana akan mengajukan dana sebesar 25.3 milyar yen ($257 milyar) untuk membayar cicilan hutang dengan anggaran, dokumen tersebut di tunjukan pada hari Selasa.

     Anggaran tersebut akan naik sebesar 13.7 persen dari jumlah yang sisihkan untuk tahun fiskal saat ini, yang mencerminkan rencana kementrian untuk menjaga terhadap setiap kenaikan di masa depan  pada suku bunga jangka panjang.

      Meningkatnya biaya pemabayaran hutang dapat meningkatkan tekanan kepada Perdana Menteri Shinzo Abe untuk melanjutkan rencana tahap kedua  yaitu kenaikan pajak yang dijadwalkan mulai tahun depan, yang dipandang sebagai langkah pertama yang diperlukan dalam memperbaiki kondisi keuangan Jepang yang sedang compang-camping.

     Namun dengan tidakan Abe telah akhiri deflasi selama 15 tahun dan merevitalisasi ekonomi Jepang dengan kebijakan-kebijakan prioritasnya, beberapa penasihatnya dan anggota dari Partai Liberal Democratic ingin menunda atau membatalkan rencana kenaikan pajak, karena mereka khawatir hal itu dapat melukai pemulihan ekonomi yang sedang terjadi.

     Stimulus fiskal tahun ini telah menghidupkan kembali ekonomi yang stagnan dan meningkatkan biaya kesejahteraan untuk penduduk.yang mana itu telah menyebabkan Jepang menggelontorkan anggaran untuk utang publik sebesar 1.000 triliun yen ($10 triliyun) pada rekornya, ini merupakan yang terbesar diantara negara-negara industri besar.

     Departemen keuangan akan mengkompilasikan permintaan untuk pengeluaran untuk anggaran tahun fiskal berikutnya, termasuk untuk mendanai biayay cicilan utang sendiri dan biaya lainnya, dan rancangan anggaran negara  memerlukan persetujuan pemerintah dan parlemen untuk dapat dijalankan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar