Presiden Federal Reserve Bank of Dallas Richard Fisher,
salah satu kritikus yang paling vokal pada kebijakan stimulus bank
sentral, mengatakan bahwa stimulus Fed yang mencapai rekornya akan sulit
menghidupkan kembali manufaktur AS dari kemerosotan selama dua tahun
seiring adanya ambiguitas pada regulasi dan kebijakan Fiskal.
“Mereka telah berikan stimulus yang berlimpah, namun kebijakan
moneter BBM yang ultra longgar juga diperlukan untuk menghidupkan mesin
produksi dan mengembangkan bisnis mereka,” kata Fisher, anggota Fed yang
tidak ikuti voting kebijakan moneter tahun ini dalam pidatonya di
Florida.” Apa yang menahan kami” adalah kebijakan fiskal dan regulasi
kebijakan dari sekelompok orang yang tidak dapat menembak langsung di
Washington.”
Minutes dari pertemuan FOMC
tanggal 31 Juli yang di rilis kemarin menunjukkan bahwa pejabat Fed
nyaman dengan rencana Bernanke untuk memulai pengurangan pembelian
obligasi pada akhir tahun ini jika ekonomi membaik. Yield Treasury
bertenor 2-tahun mencapai level tertinggi dalam dua tahun pada hari
Kamis seiring laporan menunjukkan penguatan di sektor kerja dan adanya
penguatan pada indikator ekonomi, menunjukkan bahwa ekspansi mungkin
cukup kuat untuk Fed untuk pangkas stimulus.
Fisher mengatakan bahwa “ada banyak resiko dalam kebijakan yang Fed
kerjakan,” tanpa menjelaskan apa resikonya. Dia mengatakan pada tanggal
16 Agustus bahwa bank sentral seharusnya memangkas pembelian obligasi
yang sebesar $85 milyar/bulan pada pertemuan 17-18 September jika
laporan ekonomi masih baik.
FOMC mungkin akan mengadakan voting pada bulan depan untuk
mempertimbangkan kembali program stimulusnya, menurut dari 65 ekonom
yang di survey Bloomberg pada tanggal 9-13 Agustus. Langkah pertama
mungkin akan mengurangi pembelian aset mulai dari $10 milyar sampai $75
milyar, menurut perkiraan rata-rata dari hasil survei terhadap 48
ekonom. Mereka mengatakan bahwa pembelian aset mungkin akan berakhir
pada pertengahan 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar