Isu tapering bukan hanya menjadi perhatian pelaku ekonomi Amerika Serikat. Namun efeknya juga diantisipasi oleh pemangku kepentingan lintas benua, tidak terkecuali gubernur Bank Indonesia.
Agus
D.W. Martowardojo mengatakan bahwa ada tiga isu besar ekonomi global
yang memberi ketidakpastian terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2013 ini. Tiga isu tersebut adalah lambatnya trend pemulihan ekonomi global, ketidakpastian stimulus
Amerika Serikat dan tekanan harga komoditas. Dalam acara Sambutan Akhir
Tahun Gubernur Bank Indonesia dan Pertemuan Tahunan Perbankan kemarin.
Agus kembali menegaskan komitmennya untuk mengendalikan inflasi dan
menjaga kinerja nilai tukar.
Sebagai
respon atas tantangan yang dihadapi, Gubernur BI menyatakan siap
menghadapi tantangan besar di tahun 2014, termasuk event pemilu dan
guncangan ekonomi global. Secara keseluruhan arah kebijakan Bank
Indonesia diimplementasikan melalui kolaborasi antara kebijakan di
bidang moneter, makroprudensial dan sistem pembayaran. Dari sisi
moneter, suku bunga tetap diarahkan untuk mengendalikan inflasi agar
berjalan sesuai targetnya. Operasi moneter akan melanjutkan strategi
menyerap ekses likuiditas struktural secara terarah dan terukur. Bank
Indonesia juga akan terus memperkuat pengembangan pasar uang rupiah
maupun valas sekaligus melanjutkan program intensifikasi pasar keuangan.
Guna mempermudah rencana itu, maka bank sentral akan kembali menggagas
kerjasama keuangan dengan bank sentral dan otoritas keuangan di kawasan.
Di
samping kebijakan moneter, makroprudensial dan sistem pembayaran, Bank
Indonesia juga akan memperkuat kebijakan terkait keuangan inklusif dan
UMKM. Mempertimbangkan segala tantangan yang dihadapi oleh BI dan
pemerintah, maka perekonomian tahun 2014 diperkirakan masih dalam tahap
konsolidasi. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan membaik dalam kisaran
5,8-6,2%. Dari sisi harga, inflasi diperkirakan pada kisaran target 4,5%
(±1%). Pertumbuhan kredit pada kisaran 15-17%, dengan ditopang
pertumbuhan dana pihak ketiga pada kisaran yang sama.
Dalam
perspektif jangka menengah 2015-2018, ekonomi global diperkirakan dapat
tumbuh rata-rata sekitar 3,9%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia
diperkirakan mencapai 6,5% di 2018, bila berbagai kebijakan transformasi
perekonomian berjalan sesuai harapan. Namun, pertumbuhan ekonomi
berpotensi tersendat di sekitar 6% bila proses transformasi tidak
berjalan sesuai harapan.
Guna
mencapai sejumlah sasaran penting tersebut, Bank Indonesia telah
mencanangkan visi hingga 2024 yakni menjadi lembaga bank sentral yang
kredibel dan terbaik di regional. Guna mencapai visi tersebut, Bank
Indonesia ingin memastikan bahwa semua potensi sumber daya yang dimiliki
berfungsi secara lebih efektif melalui nilai-nilai strategis kami yang
baru yaitu (1) menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas, (2)
mengedepankan profesionalisme, (3) mengupayakan kesempurnaan kinerja,
(4) memprioritaskan kepentingan publik, serta (5) memperkuat koordinasi
dan kerjasama tim.
Sumber: publikasi resmi Bank Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar