Senin, 22 Agustus 2011

Emas Sudah Keterlaluan!

      Hanya dalam dua pekan, harga emas melonjak sekitar $100 per ons akibat kecemasan ekonomi. Mengawali minggu ini, logam mulia anti-inflasi sudah terpantau di rekor baru, $1900.

    Pencapaian rekor baru sama sekali tidak merugikan siapapun. Akan tetapi lonjakan harga dalam waktu sangat cepat bukanlah pertanda yang baik pula. Padahal di awal tahun 2011, emas memulai start dari level $1400 per ons. Beberapa pengamat melihat harga saat ini sebagai indikasi gelembung baru. "Emas boleh naik terus, tetapi sekarang mulai terlihat berlebihan," ujar Matt Zeman, Market Strategist Kingsview Financial. Zeman memandang kinerja emas sekarang serupa dengan apa yang terjadi pada perak beberapa bulan lalu. silver sempat naik drastis dalam kurun waktu tidak lama, namun koreksi tajam menghampiri kemudian, pun dalam waktu tidak lama.
        Pada sesi perdagangan reguler kemarin, emas naik 2,4% untuk mapan di level $1,891.90. Sedangkan pada sesi after-hours, emas bahkan merangsek ke atas $1900 untuk kali pertama dalam sejarah. Minat investor terhadap safe haven terlihat dari nilai aset SPDR gold Trust yang sudah menembus $77 miliar. Angka tersebut sejatinya terus bertambah setiap hari sampai minat beresiko kembali pulih.
         Jika mengacu pada rerata inflasi, emas memang sudah terlalu mahal. Setiap tahun, tekanan inflasi hanya naik 2,4% dalam 10 tahun terakhir. Akan tetapi emas telah 21% lebih mahal setiap tahunnya. "Kenaikan emas sudah melampaui tingkat pertumbuhan inflasi, khususnya dalam 10 tahun belakangan," ujar Lloyd Thomas, Profesor Ekonomi Kansas State University. Berdasarkan perhitungannya harga emas terbaru seharusnya muncul saat inflasi tahunan ada di level 10%!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar