Rabu, 28 Maret 2012

Kebijakan Federal Reserve & Imbasnya Terhadap Emas

     Meski sejauh ini Emas terkoreksi, namun Emas masih ada potensi meroket lagi seiring dengan peluang pelemahan dollar serta tingginya permintaan manufaktur China.
     Faktor yang menunjang prediksi penguatan Emas tembus level tertinggi sebelumnya diantara lain, trend pelemahan berbagai mata uang kertas seiring dengan kebijakan pelonggaran bank sentral global untuk mengakomodir perekonomian.
      Apalagi jika Federal Reserve melanjutkan pemberian stimulus seperti Operation Twist ronde kedua atau Quantitative Easing ronde ketiga setelah program Operation Twist tahap 1 nya berakhir di bulan Juni nanti. Tentunya nilai mata uang kertas menjadi kurang atraktif dan biasanya memicu peralihan portfolio para investor ke aset safe haven lainnya seperti Emas.
     Secara makro, faktor lain yang mempengaruhi pergerakan Emas adalah pemberian stimulus The Fed disaat bersamaan pasar tenaga kerja AS menunjukkan kenaikan akan menimbulkan kekhawatiran makro dari sisi inflasi. Dimana hal ini justru akan menguntungkan Emas yang berpotensi menjadi alat lindung nilai para investor terhadap inflasi.
     Namun pandangan Emas menuju ke $2000 per troy ons masih bersifat jangka panjang, sedangkan perspektif jangka menengah dan jangka pendek, Emas sebenarnya masih terjebak dalam range trading diantara 1790 & 1530. Range trading ini bahkan diperkuat dengan pembentukan pola symmetrical triangle pada grafik Daily, dan telah berlangsung selama 5 bulan, dimana harga bolak balik saja di kisaran tersebut. Secara historis, pola triangle seperti ini akan memakan waktu sekitar 6 bulan, baru setelah 6 bulan harga Emas terkonsolidasi, akan tampak arah sebenarnya Emas, jika tembus diatas pola triangle baru dapat terkonfirmasi fase uptrend Emas yang kuat mengincar $2000, atau sebaliknya jika harga malah tembus dibawah formasi triangle maka bukan tidak mungkin akan terjadi koreksi Emas ke kisaran harga lebih dalam.
      Seperti yang dapat kita perhatikan pada grafik Daily Emas, harga masih bergerak didalam formasi triangle dan sejauh ini Emas masih diperdagangkan dibawah Pivot Daily dibawah area 1685, sinyal slow stochastics yang telah memotong kebawah menunjukan potensi harga melemah untuk jangka pendek, kemungkinan menguji target support terdekat di area 1670, dan masih berpeluang terpicunya teknikal rebound kembali ke area pivot Daily.

    Kecuali jika harga malah anjlok dibawah area 1653 (pivot Weekly) seharusnya berpotensi memicu pelemahan Emas lebih lanjut ke area 1624 dan berisiko menimbulkan crossing over MA100 dengen MA200 yang belum pernah terjadi dalam 3 tahun terakhir.

     Jika crossing MA100 dibawah MA200 hari ini terjadi, maka sinyal sell Emas akan terpicu untuk menguji area trendline support triangle di area 1540 dan mempertahankan skenario bearish tetap kuat.

     Adapun di sisi atasnya, Resisten terdekat tampak di area 1693 – 1712 dan 1724 (Pivot Monthly), tembus diatas area tersebut baru bisa memicu momentum bullish Emas.

Emas Terseret Sektor Komoditas

      Harga emas turun menuju di bawah $1,670 per ons pada hari Rabu, memperpangjang penurunan pada hari sebelumnya dari level tinggi 2 pekan, setelah data menunjukkan kenaikan pada jumlah barang pabrik di AS mengangkat dollar ke level tinggi sesi terhadap euro.
     Momentum dipicu oleh ekspektasi QE3 dari Fed memudar setelah harga gagal menembus resisten kunci pada level $1,700 per ons, ucap analis.  "Komentar dari Fed telah memberikan cukup banyak stimulus pada pasar emas untuk bergerak dalam range," ucap Pradeep Uni analis Richcomm Global Services. "Resisten pada 1694-1700 cukup kuat, namun dalam beberapa sesi ke depan, kita mungkin dapat melihat level itu ditembus."

Senin, 26 Maret 2012

Bernanke Masih Buka Peluang QE Ronde Ketiga

     Seperti yang dilansir oleh Wall Street Journal, Ben Bernanke menyatakan bahwa perbaikan pasar tenaga kerja AS dalam beberapa bulan terakhir kemungkinan hanya bersifat koreksi setelah resesi, dimana peningkatan pasar tenaga kerja AS kedepannya masih bergantung pada pertumbuhan ekonomi.
    Bernanke juga menyebutkan bahwa pihak Bank Sentral masih belum yakin laju perbaikan angka pengangguran dapat berkelanjutan, dimana faktor lemahnya permintaan masih menjadi resiko pada level angka pengangguran.
      Oleh sebab itu, kebijakan suku bunga ekstra rendah The Fed masih diperlukan untuk menunjang pesatnya pertumbuhan ekonomi. Komentar Bernanke ini direspon oleh para pelaku pasar dengan menjual Dollar AS, seiring dengan terbukanya peluang QE ronde ketiga demi menurunkan level angka pengangguran.

Harapan QE3 Segarkan Emas

      Emas naik sekitar 1.5% pada hari Senin, mencetak kenaikan harian terbesar dalam 1 bulan seiring kembali munculnya harapaan QE3 yang memicu aksi beli emas sebagai alat lindung dari inflasi jangka panjang dan ketidakpastian ekonomi. Emas juga mencetak kenaikan 2 harian terbesar ejak akhir Januari ketika Federal Reserve untuk pertama kalinya memperkirakan akan menahan tingkat suku bunga dekat nol setidaknya hingga akhir 2014.
     Emas mengikuti kenaikan pada bursa saham pasca gubernur Fed Ben Bernanke mengatakan perekonomian AS harus tumbuh lebih cepat lagi untuk menurunkan tingkat pengangguran, dan manajer keuangan Bill Gross mengatakan Fed akan mensinyalkan QE3 di bulan April. Aksi beli terkait option juga membantu emas naik menuju $1,700 per ons menjelang berakhirnya masa kontrak option bulan Maret COMEX pada hari Selasa, ucap trader. "Bukan berita inflasi yang mendorong emas naik, namun ekspektasi jangka panjangnya," ucap Jeffrey Sherman, manajer portofolio komoditas DoubleLine Capital,. "Sejumlah investor masih mempertanyakan apakah dampak dari QE3 akan berlanjut atau sudah diantisipasi pasar," ucap Sherman.

Selasa, 20 Maret 2012

China & India Kikis Prospek Permintaan Emas

     Emas kembali diperdagangkan melemah pada hari Selasa menyusul berlanjutnya pemogokan pengusaha toko perhiasan di India dan komentar suram dari salah seorang petinggi departemen pertambangan terkait permintaan China.
      Saat ini Emas ditawarkan pada kisaran $1655/oz atau sekitar 1,2% di bawah level harga pembukaan hari Selasa setelah sempat menyentuh level terendah harian di kisaran $1641/oz.
    Penurunan pada kepemilikan Emas di ETF akibat berlanjutnya mogok industri perhiasan India mensinyalkan berkurangnya permintaan fisik untuk logam mulia ini. Untuk pertama kalinya dalam 3 pekan terakhir, investor melepas kepemilikan mereka di ETF dalam skala besar.
     Para pengusaha toko perhiasan di India sepakat untuk memperpanjang mogok nasional pertama dalam 7 tahun sebagai upaya mendesak pemerintah membatalkan pajak baru sebesar 1% yang dikenakan terhadap produk Emas tanpa merek.
    "Aksi mogok yang diklaim asosiasi industri telah mencakup lebih dari 90% dari 300 ribu pedagang perhiasan di negara itu sudah berlangsung selama 4 hari dan nampaknya masih akan terus berlanjut," kata analis Commerzbank. "Sebuah pertemuan yang dilakukan antara asosiasi dengan Menteri Keuangan India kemungkinan juga tidak akan menghasilkan apa-apa. Kondisi tersebut mendatangkan resiko negatif untuk sisi permintaan, setidaknya untuk sementara waktu, yang dapat meredam upaya pemulihan harga Emas."

China Naikkan Harga Bahan Bakar Minyak

     Pemerintah China telah menaikkan harga bahan bakar bensin sebesar 6.4%, dan diesel sebesar 7% dan merupakan kenaikan untuk kedua kalinya tahun ini merespon lonjakan harga minyak mentah dunia.
     Meskipun harga BBM dinaikkan, namun pejabat China masih merasa nyaman dengan level inflasi saat ini yang berpotensi mendorong perubahan kebijakan Beijing dari sebelumnya menjaga tekanan inflasi dan bergeser untuk memacu pertumbuhan ekonomi.
     Indeks harga konsumen China dilaporkan naik 3.2% dari tahun sebelumnya di bulan February, namun lebih rendah dibanding laporan bulan January di 4.5%, dan masih jauh dibawah level inflasi tertingginya yang diraih bulan Juli lalu pada level 6.5%.
      Perdana Menteri China Wen Jiabao menetapkan target CPI adalah di level 4% atau lebih rendah untuk tahun ini. Selain itu selama akhir pekan, Mr.Wen memberikan komentar bahwa pemerintah  China kemungkinan akan memberikan subsidi minyak jika harga minyak dunia terus mengalami kenaikan

Dollar Gerogoti Kinerja Emas

       Emas tertekan oleh penguatan dollar seiring merebaknya harapan akan berlanjutnya pemulihan ekonomi AS. Dollar juga tertolong oleh merebaknya ketidak-pastian akan kemampuan Italia untuk lakukan reformasi ekonomi. Perdana Menteri Italia sedang langsungkan pertemuan dengan pimpinan serikat pekerja untuk mereformasi peraturan tenaga kerja yang dianggap  menjadi penghalang bagi pemulihan ekonomi. "Performa emas tidak begitu bagus. Kuatnya dollar dan berkurangnya permintaan fisik cukup menekan kinerja logam mulia," ujar analis RBS, Nikos Kavalis. "Meskipun, emas masih tertekan untuk jangka pendek; kami masih pertahankan outlook bullish. Harga emas akan kembali rally menjelang penutupan tahun.”

     Aksi mogok industri perhiasan India, konsumen emas terbesar dunia, sebagai protes atas rencana kenaikan bea masuk emas, telah memangkas permintaan fisik minggu ini. Anne-Laure Tremblay, analis BNP Paribas, mengatakan ada beberapa penghalang bagi emas untuk jangka pendek, namun dia tetap mempertahankan proyeksi harga emas untuk tahun 2012 sebesar $1850. "Selain jangka pendek, kami tetap positif terhadap prospek emas mengingat kuatnya kondisi fundamental termasuk tingginya likuiditas, rendahnya suku bunga, dan kekhawatiran atas krisis utang," ujar Tremblay.

Senin, 19 Maret 2012

Emas Hanya Koreksi, Bukan Tren Turun

     Penurunan harga emas secara tajam dari level tinggi terakhir $1800 membuat investor cemas dan beranggapan bahwa tren bullish telah usai. Gambaran dominan pada grafik mingguan emas adalah up trend jangka panjang, yang didefinisikan melalui dua metode.
      Metode pertama menggunakan dua trend line. Grafik emas mingguan COMEX menunjukkan sebuah trading channel kuat. Dimulai sejak April 2010, trend line bawah mendefinisikan garis bawah dari trading channel. Garis atas dari trading channel terkonfirmasi pada Mei 2010. Antara Mei 2010 dan Juli 2011, harga emas rally dan membentuk pola turun di dalam trading channel.
      Metode kedua adalah dengan menggunakan indikator Guppy Multiple Moving Average. Grup rata-rata jangka panjang memperlihatkan pola pikir investor. Grup ini melebar dan derajat pemisahannya konsisten. Hal ini menunjukkan tren yang kuat, stabil dan berkesinambungan.


     Lebar pemisahan tetap konsisten meski tetap terjadi penurunan harga emas dari $1800 ke sekitar $1650. Nilai dari garis bawah GMMA jangka panjang dekat dengan nilai trend line bawah pada trading channel. Hal ini menyediakan dua fitur support kuat terhadap tren saat ini.
     Perilaku normal untuk harga emas sejak Mei 2010 adalah diperdagangkan dalam batas garis-garis trading channel. Ketika harga bergerak ke atas garis bagian atas channel emas, maka breakout rally bersifat temporer. Harga biasanya kembali ke dalam trading channel. Terkadang penurunan sangat cepat seperti apa yang terlihat pada koreksi harga dari $1924 ke $1541 pada Oktober 2011 lalu.
     Rebound dari garis atas trading channel yang terjadi belakangan ini telah memberi resisten kuat dekat $1800. Koreksi dari level tersebut bukan suatu kejutan. Pengujian batas bawah dari trading channel dekat $1650 juga bukan suatu kejutan. Emas berpeluang besar untuk kembali diperdagangkan dalam pola rally dan koreksi antara trend line yang membentuk trading channel.
    Perilaku ini bisa meliputi koreksi temporer ke melampaui trend line bawah dan trader agresif akan menggunakannya sebagai titik masuk.
    Pola yang lama terbentuk selama perjalanan tren dalam trading channel menunjukkan bahwa setiap breakout ke $1800 cenderung memiliki karakter untuk rally ketimbang tren berkesinambungan. Hal ini menyediakan peluang untuk trading jangka pendek.

Kamis, 15 Maret 2012

Fundamental Masih Dukung Emas

     Harga emas akhirnya surut setelah memupuk kenaikan beberapa pekan terakhir. Kemarin logam mulia ini anjlok tajam 2% dan belum benar-benar pulih secara signifikan.
     Fenomena harga yang bisa dipelajari dari harga emas cukup menarik. Setelah menembus rekor $1900 per ons, emas turun dan tidak mampu meraih lagi level tersebut. Banyak pihak menurunkan definisi 'level tinggi' dari $1900 menjadi $1700. Jadi, saat harga mendekati kisaran itu, banyak investor langsung mencairkan labanya dan koreksi pun terjadi. Padahal pasar masih dinaungi kecemasan yang sama dan prospek ekonomi negatif yang tidak jauh berbeda. 
     Terlepas dari cerminan teknikal, secara makro fundamental emas masih sangat bagus. Pada event PDAC, salah satu konferensi sektor pertambangan terbesar dunia, muncul kecemasan pelaku industri soal masa depan eksplorasi emas. Isu yang berkembang pada pertemuan awal Maret lalu itu adalah tantangan produksi emas, baik dari sisi lahan maupun sokongan finansial. Beberapa perusahaan tambang mulai kekurangan modal akibat resesi dan semakin minimnya wilayah eksplorasi baru. Investor pertambangan mulai gamang dengan kinerja harga emas terkini sehingga enggan menurunkan modal dalam jumlah besar.
    Banyak perusahaan mengalihkan target operasi ke tambang-tambang di Afrika. Negara seperi Burkina Faso dan Pantai Gading disinyalir memiliki limpahan emas di dalam perut bumi. Apalagi di sana belum banyak korporasi pertambang besar yang beroperasi. Menurut laporan PriceWaterhouseCoopers, benua hitam adalah belahan dunia yang mempunyai kandungan emas substansial. Oleh karena itu, tren eksplorasi tahun 2012 akan menuju ke sana.
    "Kami berniat menggandeng perusahaan lokal di Afrika barat dalam perluasan bisnis," ujar Neil Woodyear, CEO Endeavour Moning Australia. Banyak perusahaan lain juga segera mengepakkan sayap dengan membangun joint venture dengan kongsi pertambangan lokal, yang sudah terbukti mampu mengeruk banyak komoditi emas. Namun skenario tidak akan berjalan mulus karena berbagai hal, seperti faktor politik, keamanan, birokrasi dan lain-lain. Banyak eksekutif perusahaan masih pikir-pikir sebelum melakukan ekspansi lebih lanjut ke wilayah baru. Apalagi makin banyak negara yang mengenakan biaya royalti dan pajak lebih tinggi sehingga turut membebani pendapatan usaha.
    Fundamental terkait persediaan masih sangat mendukung kinerja harga tahun ini. Sedangkan tingkat permintaan justru bertambah setiap tahun, khususnya di negara berkembang. "Limpahan permintaan akan memaksa perusahaan tambang untuk melakukan merjer dan akuisisi ke wilayah baru," ulas PriceWater dalam laporannya. Namun sampai segala sesuatunya jelas, harga masih akan terkondisi dengan iklim supply-demand saat ini. Pun jika nantinya banyak perusahaan berhasil mengeruk sumber emas baru, prosesnya akan berlangsung lama dan belum mampu mempengaruhi prospek jangka pendek dan menengah logam mulia. Dukungan ekstra datang dari proses penyelesaian krisis yang membutuhkan waktu lama. Program efisiensi Yunani saja dirancang sampai tahun depan, dan tidak menjamin perbaikan pasti terwujud. Sementara laju ekonomi yang pesat di beberapa negara (seperti China) diyakini melambungkan tingkat inflasi. Rangkaian kekhawatiran itu lebih dari cukup bagi emas untuk bisa mengulang rekor, meski tidak ada yang tahu kapan hal itu tercapai.

Emas Rebound, Pasca Penurunan Tajam

     Emas kembali pulih pada hari Kamis, mengembalikan penurunan hampir sebesar 2% pada hari sebelumnya namun masih menuju performa minguuan terburuk dalam 3 bulan seiring optimisme investor terhadap perekonomian AS mendorong nilai tukar dollar dan aset beresiko. Investor jenuh dengan emas unutk saat ini, mendorong kepemilikan pada ETPs ke rekor tinggi pekan ini, sementara di bursa emas Asia, penurunan pada harga menghidupkan kembali tingkat permintaan, terutama di negara konsumen besar seperti India.
     Kenaikan tajam pada yield obligasi AS pekan ini juga menekan emas, mengingat efeknya terhadap dollar, yang menguat akibat ekspektasi kenaikan suku bunga. "Mengingat kemungkinan quantitative easing lanjutan menipis, aksi profit-taking terus menekan.” ucap Suki Cooper, analis pada Barclays Capital. "Ada 2 faktor penggerak emas saat ini, pasar emas fisik dan permintaan jangka panjang pada Exchange Traded Product... kepemilikan ETP nampak cukup stabil," ucapnya.

Emas Masih Berada Di Bawah Tekanan

     Emas anjlok ke level terendah sejak pertengahan bulan Januari untuk ditutup dekat level $1,642 per ons pada hari Rabu setelah outlook ekonomi yang cerah dari Fed memicu penguatan dollar dan membuat investor melepas emas. 
     Anjloknya harga emas menunjukkan hilangnya premi terhadap quantitative easing tambahan, dengan harga menghapus hampir semua gain yang dicetak sejak 25 Januari ketika Fed mensinyalkan unutk penambahan stimulus. "Yield obligasi 10 tahunan AS telah menembus range selama 5 atau 6 bulan. Itu menjadi pertanda berubahnya sentimen suku bunga," ucap Ole Hansen, manajer senior Saxo Bank. "Mengingat Fed dovish, terutama Bernanke, pertumbuhan adalah hal mengejutkan. Sehingga tidak adanya quantitative easing dan perkirakaan kenaikan tingkat suku bunga tidak bagus untuk emas dalam jangka pendek,” ucapnya.

Emas Kehabisan Sentimen Pendukung

     Aksi beli investor hari ini menopang kinerja harga emas sepanjang sesi perdagangan Asia. Logam mulia anti-inflasi kini bergerak dalam teritori positif pasca penurunan semalam.
     Aksi beli fisik di Asia berhasil membantu performa harga emas. Namun konsistensinya belum tampak sehingga prospek harga belum cukup solid. Harga kontrak saat ini tampak di $1640.86 atau sedikit melemah dibanding beberapa jam lalu. Harga spot sempat menguat sampai $1644 sebelum kembali anjlok. Sentimen di pasar masih bearish mengingat potensi sentimen positif makin berkurang. Ekspektasi pelonggaran kuantitatif di Amerika urung terjadi akibat laju perekonomian yang membaik. Sementara ancaman inflasi di beberapa negara maju juga kian memudar sehingga tidak ada sentimen yang bisa memicu kenaikan harga. Support untuk emas masih di $1600 per ons.

Senin, 12 Maret 2012

Penarikan Arisan Paguyuban Sosial Marga Tionghua Indonesia (PSMTI ) - 28 Januari 2012

     Sebagai Penutup bulan Januari pada tanggal 28 Januari 2012, PT Monex cab Bali ikut serta menjadi sponsor pada acara penarikan arisan yang dilakukan oleh Paguyupan Sosial Marga Thionghua Indonesia, yang dihadiri sebanyak 1300 orang. Selain acara penarikan araisan acara ini juga sekaligus merupakan, perayaan tahun baru imlek dan pemilihan ketua baru periode 2012 untuk PSMTI. Dalam kegiatan ini PT Monex menyemarakkannya dengan memberikan door price berupa Berlangganan majalah FM gratis selama 2 bulan bagi para undangan serta sosialisasi penyebaran flayer program edukasi. Diharapkan dengan kegiatan ini Monex makin dikenal sebagai Perusahaan Pialang No 1 di Indonesia.




Yunani Akan Dapatkan Dana Bailout

    Pimpinan menteri keuangan zona-euro menyatakan keyakinannya bahwa zona-euro akan menyetujui pemberian dana bailout II untuk Yunani, walaupun keputusan akhir atas paket bailout €130 miliar mungkin tidak akan dihasilkan pada Senin malam. "Tidak ada keraguan bahwa dana bailout II untuk Yunani akan disetujui,” ujar Jean-Claude Juncker ketika hendak menghadiri pertemuan Eurogroup. “Keputusan akhir mungkin dicapai pada hari Rabu.”
   Komentar positif ini senada dengan pernyataan menteri keuangan Jerman. "Kami akan mendengar malam ini bagaimana program debt swap Yunani. Sepertinya program berjalan dengan baik. Setelah itu, saya harus memberi tahu kepada komite anggaran parlemen Jerman," tutur Wolfgang Schaeuble. "Saya rasa tidak ada yang perlu diragukan lagi. Pencairan dana bailout mungkin disetujui dalam minggu ini.”
     Sementara itu, euro menguat di sesi New York. EUR/USD kini diperdagangkan 1.3147, jauhi level rendah harian 1.3078

Emas Rebound Bersama Euro

     Harga emas bergerak naik hari Selasa setelah Euro pulih terhadap dollar AS tetapi perdagangan kembali sepi saat para investor menantikan hasil dari pertemuan Federal Reserve, yang mungkin akan memberikan petunjuk terhadap penentuan tingkat suku bunga tahun ini.
   Emas bergerak naik $1.20 per troy ounce menjadi $1,700.25, setelah anjlok tipis hari Senin, tetapi ekspektasi untuk Feds memberikan sinyal perlunya tindakan untuk menahan tingkat suku bunga rendah yang mungkin akan berdampak pada harga logam.
      Emas mengalami reli ke tingginya selama ini di sekitar harga $1,920 pada bulan September lalu.
Kontrak emas AS naik $1.20 menjadi $1,701 per troy ounce.

Kamis, 08 Maret 2012

Optimisme Yunani Cerahkan Outlook Minyak

     Minyak bergerak naik pasca data produksi industri Jerman naik melebihi perkiraan dan Yunani sudah dekat dengan kesepakatan swap hutang, menguatkan optimisme bahwa perekonomian Eropa dan tingkat permintaan bahan bakar akan pulih. Minyak naik sebanyak 0.4% setelah output industri di Jerman naik 1.6% di bulan Januari, melebihi perkiraan sebesar 1.1%. Investor yang memiliki setidaknya 60% obligasi Yunani telah setuju untuk mengambil bagian dalam restrukturisasi hutang. Pengiriman minyak dari Iran turun hingga mencapai 400,000 barel per hari, menurut Barclays Capital.
     “Minyak naik karena optimisme membaiknya iklim ekonomi di Eropa,” ucap Addison Armstrong, direktur riset pasar Tradition Energy, di Stamford, Connecticut. “Dan ini terefleksi pada pasar. Dollar melemah terhadap euro dan bursa saham kokoh.” “Spread WTI mencerminkan banyak tentang minyak,” ucap Armstrong. “Nampaknya fundamental sudah terlebih dahulu menggerakkan kontrak.”

Emas Pulih Seiring Dollar Melemah

     Harga emas pulih dari pelemahan selama 3 hari berturut-turut, dibantu oleh penguatan mata uang Euro vs dollar yang secara tidak langsung meningkatkan permintaan harga Emas fisik di level harga cukup murah terutama di Asia.
     Terpantau sejauh ini harga spot Emas menguat 0.55%, ke level $1,693.60 per troy ons, setelah meraih titik tertinggi intraday di level $1,696.45 dan level terendah hariannya di $1,683.59 per troy ons.
     Sementara open interest yang merupakan akumulasi dari jumlah kontrak berjangka yang belum dilikuidasi menunjukkan penurunan secara dramatis dibanding pekan lalu, hal ini menunjukkan bahwa tidak semua posisi buy Emas diatas level $1,700 selama bulan lalu dieksekusi untuk ditutup posisinya.
     Penguatan Emas hari ini ditunjang juga oleh pelemahan dollar yang dipicu oleh perkembangan deal pertukaran obligasi Yunani. Target pemerintah Yunani adalah sekitar 90% partisipasi kreditur swasta untuk mau menukar surat utangnya sehingga Yunani dapat terhindar dari default.

Rabu, 07 Maret 2012

Emas Masih Kuat

     Harga logam mulia bergerak mix dengan emas yang menguat di awal sesi Asia. Logam mulia tadi malam (07/03) naik 0.6% di pasar spot akibat sinyal meningkatnya ketegangan menjelang tenggat waktu perundingan swap hutang Yunani dan pelemahan dollar yang turut mendorong harga emas.
     Investor masih mencemaskan mengenai harga emas yang kemarin sempat merosot tajam, anjlok di dua sesi dalam lima sesi perdagangan. "Diperlukan permintaan fisik yang lebih banyak untuk menyokong emas, pelemahan tampaknya tidak dapat dihindari,"jelas analis UBS, Edel Tully. Beberapa analis menyebutkan pasar emas tampaknya menjadi jaminan bagi perkembangan hutang Yunani dan pergerakan EUR/USD. Kreditur sektor swasta Yunani punya waktu hingga pukul 03.00 WIB (Jumat dinihari) untuk menerima tawaran swap obligasi Yunani dari partisipan sebesar 53.5%.
     Harga emas di $1,686.35/ons, naik $4.05 dari harga penutupan New York, perak di $33.44/ons, naik 1 sen, platinum di $1,627.50/ons, turun $1.50 dan palladium di $683.80/ons, turun 20 sen.

Selasa, 06 Maret 2012

Emas Anjlok 2% Setelah Menembus Support Kunci

    Emas turun sebanyak 2% pada hari Selasa setelah menembus support kunci, seiring kecemasan mengenai hutang Yunani, sementara sejumlah analis mengatakan emas nampak oversold dan akan segera rebound. Emas menembus ke bawah MA200 hari untuk pertama kalinya sejak pertengahan Januari, mengikuti penurunan pada bursa saham AS.
     Emas nampak memperoleh dukungan setelah sempat terpantul dekat level $1,660 per ons, area support dari penurunan sebelumnya di bulan Januari. "Investor emas melakukan profit taking. Mereka tidak suka atas apa yang terjadi di Yunani dan bursa saham turun tajam. Mereka ingin mengumpulkan dana," ucap Jonathan Jossen, trader emas bursa COMEX. "Namun aliran bullish dari option biasanya menandakan kita sudah dekat dasar," ucap Jossen.

Senin, 05 Maret 2012

Harga Emas Belum Lepas Dari Tekanan

     Harga emas masih belum bisa lepas dari tekanan. Terbukti belum sanggup menguji level $1724 per troy ons sebagai level resisten pentingnya. Namun hal ini bukan berarti bahwa harga emas sudah terkonfirmasi memasuki tren bearish. Harga emas masih melakukan konsolidasi dalam rentang $1686-$1724.
     Bila dilihat dari indikator GMMA (guppy multiple moving average) pada grafik 4 jam dan  1 jam memang terlihat tekanan turun pada harga emas. Namun pada grafik harian, indikator GMMA masih mengindikasikan tekanan naik pada harga emas. Ini menunjukkan bahwa dalam jangka pendek berpotensi melakukan konsolidasi dan masih memiliki potensi naik dalam jangka panjang.
    Level support 1686 adalah level tahanan penting, bila ini tertembus ke bawah, maka probabilitas tren penurunan harga emas makin besar. Jadi para pelaku pasar akan mewaspadai level ini.
Pengumuman revisi proyeksi pertumbuhan China membantu menekan harga emas. Harga emas berkorelasi dengan kenaikan inflasi.  Sementara pelambatan pertumbuhan menyiratkan bahwa tekanan inflasi berkurang.

Emas Stabil Dekat $1,700, Beban Dari China

     Harga emas bertahan stabil dekat level $1,700 hari Selasa, setelah turun di sesi sebelumnya saat China yang dipandang negara penggerak ekonomi dunia, memangkas target pertumbuhan ekonomi, tetapi rendahnya harga mungkin akan menarik aksi beli dari para pedagang di Asia.
    Emas nyaris tidak bergerak di level $1,704.19, setelah anjlok nyaris sebanyak 4% pekan lalu. Emas menyentuh rekornya di level $1,920 bulan September lalu.
    “Banyak para investor emas masih terkena dampak dari aksi jual pekan lalu. Banyak dari mereka yang melihat adanya pergerakan secara teknikal, dimana emas mungkin akan jatuh dalam terlebih dahulu sebelum kembali naik”, dikatakan Lynette Tan, seorang analis dari Phillips Futures di Singapura.

Minggu, 04 Maret 2012

Timur Tengah Memanas, Minyak Naik Tipis

     Kontrak minyak mentah AS bergerak naik tipis hari Senin terkait kekhawatiran ketegangan di Iran yang terus mendukung kenaikan harga, tetapi harga masih terlihat turun dari level tingginya selama 10 bulan. 

     Presiden AS, Barack Obama hari Minggu kembali memperingatkan adanya pembahasan terkait isu Iran menjelaang pertemuan dimana ia mendesak perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk menghindari perselisihan dini terhadap fasilitas nuklir Iran.

     Kontrak minyak mentah NYMEX untuk pengiriman bulan April sendiri naik tipis 38 sen di level dekat $107.08, setelah bertahan di level $106.70 per barel hari Jumat. Saat ini harga terlihat masih bertahan turun, dibawah level $107. 

RAUP KEUNTUNGAN DI KILAU EMAS HITAM

RAUP KEUNTUNGAN DI KILAU EMAS HITAM

Harga minyak mentah mulai melonjak, bagaimana dengan resiko krisis Iran? bagaimana dengan resiko & risk manajemen bisnis anda terhadap resiko perbatasan subsidi BBM?

Dapatkan informasi lebih lanjut dengan mengikuti seminar yg akan diadakan pd:
tempat : Sector Bar
tanggal : Rabu, 07 Maret 2012
jam : 16.00 s/d 20.00 wita

contact person:
Dewa Ayu Ratih :
081 337 266133