Kebuntuan mengenai diskusi anggaran AS telah membatalkan rencana Barack Obama untuk berkunjung ke Asia akhir pekan ini. Pihak Gedung Putih mengkonfirmasi pada hari Kamis malam bahwa presiden AS tidak akan mengunjungi Indonesia dan Brunei sesuai rencana ditengah shutdown
pemerintahan yang memasuki hari ketiga. Obama dijadwalkan untuk
mengunjungi 4 negara, perjalanan selama sepekan penuh ke Asia, untuk
mencapai tujuan kebijakan asingnya dan bertemu dengan pemimpin negara
Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di pulau Bali Indonesia untuk
bernegosiasi kesepakatan dagang besar. Sebelumnya pekan ini, ia juga
membatalkan rencana untuk mengunjungi Filipina dan Malaysia, memicu
spekulasi bahwa ia akan membatalkan semua kunjungan ke Asia.
Kongres AS masih belum mencapai kesepakatan mengenai anggaran
pemeirntah daerah, memicu terjadinya shutdown parsial pada pemerintahan
saat menyentuh batas waktu tanggal 1 Oktober tengah malam lalu. Dalam
sebuah wawancara, Obama mengatakan Wall Street harus mulai cemas
mengenai apa yang terjadi di Washington. Sementara kebuntuan di Washington merupakan hal yang wajar, “kali ini merurutku Wall Street harus cemas,” ucap Obama.
Analis mengatakan keputusan untuk membatalkan kunjuan ke Asia dapat
mempengaruhi posisi Obama diantaranya mitra-mitranya di kawasan.
"Aliansi dan mitra AS di kawasan Asia akan cemas bahwa Amerika Serikat
tidak mampu mempertahankan keterlibatannya akibat kebuntuan politik di
tanah air," ucap Ernest Z. Bower, dari Center for Strategic &
International Studies (CSIS), menambahkan bahwa presiden AS beresiko
merusak kepercayaan strategis yang susah payah didapat pada masa jabatan
pertama presidennya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar