Selasa, 15 Mei 2012

Dollar Lemahkan Emas

     Emas tergelincir ke level rendah 4½ bulan seiring berlanjutnya penguatan dollar setelah Yunani gagal membentuk koalisi pemerintahan sehingga meningkatkan kekhawatiran atas krisis keuangan Eropa. Yunani akan lakukan pemilu ulang namun hasil survei menunjukan golongan kiri akan memenangkan pemilu ulang tersebut. Jika itu terjadi maka Yunani dapat membatalkan komitmen kebijakan penghematan dan ini tentunya akan mendorong Yunani untuk keluar dari zona-euro.
     Meski demikian, kejatuhan harga emas hingga di bawah $1550 telah berhasil memicu aksi bargain-hunting. "Kinerja emas memang negatif dari awal tahun hingga sekarang. Jika anda bertanya apakah harga emas akan naik di jangka panjang? Maka jawabannya mungkin. Namun, sekarang pergerakan harga emas hanya mengikuti tren," kata Fred Schoenstein, trader yang diwawancarai Reuters. "Status emas sebagai aset safe-haven telah ternoda," ujar Pradeep Unni, strategis Richcomm Global Services. "Emas akan mengikuti performa euro. Namun, untuk jangka pendek, aksi bargain-hunting dapat memicu kenaikan kembali."
       Trader juga melihat permintaan fisik dari Asia setelah harga jatuh di $1550. "Perusahaan perhiasan melakukan pembelian dalam jumlah besar. Saat ini, supplai masih ketat,” tutur dealer Singapura yang diwawancarai Reuters. "Agak sulit mendapatkan persediaan dengan melonjaknya permintaan terutama dari India, Thailand, dan Indonesia."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar