Emas
tergelincir ke level rendah 4½ bulan seiring berlanjutnya penguatan
dollar setelah Yunani gagal membentuk koalisi pemerintahan sehingga
meningkatkan kekhawatiran atas krisis keuangan Eropa. Yunani akan
lakukan pemilu ulang namun hasil survei menunjukan golongan kiri akan
memenangkan pemilu ulang tersebut. Jika itu terjadi maka Yunani dapat
membatalkan komitmen kebijakan penghematan dan ini tentunya akan
mendorong Yunani untuk keluar dari zona-euro.
Meski demikian, kejatuhan harga emas hingga di bawah $1550 telah berhasil memicu aksi bargain-hunting.
"Kinerja emas memang negatif dari awal tahun hingga sekarang. Jika anda
bertanya apakah harga emas akan naik di jangka panjang? Maka jawabannya
mungkin. Namun, sekarang pergerakan harga emas hanya mengikuti tren,"
kata Fred Schoenstein, trader yang diwawancarai Reuters. "Status emas
sebagai aset safe-haven telah ternoda," ujar Pradeep Unni,
strategis Richcomm Global Services. "Emas akan mengikuti performa euro.
Namun, untuk jangka pendek, aksi bargain-hunting dapat memicu kenaikan kembali."
Trader juga melihat permintaan fisik dari Asia setelah harga jatuh di
$1550. "Perusahaan perhiasan melakukan pembelian dalam jumlah besar.
Saat ini, supplai masih ketat,” tutur dealer Singapura yang diwawancarai
Reuters. "Agak sulit mendapatkan persediaan dengan melonjaknya
permintaan terutama dari India, Thailand, dan Indonesia."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar