Harga emas menguat seiring merebaknya ekspektasi bahwa Federal
Reserve akan berikan stimulus tambahan demi menopang pemulihan ekonomi
AS. Logam mulia rally sejak buruknya data manufaktur Philadelphia
tegaskan rapuhnya pemulihan AS. "Penguatan emas kini ditopang oleh
harapan pelonggaran moneter lebih lanjut dari bank sentral AS pasca
memburuknya indikator ekonomi," ungkap Phil Streible, broker di RJ
O'Brien & Associates. Pimpinan Fed, Ben S. Bernanke, pada 25 April
silam mengatakan siap ambil tindakan lebih lanjut untuk membantu ekonomi
jika diperlukan.
Korelasi harga emas dengan aset keuangan lainnya cukup bervariasi
sejak krisis zona-euro dimulai. Emas cetak rekor tahun lalu seiring
investor memburu logam mulia sebagai aset safe-haven; namun daya tarik
emas mulai berkurang dan investor pun lebih memilih dollar dan obligasi
pemerintah AS sebagai aset safe-haven. Meski demikian, kejatuhan harga
emas hingga mendekati level rendah Januari berhasil mendorong investor
kembali.
Di lain pihak, sebagian analis belum yakin dengan keberlanjutan rally
emas dan apakah emas telah keluar dari tren bearish. "Emas mulai
tunjukan kinerja yang cemerlang. Namun, terlalu dini untuk mengatakan
tren emas telah berubah,” tulis laporan riset UBS. “Saya rasa kenaikan
harga emas hanya bersifat koreksi,” ujar Simon Weeks merujuk pada
rendahnya volume perdagangan yang masih mendukung pandangan negatifnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar