Memutuskan untuk terjun ke dalam
bisnis online trading bukanlah hal mudah. Dalam bisnis online trading, kita tidak
hanya berbicara masalah keuntungan semata, namun ada hal yang harus dipelajari
dan dipahami sebelum kita yakin terhadap bisnis ini mengingat telah banyak
orang yang mengalami kegagalan dalam bisnis ini.
Pernyataan “tidak ada bisnis yang
tanpa resiko” nampak memang benar adanya, sebab resiko adalah ketidakpastian
yang bakal terjadi dari setiap situasi dan keputusan yang kita ambil. Hanya
saja konsekuensi dari manajemen resiko tersebut adalah berkurang atau hilangnya
sebagian dana kita. Sehingga dengan manajemen resiko dapat membantu kita untuk
mengenali resiko apa saja yang mungkin dihadapi dan apa saja cara yang perlu
dipersiapkan untuk menghadapinya.
Ada empat resiko yang perlu
dihindari supaya kita tidak terjebak dalam posisi yang menggantung, diantaranya
adalah Transaksi Spekulatif, Resiko Volatilitas Harga, Resiko Margin-Leverage
dan yang terakhir adalah Minimum Capital Risk.
Dibawah ini adalah penjelasan mengenai empat resiko
tersebut:
- Spekulasi Transaksi : Jauhi Buy/Sell hanya dengan feeling atau transaksi tanpa ada alasan dan data yang mendukung.
- Volatilitas harga : Hindari mengambil posisi pada saat berita dirilis, karena market sedang atau dalam situasi kacau
- Leverage Risk: High risk & High return
- Minimum Capital Risk: Berkaitan dengan kekuatan amunisi yang anda miliki. Ketahanan modal dalam menahan posisi jika harga terkoreksi
Resiko diatas sangat erat
kaitannya dengan Money Management dan Risk Management. Money Management dalam
artian finansial adalah sebuah pengelolaan penempatan modal di masa kini dan
perencanaan modal untuk masa datang. Umumnya metode yang ada paling tidak masuk
dalam dua kategori, yakni “add winning” or “add loosing”. Terdapat empat jenis money
management diantaranya adalah: Martingale, Anti Martingale, Cost Averaging,
Pyramiding.
- Martingale dapat diartikan sebagai proses mendapatkan keuntungan sekaligus menutup kerugian dari transaksi sebelumnya dengan keuntungan pertama dari transaksi selanjutnya, melalui penggandaan modal.
- Anti Martingale tidak akan menggandakan posisi ketika mengalami kerugian. Penambahan hanya terjadi jika posisi dalam keadaan untung. Jadi, resiko manajemen modal akan ditingkatkan sesuai dengan peningkatan keuntungan, tujuannya adalah agar keuntungan yang dicapai semakin tinggi.
- Metode manajemen Cost Averaging ini memiliki kemiripan yang sangat dengan Martingale, karena keduanya menitik beratkan penambahan posisi pada saat transaksi sebelumnya mengalami kerugian. Averaging tidak menggunakan prinsip Doubling atau penggandaan posisi, sehingga penambahan keuntungan tidak secepat Martingale. Namun demikian, potensi kerugian yang ditimbulkan pun tentunya lebih kecil dibanding Martingale.
- Manajemen modal Pyramiding, adalah kebalikan secara total dari metode Cost Averaging. Yakni; “menambah pada posisi untung”. Logika dibalik Pyramiding adalah jika pasar bergerak sesuai dengan yang diharapkan, maka kemungkinan besar trend sedang terjadi. Dan tambahan posisi perlu dilakukan dengan harapan pasar akan meneruskan arah sesuai dengan trend, dan manajemen modal ini bisa sangat powerful dalam menciptakan keuntungan
Sedangkan pengertian dari Risk
Management secara finansial adalah tindakan mengenali resiko yang akan &
mungkin terjadi, dan mencari solusi (antisipatif) yang terbaik demi meminimalisir
resiko sebaliknya perbesar peluang. Berikut adalah bagian dari risk management :
- Cut Loss: membatasi kerugian dengan melikuidasi secara langsung pada saat harga bergerak berlawanan arah terhadap open posisi yang kita miliki.
- Stop Loss: membatasi kerugian dengan memperkirakan batasan toleransi kerugian dengan pesan harga likuidasi bilamana harga berbalik arah terhadap open posisi yang kita miliki.
- Cut & Reverse: membatasi kerugian dengan cara melikuidasi open posisi yang tidak searah dengan pergerakan harga (dengan cut loss/stop loss) & mengabil posisi baru yang searah dengan harga yang bergerak saat ini.
- Hedging / Locking: membiarkan open posisi yang sebelumnya sudah ada & mengambil posisi baru yang berlawanan dengan posisi sebelumnya. Hedging bisa dilakukan dalam kondisi floating loss ataupun floating profit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar