Rabu, 19 Februari 2014

Dollar Menguat Atas Taruhan Akan Berlanjutnya Tapering Fed

    Dollar pertahankan penguatannya pada pekan ini terhadap sebagian besar mata uang utama setelah Federal Reserve sinyalkan bahwa mereka akan melanjutkan pemangkasan stimulus walaupun data menunjukkan pemulihan mungkin melemah di negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

     Indeks dollar kemarin naik ke level tertinggi dalam tiga pekan setelah minutes pertemuan Fed bulan Januari sinyalkan pengurangan yang berkelanjutan pada pembelian obligasi. Data pada hari ini mungkin akan menunjukkan klaim tunjangan pengangguran di AS turun dan indeeks dari indikator utama naik, sementara inflasi melambat. Dollar Australia pertahankan penurunan selama tiga hari sebelum di rilisnya laporan swasta pada hari ini yang mungkin menunjukkan pelemahan di sektor manufaktur di China, yang merupakan mitra dagang terbesar Australia.

     “Walaupun kita dapatkan data ekonomi AS yang melemah, the Fed tidak akan mempermudah untuk penghentian tapering dan itu yang dinilai oleh pasar,” kata Noriaki Murao, analis mata uang di Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd.. “Dollar dapatkan dukungan.”

      Dollar hanya sedikit berubah dari kemarin di kisaran 102.10 pada pukul 08.21 wib, naik 0.5% pada pekan ini. Greenback bertahan di kisaran $1.3735 per euro setelah naik sebesar 0.2% kemarin, kenaikan pertama dalam lima hari. Mata uang tunggal membeli di 140.47 yen setelah melemah sekitar 0.2% menjadi 140.51 . Aussie di perdagangkan di kisaran 0.9009 per dollar AS dari kisaran 0.9000 kemarin, ketika turun Aussie 0.3%.

     Beberapa  pembuat kebijakan Fed mengatakan bahwa “tidak adanya perubahanya yang berarti pada outlook ekonomi, seharusnya ada praduga yang mendukung “berlanjutnya pemangkasan pembelian obligasi oleh bank sentral yang sebesar $10 milyar per pertemuan, menurut minutes dari pertemuan Federal Open Market Committee tanggal 28-29 Januari yang di publikasikan kemarin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar