Dollar pertahankan penguatannya pada pekan ini terhadap sebagian besar mata uang utama setelah Federal Reserve
sinyalkan bahwa mereka akan melanjutkan pemangkasan stimulus walaupun
data menunjukkan pemulihan mungkin melemah di negara dengan ekonomi
terbesar di dunia.
Indeks dollar
kemarin naik ke level tertinggi dalam tiga pekan setelah minutes
pertemuan Fed bulan Januari sinyalkan pengurangan yang berkelanjutan
pada pembelian obligasi. Data pada hari ini mungkin akan menunjukkan
klaim tunjangan pengangguran di AS turun dan indeeks dari indikator
utama naik, sementara inflasi melambat. Dollar Australia pertahankan
penurunan selama tiga hari sebelum di rilisnya laporan swasta pada hari
ini yang mungkin menunjukkan pelemahan di sektor manufaktur di China,
yang merupakan mitra dagang terbesar Australia.
“Walaupun kita dapatkan data ekonomi AS yang melemah, the Fed tidak
akan mempermudah untuk penghentian tapering dan itu yang dinilai oleh
pasar,” kata Noriaki Murao, analis mata uang di Bank of Tokyo-Mitsubishi
UFJ Ltd.. “Dollar dapatkan dukungan.”
Dollar hanya sedikit berubah dari kemarin di kisaran 102.10 pada
pukul 08.21 wib, naik 0.5% pada pekan ini. Greenback bertahan di kisaran
$1.3735 per euro setelah naik sebesar 0.2% kemarin, kenaikan pertama
dalam lima hari. Mata uang tunggal membeli di 140.47 yen setelah melemah
sekitar 0.2% menjadi 140.51 . Aussie di perdagangkan di kisaran 0.9009
per dollar AS dari kisaran 0.9000 kemarin, ketika turun Aussie 0.3%.
Beberapa pembuat kebijakan Fed mengatakan bahwa “tidak adanya
perubahanya yang berarti pada outlook ekonomi, seharusnya ada praduga
yang mendukung “berlanjutnya pemangkasan pembelian obligasi oleh bank
sentral yang sebesar $10 milyar per pertemuan, menurut minutes dari
pertemuan Federal Open Market Committee tanggal 28-29 Januari yang di
publikasikan kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar