Emas melemah dari level tertinggi dalam lebih dari tiga bulan atas ekspektasi bahwa Federal Reserve akan melanjutkan pelambatan stimulus di AS dan penguatan logam mulia mungkin akan meredam pembelian fisik.
Emas untuk hari ini telah turun sebanyak 0.5 persen menjadi
$1,321.73/onz dan bergerak di kisaran $1,322.62 pada pukul 10.50 wib.
Harga emas sebelumnya menyentuh level $1,332.45, level tertinggi sejak 31 Oktober.
Emas naik sebanyak 9.7% pada tahun ini, reli dari penurunan terburuk
mereka sejak 1981, seiring laporan menunjukkan bahwa ekonomi AS tidak
akan tumbuh secepat perkiraan dan rendahnya harga telah memicu
permintaan fisik. Dua analis paling akurat yang di ikuti oleh Bloomberg
masih mempertahankan pandangan bearish mereka setelah harga rebound.
Ketua Fed Janet Yellen pada tanggal 11 Februari mengatakan bahwa
walaupun pasar kerja pulih namun itu masih jauh dari sempurna, stimulus
akan di pangkas dengan “langkah-langkah yang terukur.”
“Penguatan emas tidak akan bertahan,” kata Dominic Schinder, kepala
analis komoditas di UBS AG’s di Singapura, mengutip dari prospek untuk
di lanjutkannya tapering, kuatnya dollar dan terkendalinya indlasi.
Konsumen di China mungkin akan “sedikit mengurangi pembelian emas,” di
tengah tinggi nya harga, tambahnya.
Robin Bhar, kepala analis logam mulia di Societe Generale SA dan
merupakan analis paling akurat yang di ikuti oleh Bloomberg dalam dua
tahun terakhir, mengatakan bahwa emas tetap bearish, di perkirakan
pergerakan rata-rata empat kuartal di kisaran $1,050. Sementara itu
Justin Smirk, analis senior di Westpac Bangkin Corp di Sydney, dan dia
adalah analis terakurat kedua, memperkirakan penurunan akan terjadi di
tahun ini sampai kuartal ke empat dengan rata-rata di kisaran $1,020,
menurut pernyatannya yang di publikasikan pada hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar