Harga minyak
di perdagangkan di atas level $100 per barel pada hari Senin, di
tetapkan untuk harga penutupan tertinggi pada tahun ini seiring para
trader melihat ke arah data ekonomi mingguan dan testimoni kebijakan
moneter dari Ketua Fed Janet Yellen untuk petunjuk arah selanjutnya
untuk harga minyak.
Minyak WTI pengiriman bulan Maret berakhir dengan menguat 32 sen,
atau 0.3%, menjadi $100.20 per barel di New York Mercantile Exchange
setelah menyentuh level $100.46 dalam perdagangan elektronik. Harga
untuk kontrak berjangka berada di level tertinggi sejak 27 desember,
menurut data dari FactSet.
Pada hari Jumat, harga melonjak sebesar 2.1% untuk di tutup di $99.88
per barel setelah sempat menyentuh level tertinggi di $100.06 dalam
beberapa menit sebelum perdagangan di Nymex di tutup.
Minyak West Texas Intermediate telah dapatkan “momentum terbaru
setelah kembali menembus pergerakan rata-rata 200 hari,” kata Matt
Smith, seorang analis komoditas di Schneider Electric.
Pidato Yellen kepada Kongres pada hari Selasa mungkin akan menjadi
kunci, katanya. “Nada yang dovish akan melemahkan dollar, akan mendorong
harga minyak. “Harga komoditas yang berdenominasi dengan dollar sering
dapatkan dukungan dari pelemahan dollar.
Laporan cadangan minyak pada hari Rabu dari Energy Information Administration AS juga berpotensi akan menjadi katalis bullish untuk minyak, kata Smith.
Selain dari semua itu, “dinamika perbandingan antara WTI dan Brent
telah membuat WTI relatif lebih menarik,” dengan cadangan minyak di
Cushing, Okla., yang merupakan pusat pengantaran minyak kontrak Nymex,
akan terus melanjutkan penurunan cadangan, sementara itu meningkatnya
pasokan minyak dari Libya akan semakin membebani harga minyak Brent,
tambah Smith.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar