Jumlah kredit baru di China
melonjak ke rekor terbaru pada bulan Januari, yang mana itu akan
membantu perekonomian dalam mempertahankan momentum di saat di sorotnya
tantangan untuk pemerintah yang mencoba membatasi resiko dari gejolak
keuangan dari kredit macet dan default.
Total pembiayaan, dari nilai kredit secara luas, sebesar 2.58 triliun
yuan ($425 milyar), kata People’s Bank of China pada pernyataannya
tanggal 15 Februari. Jumlah pinjaman pada mata uang lokal baru sebesar
1.32 triliun yuan, ini merupakan level tertinggi sejak 2010. Pinjaman
kredit, yang berada di bawah pengawasan karena beresiko default, berada
sekitar setengah dari level tahun sebelumnya.
Data tersebut menambahkan optimisme dari angka perdagangan yang lebih
baik dari perkiraan, ini menunjukkan bahwa China dapat membatasi setiap
skala perlambatan dari ekspansi GDP pada tahun lalu yang mencapai level
7.7%. Pada saat yang sama, angka tersebut berlawanan dengan seruan bank
sentral pada pertengahan bulan Januari untuk para pemberi pinjaman agar
mereka mengendalikan lonjakan pinjaman dan menyoroti menurunnya ekonomi
dari pertumbuhan kredit.
“Angka ini menunjukkan bahwa penetapan dari sikap bank sentral akan
menjadi bertahap, di seimbangkan pelaksanaannya, bukannya agresif,” kata
Louis Kuiss, kepala ekonom China di Royal Bank of Scotland Plc di Hong
Kong. “Pemerintah ingin perlambat laju pertumbuhan kredit dan segala
sesuatu yang mengandung resiko keuangan namun mereka juga ingin
memastikan bahwa jumlah kredit yang cukup agar dapat terus mendukung
pertumbuhan ekonomi.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar