Rupiah akan menguat di semester kedua tahun ini seiring pemerintah Indonesia selanjutnya mungkin akan lebih mampu dalam menangani ekonomi, kata salah seorang ekonom top di Indonesia.
Rupiah, yang menjadi mata uang dengan kinerja terburuk pada tahun
lalu, akan bergerak rata-rata di kisaran 11,600 per dollar di tahun 2014
dan akan reli ke 11,000 pada akhir tahun, kata kepala ekonom Bank
Danamon, Anton Gunawan di Jakarta pada tanggal 24 Januari. Perkiraan ini
mengansumsikan bahwa Gubernur DKI Jakarta, Joko widodo, yang telah
menjadi nomor satu dalam berbagai jajak pendapat, akan di pilih sebagai
calon Presiden oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada
pemilu di bulan Juli.
Gunawan, yang merupakan analis terbaik untuk ekonomi Indonesia dalam
dua tahun terakhir sampai 2013 berdasarkan dalam hasil estimasi oleh
beberapa ekonom dalam Bloomberg Rankings, telah berikan pandangan yang
positif pada mata uang dan pertumbuhan ekonomi daripada estimasi median
dalam survey Bloomberg. Pasar Indonesia berada di bawah tekanan di
tengah Federal Reserve yang memangkas stimulus yang sebelumnya telah
mendukung aset di pasar berkembang.
“Kami melihat rupiah
masih akan volatile di semester pertama dan rupiah akan mulai menguat
di semester kedua setelah pemilu,” kata Gunawan dalam sebuah wawancara. “
Indonesia memerlukan presiden baru yang memiliki kepemimpinan yang baik
untuk mengembalikan kepercayaan investor.”
Rupiah, yang telah melemah sebesar 21% pada tahun lalum turun
sebanyak 0.5% menjadi 12,225 pada sore ini, berdasarkan pantauan dari
beberapa bank lokal. Mata uang rupiah di perkirakan akan akhiri tahun
ini di level 12,200 per dollar, menurut survey dari berbagai analis oleh
Bloomberg, karena kecemasan atas defisit current account Indonesia,
inflasi yang masih tinggi dan melambatnya pertumbuhan ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar