Rabu, 22 Januari 2014

Cuaca Dingin “Panaskan” Minyak

     Minyak menguat hampir $2 pada hari Rabu ditengah perkiraan cuaca dingin di Northeast AS akan mendorong permintaan bahan bakar untuk pemanas, dan perkiraan penurunan persediaan minyak. Minyak juga menguat dua hari beruntun, tertopang oleh prediksi dari IMF akan peningkatan pertubuhan ekonomi global, sementara bank sentral China menyuntikkan likuiditas ke pasar uang untuk mengurangi biaya pinjaman antar bank di negara konsumen minyak terbesar kedua di dunia tersebut.

       International Monetary Fund pada hari Selasa (21/01/14) merevisi naik outlook pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini, menyusul kuatnya partumbuhan ekonomi AS, Zona Euro, dan Jepang, namun IMF juga mengatakan deflasi dan risiko sektor finansial masih dapat merusak pemulihan penuh. IMF menaikkan perkiraan pertumbuhan global 2014 menjadi 3,7%, naik 0,1% dari outlook terakhirnya pada bulan Oktober. Oulook tersebut menimbulkan optimism akan permintaan minyak, dimana EIA dalam laporan bulanannya juga mengatakan permintaan minyak global akan tumbuh sebesar 1,3 juta barel perhari pada tahun 2014 menjadi 92,,5 juta barel per hari. Pada tahun 2013 lalu permintaan minyak global tumbuh 1,2 juta barel perhari menjadi 92,2 juta barel.
 
      Minyak pada perdagangan kemarin ditutup pada level $96,74 per barel, dengan level terendah harian $95,12 dan tertinggi $96,86.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar