Emas akhirnya memangkas penurunan dan membukukan kenaikan untuk
pertama kali dalam lima hari terakhir, setelah mengalami perdagangan
yang naik-turun pada hari Jumat. Namun kenaikan harga emas
tersebut tidak cukup membantu emas terlepas dari rekor penurunan
terburuk dalam satu kuartal. Sampai hari Jumat, harga emas telah anjlok
24% pada kuartal kedua tahun ini, menjadi penurunan terburuk dalam satu
kuartal yang belum pernah terjadi sejak 1968. Penurunan terburuk
sebelum ini terjadi pada kuartal pertama tahun 1982, dimana emas
mengalami penurunan sebesar 18%.
Spekulasi tentang pengurangan stimulus yang akan dilakukan Federal Reserve
menjadi penyebab utama anjloknya nilai emas pada kuartal ini.
Menurunnya permintaan emas fisik di Asia khususnya India dan China,
ditambah dengan menurunnya aset kemilikinan dari SPDR Gold Trust semakin
memperburuk kinerja emas pada kuartal ini. Goldman Sachs dan HSBC juga memangkas outlook harga emas untuk akhir tahun ini dan akhir tahun 2014.
Spot emas pada perdagangan hari Jumat ditutup menguat 2%
menjadi $1.226 per troy ons, menjadi harga terendah sejak bulan Agustus
2010. Sementara itu emas berjangka untuk bulan Agustus ditutup menguat
1.91% menjadi $1232.57 per ons.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar