Rabu, 26 Juni 2013

Kinerja Terburuk Emas Dalam 1 Kuartal

      Emas kemarin menyentuh level terendah yang terakhir terjadi tiga tahun lalu, dan menuju rekor penurunan terburuk dalam satu kuartal, akibat kokohnya dollar, potensi membaiknya data ekonomi AS, menguatnya bursa saham global, dan minimnya permintaan fisik emas. Pada kuartal kedua ini emas telah anjlok sekitar 23%, kinerja terburuk emas dalam satu kuartal sejak 1968 menurut Reuters. Goldman Sachs dan HSBC juga memangkas outlook harga emas untuk akhir tahun ini dan akhir tahun 2014.

     Data ekonomi AS yang dirilis pada hari Selasa terus menekan emas hingga menyentuh level terendah $1.224.52 per ons.   Di India, konsumen emas terbesar, permintaan emas fisik turun akibat pemerintah India mengurangi import emas. Sementara itu menurunnya permintaan emas fisik di China, konsumen emas terbesar kedua, terjadi akibat kekhawatiran akan krisis likuiditas juga turut menekan harga emas. Selain itu kepemilikan aset dari SPDR Gold Trust, ETF berbasi emas terbesar, mengalami penurunan sebesar 16.2 metrik ton menjadi 969.5 metrik ton, menjadi level terendah sejak Februari 2009.
 
      Data GDP AS yang dirilis lebih rendah dari perkiraan sempat memperbaiki posisi emas. Saat ini emas diperdagangkan pada level $1.226.85. Perhatian hari ini akan tertuju pada klaim pengangguran AS, yang merupakan salah satu indikator pengurangan stimulus moneter Federal Reserve, jika data yang dirilis lebih rendah dari perkiraan kemungkinan akan kembali menekan harga emas. Selain itu data pending home sales jika lebih besar dari prediksi, dan pernyataan dari anggota FMOC jika menunjukkan pernyataan yang hawkish akan kembali menguatkan dollar dan menekan harga emas lebih jauh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar