Dollar Australia
terus bergerak di antara teritori positif dan negatif versus mata uang
AS pada hari Selasa, dengan volatilitas melonjak mendekati level
tertinggi 1½-tahun, seiring kekeringan uang tunai di China mengacaukan permintaan untuk aset ber-yield tinggi. Aussie
terlihat kesulitan untuk mempertahankan rally 2 hari sebelumnya pasca
bank sentral China mensinyalkan komitmen mereka untuk mengekang
pertumbuhan kredit. Sementara Menteri Keuangan Australia, Wayne Swan, pada hari Selasa mengatakan bahwa nilai tukar Aussie masih menghambat beberapa industri, bahkan setelah melemah di bawah paritas terhadap Greenback.
"Beberapa tekanan baru pada Aussie nampaknya mencerminkan
kekhawatiran pasar terhadap krisis likuiditas di China," kata Todd
Elmer, analis mata uang Citigroup Inc. di Singapura. "Kemungkinan hal itu masih akan menjadi faktor negatif bagi Aussie."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar