Senin, 24 Juni 2013

Petinggi Fed Coba Redam Performa Dollar AS

     Dollar mencatatkan pelemahan tipis di awal sesi Asia setelah petinggi Fed coba meredakan kekhawatiran pasar akan segera berakhirnya stimulus. Presiden Fed of Minneapolis, Narayana Kocherlakota, mengatakan persepsi pasar salah bahwa Fed kini menjadi lebih hawkish.  Presiden Fed of Dallas, Richard Fisher, utarakan Fed masih akan menjalankan kebijakan moneter longgar meskipun jika bank sentral memutuskan untuk mengurangi stimulus. Presiden Fed of New York, William C. Dudley, mengatakan kebijakan Fed saat ini tidak begitu akomodatif jika dibandingkan dengan kondisi perekonomian. Indeks Dollar AS kini diperdagangkan 82.39; menjauhi level tinggi 2 minggu yang diraih kemarin di 82.84. 

      Komentar dari petinggi Fed tersebut juga berhasil membantu penurunan biaya pinjaman (yield) obligasi pemerintah AS dari level tinggi 2 tahun. "Jika yield obligasi terus meningkat maka ini dapat menjadi penghambat bagi perekonomian karena akan turut menekan harga dan sektor tenaga kerja," ujar Fed's Kocherlakota. "Saya tidak nyaman dengan yield obligasi pemerintah AS saat ini. Investor seharusnya tidak bereaksi berlebihan atas rencana Fed untuk mengurangi jumlah pembelian obligasi," ungkap Fed's Fisher.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar