Rabu, 26 Juni 2013

Minyak Berhasil Pangkas Penurunan Akibat Data Suplai

     Harga minyak berhasil pulih setelah sempat turun akibat data yang menunjukkan kenaikan diluar dugaan pada suplai minyak AS. Suplai minyak mentah mingguan AS bertambah 18,000 barel menjadi 394.14 juta barel, menurut Energy Information Administration (EIA), sementara analis memperkirakan penurunan sebanyak 1.7 juta barel. Kenaikan suplai minyak di Cushing, Oklahoma, daerah tujuan pengiriman minyak mentah AS, juga turut menekan harga. Laporan tersebut kontras dengan data dari American Petroleum Institute pada hari Selasa, yang menunjukkan penurunan pada suplai minyak mentah. Suplai bensin di wilayah East Coast yang padat populasi juga naik tajam, menyentuh level tertinggi sejak Februari 2012.

     "Kita telah melihat data API kemarin, dan data saat ini mengacu pada lemahnya permintaan dan tingginya suplai. Dan itu buruk untuk harga minyak," ucap Michael Hewson, analis pada CMC Markets. Data GDP AS yang dirilis lebih rendah dari perkiraan mendorong harga minyak untuk naik tipis seiring berkurangnya kecemasan bahwa Federal Reserve akan menarik program pelonggaran moneternya dalam waktu dekat. Dukungan lain datang dari komentar presiden European Central Bank Mario Draghi pada hari Rabu yang mengatakan bahwa ECB masih akan menerapkan kebijakan moneter yang akomodatif untuk waktu yang cukup lama, sementara melihat adanya pemulihan yang bertahap pada zona euro hingga akhir tahun nanti. Deutsche Bank memangkas proyeksinya terhadap harga minyak pada semester kedua tahun 2013, dengan Brent diprediksi berada pada level rata-rata $106 per barel dan harga minyak mentah AS pada $96 per barel. "Prospek buruknya fundamental yang masih ada ditambah dengan outlook bullish pada dollar AS membuat kami untuk menurunkan proyeksi harga minyak," menurut Deutsche Bank.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar